Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH ANAK-ANAK MUDA



IMPLEMENTASI KERJASAMA DENGAN RRI YOGYAKARTA

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Pemberdayaan masyarakat adalah kata kunci untuk memajukan bangsa. Masyarakat yang tidak berdaya adalah masyarakat yang menjadi beban saja, enggan untuk berubah, kolot, dan selalu menyalahkan pemerintah saja. Tentu pemerintah Indonesia tidak menginginkan bila sebagai besar rakyat Indonesia tidak berdaya dan selalu menunggu arahan dari Presiden. Sayangnya, banyak masyarakat yang memang merasa tidak berdaya. Mereka pada umumnya adalah penduduk yang sudah lanjut usia yang kondisi fisiknya kurang bagus dan penduduk muda namun berperilaku apatis. Usia lanjut memang tidak selalu berhubungan dengan rasa ketidakberdayaan, namun usia lanjut menghalangi individu untuk aktif di dunia maya yang penuh dengan teknologi informasi. Sel-sel otak orang-orang lanjut usia mengalami penurunan fungsinya.


Persoalan yang berhubungan dengan para lansia adalah apakah mereka tidak bisa diberdayakan? Apakah mereka sedemikian tidak berdayanya? Untuk mengatasi hal-hal ini maka peranan keluarga adalah sangat penting. Keluarga dalam hal ini adalah anak-anak muda yang aktif di dunia maya. Kepedulian anak-anak muda terhadap orangtuanya yang sudah lanjut usia adalah sangat vital. Kedua belah pihak bisa bekerjasama. Anak muda mempunyai ketrampilan teknologi informasi, dan orangtuanya mempunyai kebijaksanaan dalam melihat suatu persoalan.

Tentu saja, kerjasama ini perlu dilandasi dengan keinginan untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, bukan perlombaan egoisme. Hal itu berarti bukan para orangtua mendominasi dengan posisinya yang senior dan anak-anak muda mendominasi dengan ketrampilan teknologi informasinya. Kedua belah pihak perlu bersinergi.

Apa saja yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda untuk memberdayakan orangtuanya? Contoh sinergi yang bisa dilakukan yaitu membuat blogsite. Anak-anak muda mendisain tata letaknya dan memberi kursus singkat tentang cara-cara mengisi blogsite. Peran para orangtua adalah membuat tulisan, membuat penawaran barang-barang yang dibuatnya, atau sekedar menuliskan curahan hatinya. Para orangtua (generasi X) cenderung mempunyai ketekunan untuk menulis, sedangkan anak-anak muda (generasi milineal Y dan Z), cenderung kurang tekun untuk menulis meskipun mengalami gelontoran informasi yang luar biasa. Anak-anak muda lebih senang untuk membuat disain yang menarik di dunia maya. Sinergi yang harmonis dari keduanya akan meperkaya satu sama lain. Blogsite yang sering mendapatkan pasokan tulisan yang menarik tentu akan mendatangkan banyak pembaca, sehingga iklan pun akan mengalir dengan deras. Anaka-anak muda akan mendapatkan uang, sementara orangtuanya akan merasa senang karena ketrampilan dan kebijaksanaannya bisa tersalurkan. Semua orang di seluruh dunia bisa membaca kepiawaian para lansia itu dalam menyusun kata-kata. Apresiasi pembaca tentu akan membuat para lansia menjadi lebih bersemangat dalam hidup.

Tulisan ini adalah materi siaran langsung di RRI Yogyakarta pada 18 Oktober 2017, dalam acara Forum Dialog, mulai pukul 20.00 sampai dengan 21.00. Siaran ini cukup digemari para pendengar, karena pendengar juga ikut merespon. Respon yang masuk dari tiga pendengar yaitu:
1)    Mbak Amalia di Yogyakarta, yang menanyakan tentang profesi anak muda lebih cenderung pada bidang white collar atau kerja kantoran. Para lansia, sebaliknya, cenderung pada profesi sebagai petani. Bagaimana cara mensinkronkan dua hal yang berbeda ini?
2)    Ibu Sita di Kulon Progo, yang menanyakant entang cara-cara menanamkan empati pada anak-anak.
3)    Bapak Wisnu di Tambak Bayan Yogyakarta, menanyakan tentang penggunaan media sosial untuk menggalang donasi.

Siaran ini adalah realisasi dari kerjasama antara RRI Yogyakarta dan Fakultas Psikologi UP45. Punggawa kali ini adalah Jati Pramono, S.Psi. (alumni Psikologi UP45), dan Duha (mahasiswa Psikologi UP45). Keterlibatan alumni dalam siaran kali ini merupakan bukti bahwa alumni itu mempunyai sumbangan nyata untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Semoga siaran ini terus berlangsung dengan lancar, karena terbukti bermanfaat pada masyarakat dan sebagai promosi UP45 Yogyakarta.

Post a Comment

0 Comments