PERAN ALUMNI DAN IMPLEMENTASI KERJASAMA DENGAN RRI
YOGYAKARTA
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Ketika seorang pribadi
merasa dicintai, maka ia akan lebih mudah untuk diubah oleh orang yang
mencintainya. Ketika seorang pribadi merasa diterima, maka ia akan mudah
mengubah dirinya seperti apa yang telah diajarkan dan diharapkan oleh
orang-orang yang menerimanya. Demikian halnya oleh anak-anak, ketika ia
senantiasa mendengarkan kalimat-kalimat yang penuh kasih dan mesra, maka ia
akan menjadi pribadi dengan penuh potensi seperti apa yang menjadi potensi
mulianya dan seperti apa yang diharapkan. Mari cintai anak, berikan cinta yang
tulus penuh kasih dan mesra lewat tutur kata dan sikap perilaku kita. Berikan
ruang waktu dan hamparan hati untuk ciptakan suasana yang penuh cinta untuknya
semata.
Menurut Gunarsa (1982),
dasar kepribadian seseorang terbentuk sebagai hasil perpaduan antara warisan
sifat-sifat, bakat orang dan lingkungan dimana dia berada dan berkembang.
Lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam adalah
lingkungannya sendiri. Dari anggota keluarga ayah, ibu, dan saudaranya anak
akan memperoleh semua kemampuan dasar baik intelektual maupun sosial. Keluarga
merupakan kelompok sosial paling kecil dalam masyarakat yang peranannya besar
sekali terhadap perkembangan sosial, terlebih dari awal-awal perkembangan anak,
keluarga sebagai lingkungan pendidikan informal yang mempengaruhi aspek-aspek
perkembangan anak.
Masa kanak-kanak merupakan
masa emas bagi pendidikan karakter karena pengembangan manusia akan lebih mudah
dilakukan pada usia dini yang hanya terjadi sekali selama kehidupan seorang
manusia. Apabila usia dini tidak dimanfaatkan dengan menerapkan pendidikan dan
penanaman nilai serta sikap yang positif, ketika dewasa nilai-nilai yang
berkembang adalah nilai-nilai yang kurang mendukung kualitas kepribadian
individu. Jika suatu landasan nilai-nilai yang baik telah berhasil ditanamkan,
landasan nilai-nilai akan menjadi penuntun individu dalam bertingkah laku
seumur hidupnya.
Hurlock (1978), menjelaskan
bahwa sikap orang tua mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak, dan
perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap
mereka dan perilaku mereka. Pada dasarnya hubungan orang tua dan anak
tergantung pada sikap orang tua. Jika sikap orang tua menguntungkan, hubungan
orang tua dan anak akan jauh lebih baik ketimbang bila sikap orang tua tidak
positif. Pola asuh adalah perlakuaan orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan,
memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas setiap orangtua adalah mempersiapkan anak
berpisah darinya. Hendaknya pola asuh yang diberikan mampu mengarahkan anak
untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang disiplin, mandiri, dan
bertanggungjawab. Upaya mengkondisikan pola asuh tentunya butuh perjuangan dan butuh waktu. Orang tua yang mendampingi
pastilah merasa lelah, namun istilah ”membayar dimuka, jauh lebih ringan
daripada harus membayar di belakang nya”. Ketika seorang anak tumbuh dan
berkembang menjadi remaja dan dewasa, lingkunganlah yang akan menjadi
penentunya. Seorang anak memiliki tanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Mari
mendidik, mengasuh, dan mengasah dengan cinta yaitu adanya kasih, penghargaan
dan penerimaan secara tulus kepada seorang anak sebagai pribadi.
Tulisan ini adalah materi
siaran di RRI Yogyakarta pada 26 Juli 2017. Ini adalah bukti implementasi
kerjasama RRI Yogyakarta dengan Fakultas Psikologi UP45 Yogyakarta. Selain itu,
tulisan ini juga merupakan bukti peran alumni dalam kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dosen. Adapun punggawa kegiatan ini adalah dosen Fx. Wahyu
Widiantoro, 1 alumni yang sangat peduli yaitu Yudha Andri, S.Psi., serta 1
mahasiswa keren yaitu Ahmad. Semoga kerjasama yang harmonis ini terus berlangsung
dengan lancar.
Referensi:
Gunarsa, S. D. (1982). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta:
Gunung Mulia
Hurlock, E. (1978). Perkembangan anak Jilid 2. Jakarta: Airlangga.
Suggested
citation:
Widiantoro, F. W. (2017). Mendidik dengan cinta. RRI
Yogyakarta. 26 Juli 2017.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji