Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BERKARYA & BERPRESTASI DI RADIO EMC, MINGGU KE-57



KENALI GANGGUAN INSOMNIA


Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Tidur merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu. Individu yang kurang tidur selama beberapa hari cenderung menjadi kurang efisien dalam melakukan kegiatannya, kesulitan berkonsentrasi, emosi menjadi tidak stabil atau mudah marah. Begitu pentingnya tidur bagi individu, sebagai respon terhadap kebutuhan fisiologis yaitu menjaga fungsi otak serta fungsi mental agar tetap berfungsi dengan baik. Masalah pemenuhan kebutuhan tidur yang sering dialami oleh individu yaitu insomnia.

Insomnia adalah kesulitan memulai dan mempertahankan tidur (Lopez, 2011). Orang yang mengalami insomnia memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang kurang sehingga pada saat bangun tidur, penderita insomnia merasa tidak segar dan masih mengantuk.Fenomena gangguan tidur yang disebut insomnia yaitu persepsi atau keluhan tidur yang tidak memadai atau kurang berkualitas karena satu atau lebih dari hal-hal seperti kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari dengan susah kembali untuk tidur, bangun terlalu dini di pagi hari (Parker, 2002).


Penurunan aktivitas yang dialami individu yang mengalami insomnia dapat ditunjukkan oleh beberapa hal yaitu ketidakteraturan manajemen waktu, mengantuk di siang hari, dan gangguan konsentrasi. Individu mengalami penurunan mood yaitu perasaan tidak menentu dan aktivitas tidak optimal (Bonnet & Arand, 2010). Individu akan mengalami gangguan kesehatan yang ditandai dengan menurunnya kekebalan tubuh sehingga mengalami penurunan kualitas hidup (Pigeon, 2010).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lain yaitu dengan berolahraga teratur. Olahraga mampu mengoptimalkan kerja otot pada tubuh serta sebagai pelepasan ketegangan psikologis atau kondisi stres. Mengurangi makanan dan minuman yang mengandung kafein. Melakukan rileksasi misal dengan mandi dengan air hangat sebelum tidur.

Tema tentang insomnia ini adalah materi siaran di Radio EMY Yogyakarta, minggu ke-57. Siaran ini berlangsung pada 11 Oktober 2016. Dua mahasiswa Psikologi UP45 cemerlang terlibat dalam acara ini yaitu Sofi dan Khoirunisa. Untuk menghadapi siaran ini, para mahasiswa sudah dilatih terlebih dahulu oleh dosen Wahyu Widiantoro. Latihan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa agar terlatih dalam mengemukakan pendapatnya. Ketrampilan ini sulit diperoleh kalau tidak dilatihkan. Beruntungnya, dosen Wahyu Widiantoro mempunyai teknik jitu dalam melatih mahasiswa. Siaran diRadio EMC ini juga bertujuan menyebarkan berbagai informasi positif dan mengajak masyarakat Yogyakarta untuk lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan yang semakin lama semakin terasa berat. Siaran ini merupakan bentuk kepedulian Psikologi UP45 kepada masyarakat Yogya. Selain itu, Radio EMC menjadi semakin disukai oleh masyarakat Yogyakarta. Semoga kerjasama yang baik ini terus berlangsung.


Referensi:

Bonnet, M & Arand, D. (2010). Subjective and objective daytime consequences of insomnia. USA : Informa Healthcare.
Lopez, AM. (2011). Older adults and insomnia resource guide. 750 First Street NE, Washington, DC 20002-4242. American Psycological Association.
Parker, JN & Parker, PM. (2002). The 2002 Official patient’s sourcebook on insomnia. San Diego : Icon Health Publications.
Pigeon, WR. (2010). Insomnia as a risk factor in disease. USA : Informa Healthcare.

Suggested citation:

Widiantoro, Fx. Wahyu. (2016). Kenali Gangguan Insomnia, Radio EMC Yogyakarta. 12 Oktober 2016.

Post a Comment

0 Comments