Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA: MEMBERIKAN SURI TAULADAN TERHADAP DOSEN



USAHA MENTERJEMAHKAN VISI PRODI & PUBLIKASI MAHASISWA
PADA LEVEL NASIONAL

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Latar belakang tulisan ini ada tiga. Pertama, dosen dipersepsikan sebagai figur yang harus dicontoh perilakunya oleh mahasiswa. Hal ini karena dosen berada pada posisi superior sedangkan mahasiswa pada posisi inferior. Posisi superior karena dosen memberikan ilmu pengetahuan dan mahasiswa menerima semua ajaran-ajarannya. Agar semua ajaran-ajarannya dapat diserap total oleh mahasiswa, maka dosen juga harus memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan ajaran-ajaran tersebut. Permasalahannya, ada beberapa dosen yang perilakunya justru menyedihkan. Dosen sering datang terlambat, lokasi mengajar di tempat parkir (beliau malas memasuki ruang kelas karena tidak bisa merokok), mengajar tidak menggunakan buku acuan, acara kuliah hanya diisi keluhan-keluhan dosen (karena gajinya kecil), tidak mengenakan baju yang formal, cara duduk yang tidak sopan, dan masih banyak perilaku lainnya yang kurang sesuai dengan norma sosial yang ada. Dosen berperilaku kurang patut seperti itu bisa ditemui pada organisasi yang lemah yang mana peraturan sering tidak ditegakkan dengan sungguh-sungguh.


Latar belakang kedua dari tulisan ini adalah adanya kebutuhan untuk menterjemahkan visi prodi Psikologi UP45. Kata kunci dari visi prodi Psikologi adalah iptek, sumber daya manusia, energi, dan eksponen angkatan 45. Tulisan ini tertuju pada kata-kata sumber daya manusia. Hal itu berarti bahwa Prodi Psikologi UP45 menginginan para lulusannya menjadi SDM yang unggul. Untuk menjadi SDM unggul maka karakternya harus baik. Karakter baik itu antara lain berupa tekun, bertanggung jawab, jujur, mandiri, peduli pada situasi sosial di sekelilingnya. Pendidikan karakter adalah salah satu kunci untuk mendapatkan SDM unggul.

Latar belakang ketiga dari tulisan ini adalah adanya kebutuhan untuk publikasi di kalangan dosen pada level nasional. Partisipasi dosen dalam seminar nasional adalah bukti bahwa dosen mengikuti kata-kata bijak publish or perish yaitu mempublikasikan karya atau mati. Dosen yang tidak pernah mempublikasikan karyanya adalah dosen yang tidak dapat dijadikan suri tauladan bagi mahasiswanya.

Berdasarkan tiga latar belakang tersebut, dua mahasiswa yaitu Sulfi Amalia dan Juni Wulan Ningsih mencoba mengatasi situasi yang menyedihkan di kampusnya. Dua mahasiswa tersebut mengikuti Program Pendidikan Karakter IAYP (International Award for Young People). Pusat dari program tersebut ada di Inggris. Salah satu kegiatan dari program itu adalah ketrampilan. Untuk menghadapi dosen pemalas seperti yang tercantum pada latar belakang pertama, maka dua mahasiswa tersebut mengambil inisiatif ‘memimpin’ dosennya. Caranya adalah mahasiswa merangkumkan mata pelajaran dari dosen tersebut. Rangkuman mata kuliah diketik dengan rapi dan disajikan secara menarik. Inisiatif mahasiswa adalah bukan kewajiban, sehingga bisa dikategorikan sebagai aspek ketrampilan dalam program IAYP. Kegiatan ini dilaksanakan terus-menerus, sehingga dosen merasa jengah dan bersedia mengajar di kelas. Perilaku dua mahasiswa tersebut pada hakekatnya adalah memimpin pemimpin.

Sebagai catatan, tulisan lengkap naskah ini sudah dipresentasikan dalam ajang nasional atau call for paper di Fakultas Psikologi UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), pada 24 Mei 2014. Versi lengkap dan resmi dari naskah ini ada pada lampiran di bawah ini. Semua naskah karya dosen direncanakan akan dipublikasikan melalui majalah Kupasiana dan juga media daring lainnya. Publikasi daring ini untuk memenuhi azas transparansi, penyebarluasan gagasan, dan juga untuk mempermudah proses akreditasi Program Studi Psikologi UP45 serta akreditasi institusi.


Suggested citation:

Amalia, S. & Ningsih, J.W. (2014). Pendidikan karakter pada mahasiswa: Memberikan suri tauladan terhadap dosen. Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter yang Valid”. Juni 2014. Surakarta: Center for Islamic and Indigeneous Psychology & Fakultas Psikologi UMS. No. ISBN. 978-602-71716-0-2. Halaman 118-123.








Post a Comment

0 Comments