IMPLEMENTASI MOU ANTARA UP45 DENGAN RADIO SONORA YOGYAKARTA
Arundati
Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pembinaan karir adalah kegiatan
terencana dan sistematis untuk memilih pekerjaan yang paling sesuai pada masa
depan seseorang. Kegiatan terencana tersebut misalnya mempersiapkan
ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan dalam meraih pekerjaan impian tersebut.
Mempersiapkan ketrampilan tentu tidak bsia dilakukan dalam satu dua hari, namun
bisa bertahun-tahun. Contoh kegiatan yang lazim yaitu menuntut ilmu di jurusan
yang paling sesuai untuk menunjang karir. Jurusan yang dipilih untuk menuntut
ilmu juga tidak boleh asal-asalan saja, namun harus memenuhi berbagai
persyaratan. Contoh persyaratan yakni status akreditasi prodi, status
akrediatasi institusi atau universitas, institusi negeri atau swasta, karya
penelitian akhir mendukung atau tidak mendukung karir impian.
Pembinaan karir juga
menyangkut perencanaan, karena karir impian tersebut mungkin saja pesaingnya
banyak, lokasi kantornya jauh dari rumah, membutuhkan biaya sangat tinggi untuk
ponodokan dan gaya hidupnya, dan sebagainya. Selain itu juga perlu adanya
evaluasi diri tentang bakat dan minat yang dimiliki, kondisi fisik dan psikhis
yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan karir. Misalnya, untuk menjadi doker
maka seseorang tidak boleh menderita buta warna. Oleh karena itu untuk mencapai
pekerjaan impian perlu perencanaan yang matang, baik dari faktor eksternal
maupun internal seseorang.
Untuk apa perencanaan karir
semenjak usia dini? Hal ini penting karena bisa mengurangi angka pengangguran.
Seseorang tidak perlu menunggu terlalu lama seseudah lulus, untuk mendapatkan
pekerjaan impiannya. Fungsi selanjutnya adalah untuk mengurangi angka tawuran
di kalangan remaja. Tawuran terjadi karena anak tidak sibuk dan waktu luangnya
sangat longgar sehingga anak mengisinya secra engatif. Fungsi ketiga yakni agar
anak senang dengan out door activity,
sehingga potensi dan relasi sosialnya menjadi lebih luas.
Kapan sebaiknya perencanaan
karir tersebut dilakukan? Perencanaan karir tersebut sebaiknya dilakukan
semenjak kanak-kanak. Hal ini karena perencanaan karir sangat mungkin
berhubungan dengan hobi. Bila hobi ditekuni semenjak kanak-kanak dan dilaksanakan
secara terun terus-menerus, maka tidak heran bila hobi kelak akan menjadi
profesi. Bila hal ini terjadi maka seseorang tidak akan merasa bekerja namun
menjalankan hobi dan uang sebagai bonusnya.
Pertanyaan selanjutya adalah
bagaimana cara untuk mengetahui hobi anak? Bukankah anak sering berubah-ubah
kesukaannya? Kuncinya adalah kesediaan orangtua untuk mendampingi anak dalam
melakukan suatu kegiatan. Kegiatan mendampingi tidak hanya membiayai kegiatan
hobi tersebut, tetapi juga mengantarkan anak ke lokasi pelaksanaan hobi,
mencarikan guru / tutor yang bisa memahami anak, mencarikan teman untuk
bersama-sama melakukan hobi, ikut mengasah ketrampilan anak dengan cara mencari
ajang kompetisi yang sesuai, mendampingi anak belajar ketika, bernegosiasi dengan
guru, dan sebagainya. Begitu rumitnya kegiatan pendampingan itu, sehingga
banyak orangtua yang tidak mampu melakukannya. Dampaknya, potensi anak tidak
tergali sehingga pilihan karirnya kelak tidak berhubungan dengan hobi.
Lalu apa yang bisa
dikerjakan orangtua untuk memunculkan hobi anaknya? Hal yang bisa dilakukan
adalah orangtua melaksanakan hobi bersama-sama dengan anaknya. Pelaksanaan hobi
itu mulai dari persiapan, proses hingga akhir / panen. Situasi ini biasanya
menjadikan anak menguasai ketrampilan yang seperti dimiliki orangtuanya. Bahkan
ketrampilan itu bsia semakin berkembang atas bantuan teknologi yang semakin
lama semakin maju.
Tulisan ini adalah materi
siaran yang dilakukan di studio Radio Sonora Yogyakarta, pada 10 September 2019
pukul 10.00-11.00. Siaran ini bisa berlangsung dengan lancar karena adanya MOU
antara Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan Radio Sonora Yogyakarta. Penyiar
Radio Sonora yang bertugas pada saat itu adalah Bapak Hasta. Adapun nara
sumbernya ada dua, selain saya sendiri. Dua nara sumber tersebut adalah:
(1)
Mbak
Nirbita Melani – mahasiswa Psikologi UP45.
(2)
Mbak
Tasa – mahasiswa Psikologi UP45.
Siaran pada acara Teras Kota
tersebut menarik perhatian para pendengar setia. Hal ini karena ada sangat
banyak respon yang dikirimkan kepada Bapak Hasta, namun hanya 2 penanya saja
yang bisa dijawab. Mereka adalah: (1) Ibu Inge dari Wirobrajan yang menanyakan
tentang cara-cara memunculkan potensi anak. (2) Ibu Ria yang menanaykan tentang
anak bisa sukses di bidang akademik, namun tidak sukses di bidang hobi.
Siaran di Radio
Sonora ini dimaksudkan untuk mensukseskan Yogyakarta sebagai Kota Ramah Anak.
Diharapkan masyarakat Yogyakarta termasuk pendengar setia Radio Sonora akan benar-benar
menyayangi anak dalam kegiatan sehari-hari.
Salam Teras
Kota.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji