Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

MEMBANGUN BUDAYA KESOPANAN SEJAK USIA DINI



IMPLEMENTASI KERJASAMA RADIO EMC YOGYAKARTA
DENGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UP45

Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Masalah pendidikan yang menyangkut moral, etika, dan budi pekerti semakin sering diperbincangkan karena banyak perilaku menyimpang melanda kehidupan masyarakat. Perilaku menyimpang yang cenderung dilakukan oleh sebagian dari para pejabat seperti berbuat korupsi, menyalahgunakan wewenang, jual beli jabatan. Demikian di masyarakat cenderung banyak peristiwa perilaku menyimpang seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, aborsi, pemalsuan dan perilaku menyimpang lainnya.

Mengatasi penyimpangan moral serta pelanggaran hukum yang melanda di masyarakat selain dengan menegakkan hukum yaitu melalui teladan yang baik dari individu dewasa serta menggalakkan norma-norma masyarakat seperti budi pekerti, tata krama pergaulan, serta pentingnyaa membangun budaya kesopanan sejak usia dini.

Norma sopan santun merupakan peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan dalam masyarakat. Norma kesopanan yang berlaku sesuai budaya ketimuran di Indonesia antara lain yaitu menghormati orang yang lebih tua, tidak berkata-kata kasar dan sombong, menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan, tidak meludah di sembarang tempat dan sebagainya. Sopan santun adalah sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma-norma yang beraku di dalam masyrakat (Zuriah, 2007).

Kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Aspek-aspek kesopanan lebih sempit jika dibandingkan dengan yang terdapat pada nilai-nilai sopan santun. Kesopanan merupakan salah satu keterampilan sosial serta implementasi dari kemampuan perilaku adaptif individu.

Menurut Gunarsa (1982) dasar kepribadian seseorang terbentuk sebagai hasil perpaduan antara warisan sifat-sifat, bakat individu dan lingkungan di sekitar individu berada dan berkembang. Lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam adalah lingkkungannya sendiri. Berawal dari anggota keluarga ayah, ibu,dan saudaranya anak akan memperoleh semua kemampuan dasar baik intelektual maupun sosial.

Upaya membangun budaya kesopanan sejak usia dini yang dapat dilakukan oleh individu dewasa dalam mendampingi perkembangan anak-anak yaitu dimulai dari hal yang sederhana untuk internalnya. Perilaku yang dapat diajarkan kepada anak antara lain yaitu membiasakan anak duduk dengan sikap yang baik ketika makan, mengucapkan terima kasih ketika menerima pemberian dari orang lain, mengucapkan minta maaf ketika merasa bersalah, mengucapkan minta tolong ketika membutuhkan bantuan, mengucapkan permisi bila akan melakukan sesuatu hal sebagai sikap menghormati orang yang ada di sekitarnnya.

Tulisan ini adalah materi siaran di Radio EMC, yang dilaksanakan pada 17 Januari 2017. Siaran ini merupakan implementasi kerjasama antara Radio EMC dengan Fakultas Psikologi UP45. Siaran ini sudah memasuki minggu ke-67. Untuk siaran kali ini, punggawanya adalah seorang dosen Psikologi UP45 yang sarat prestasi yaitu Wahyu Widiantoro, dan mahasiswanya yang sangat keren yaitu Yudha Andri. Semoga kerjasama yang baik ini terus berlangsung.


Referensi:

Gunarsa D. S. (1982). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Zuriah, N. (2007). Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksar.

Suggested citation:

Widiantoro, F. W. (2017). Membangun budaya kesopanan sejak usia dini, Radio EMC Yogyakarta., 17 Januari 2017.

Post a Comment

0 Comments