PELAYANAN KONSELING DALAM SIARAN DI RRI
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Seseorang yang tidak bisa memenuhi tuntutan
kebutuhan, akan merasakan suatu kondisi ketegangan dalam diri. Ketegangan yang
berlangsung lama dan tidak ada penyelesaian, akan berkembang menjadi stres.
Kondisi stres pada individu pada umumnya merupakan hasil interaksi antara
individu dengan lingkungan, hingga menyebabkan adanya suatu tekanan dan
mempengaruhi aspek fisik, perilaku, kognitif, dan emosional.
Bishop (1994), menyatakan bahwa stres adalah
interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan suatu tekanan dalam
diri individu akibat adanya suatu tuntutan yang melebihi batas kemampuan
individu untuk menghadapinya dan memberikan respon fisik maupun psikis terhadap
tuntutan yang dipersepsi. Senada dengan pengertian stres merupakan suatu
kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan
lingkungan (Rathus & Nevid, 2002).
Sarafino (1994), menyatakan bahwa stres adalah
kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan,
menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan, berasal dari situasi yang
bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres
muncul sebagai akibat dari adanya tuntutan yang melebihi kemampuan individu
untuk memenuhinya.
Stres pada dasarnya tidak selalu berdampak
negatif, karena stres kadang dapat bersifat membantu dan menstimulasi individu
untuk bertingkah laku positif. Stres yang berdampak positif biasa disebut
dengan eustress dan stres yang berdampak negatif biasa disebut dengan distress.
Stres bukan hanya sebagai stimulus atau respon, karena setiap individu dapat
memberikan respon yang berbeda pada stimulus yang sama. Adanya perbedaan
karakteristik individu menyebabkan adanya perbedaan respon yang diberikan
kepada stimulus yang datang.
Rathus & Nevid (2002), menjelaskan bahwa penyesuaian
diri merupakan suatu proses individu dalam memberikan respon terhadap tuntutan lingkungan dan kemampuan
untuk melakukan koping terhadap stres. Kegagalan individu dalam melakukan
penyesuaian diri dapat menyebabkan individu mengalami gangguan psikologis,
seperti ketakutan, kecemasan, dan agresifitas (Schneiders, 1964).
Pentingnya mengenal dan memahami stres dalam
kehidupan sehari-hari sebagai upaya nyata bagi setiap individu untuk
meningkatkan kesehatan mental. Individu yang sehat secara mental akan mampu
menghadapi secara efektif ketika mengalami suatu kondisi tekanan dalam diri
akibat tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri dan lingkungan. Secara
fisik, individu dapat melakukan olahraga, menjaga pola makan yang sehat dan
istirahat yang teratur. Secara psikologis, individu dapat mengembangkan wawasan
sehingga memiliki berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinnya.
Tulisan ini adalah laporan pelaksanaan siaran di
RRI yang terlaksana pada 19 April 2017. Siaran ini adalah implementsi kerjasama
antara Fakultas Psikologi UP45 dengan RRI Yogyakarta. Nama program yang diasuh
oleh tim psikologi adalah Forum Dialog Psikologi. Punggawa kali ini adalah
dosen Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA dan 2 mahasiswa cemerlang yaitu Wartono
dan Irnaningsih.
Referensi:
Bishop, G. D. (1994).
Health psychology: Integrating mind and body.
Singapore: Allin and Bacon.
Rathus, S. A.
& Nevid, J. S. (2002). Psychology and
the challenge of life: Adjustment in the new millenium. 8th Edition.
Danver: John Willey & Sons, Inc.
Sarafino, E. P. (1994).
Health psychology: Biopsychosocial interactions.
2nd Edition. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
Schneiders, A. (1964).
Personal adjustment and mental health.
New York: Rinehart and Windston.Inc.
Suggested citation:
Widiantoro, F. W. (2017). Mengenal dan Memahami
Stres dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental. RRI Yogyakarta. 19 April 2017.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji