KENALI GANGGUAN INSOMNIA
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Tidur merupakan kebutuhan primer bagi setiap
individu. Individu yang kurang tidur
selama beberapa hari cenderung menjadi kurang efisien dalam melakukan kegiatannya,
kesulitan berkonsentrasi, emosi menjadi tidak stabil atau mudah marah. Begitu
pentingnya tidur bagi individu, sebagai respon terhadap kebutuhan fisiologis
yaitu menjaga fungsi otak serta fungsi mental agar tetap berfungsi dengan baik.
Masalah pemenuhan kebutuhan tidur yang sering
dialami oleh individu yaitu insomnia.
Insomnia adalah kesulitan memulai dan
mempertahankan tidur (Lopez, 2011). Orang yang mengalami insomnia memiliki
kualitas dan kuantitas tidur yang kurang sehingga pada saat bangun tidur,
penderita insomnia merasa tidak segar dan masih mengantuk.Fenomena gangguan
tidur yang disebut insomnia yaitu persepsi atau keluhan tidur yang tidak
memadai atau kurang berkualitas karena satu atau lebih dari hal-hal seperti
kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari dengan susah kembali untuk
tidur, bangun terlalu dini di pagi hari (Parker, 2002).
Penurunan aktivitas yang dialami individu yang
mengalami insomnia dapat ditunjukkan oleh beberapa hal yaitu ketidakteraturan
manajemen waktu, mengantuk di siang hari, dan gangguan konsentrasi. Individu
mengalami penurunan mood yaitu perasaan tidak menentu dan aktivitas tidak
optimal (Bonnet & Arand, 2010). Individu akan mengalami gangguan kesehatan
yang ditandai dengan menurunnya kekebalan tubuh sehingga mengalami penurunan
kualitas hidup (Pigeon, 2010).
Upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lain yaitu dengan
berolahraga teratur. Olahraga mampu mengoptimalkan kerja otot pada tubuh serta
sebagai pelepasan ketegangan psikologis atau kondisi stres. Mengurangi makanan
dan minuman yang mengandung kafein. Melakukan rileksasi misal dengan mandi
dengan air hangat sebelum tidur.
Tema
tentang insomnia ini adalah materi siaran di Radio EMY Yogyakarta, minggu
ke-57. Siaran ini berlangsung pada 11 Oktober 2016. Dua mahasiswa Psikologi UP45
cemerlang terlibat dalam acara ini yaitu Sofi dan Khoirunisa. Untuk menghadapi
siaran ini, para mahasiswa sudah dilatih terlebih dahulu oleh dosen Wahyu
Widiantoro. Latihan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa agar
terlatih dalam mengemukakan pendapatnya. Ketrampilan ini sulit diperoleh kalau
tidak dilatihkan. Beruntungnya, dosen Wahyu Widiantoro mempunyai teknik jitu
dalam melatih mahasiswa. Siaran diRadio EMC ini juga bertujuan menyebarkan
berbagai informasi positif dan mengajak masyarakat Yogyakarta untuk lebih
bijaksana dalam menghadapi permasalahan yang semakin lama semakin terasa berat.
Siaran ini merupakan bentuk kepedulian Psikologi UP45 kepada masyarakat Yogya. Selain
itu, Radio EMC menjadi semakin disukai oleh masyarakat Yogyakarta. Semoga
kerjasama yang baik ini terus berlangsung.
Referensi:
Bonnet, M & Arand, D.
(2010). Subjective and objective daytime consequences of insomnia. USA : Informa Healthcare.
Lopez, AM. (2011). Older adults and insomnia resource
guide. 750 First Street NE, Washington, DC 20002-4242. American Psycological
Association.
Parker, JN & Parker, PM. (2002). The 2002
Official patient’s sourcebook on insomnia. San Diego : Icon Health
Publications.
Pigeon, WR. (2010). Insomnia as a risk factor in disease.
USA : Informa Healthcare.
Suggested citation:
Widiantoro,
Fx. Wahyu. (2016). Kenali Gangguan Insomnia,
Radio EMC Yogyakarta. 12 Oktober 2016.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji