Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KEGIATAN PETUALANGAN PADA ANAK


IMPLEMENTASI MOU FAKULTAS PSIKOLOGI UP45 DENGAN RADIO SONORA YOGYAKARTA

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Anak yang sehat adalah anak yang aktif dan selalu bergerak. Ia baru berhenti bergerak ketika sedang istirahat atau tidur. Aktivitas anak yang sehat antara lain kegiatan berpetualang. Kegiatan berpetualang ini sangat penting bagi perkembangan anak. Manfaat yang diperoleh bagi anak bila aktif berpetualang antara lain: kemampuan motoriknya menjadi kuat / terlatih; kemampuan mengenali lingkungan menjadi lebih baik; keberanian mencoba hal-hal baru; kemampuan dalam memimpin dan berkolaborasi terutama ketika kegiatan tersebut dilakukan bersama teman-temannya. Selain itu, kesehatan mata anak menjadi lebih baik, karena anak tidak terpaku pada mainan yang ada di gadgetnya. Kesehatan mata ini penting dijaga, karena anak-anak milineal ini lebih senang berselancar di dunia maya. Mereka lebih akrab dengan berbagai games online daripada kegiatan naik gunung. Contoh kegiatan petualangan yang populer di kalangan anak-anak adalah berkemah dalam kegiatan Pramuka.


Persoalan yang berhubungan dengan kegiatan petualangan ini adalah orangtua sering melarang anaknya untuk mengikuti kegiatan petualangan ini. Alasannya adalah anak dikhawatirkan akan terlantar untuk urusan makan dan istirahatnya. Selain itu kegiatan Pramuka yang biasa dilakukan di alam terbuka / bumi perkemahan, sering membutuhkan uang yang lumayan banyak.

Untuk mengatasi kekhawatiran tresebut, orangtua justru berperilaku kurang mendukung perkembangan anak. Contoh perilaku orangtua yakni mengirimkan sepanci nasi goreng bagi anaknya dan teman-temannya ketika mereka sedang berkemah di bumi perkemahan. Dampaknya adalah anak menjadi tidak belajar ketrampilan-ketrampilan untuk bertahan di alam seperti memasak nasi, menjerang air minum, membereskan tenda, dan sebagainya. Anak menjadi manja dan terlalu bergantung pada orangtua untuk hal-hal yang berhubungan dengan ketrampilan rumah tangga.

Agar kemampuan anak untuk bertahan hidup melalui kegiatan berpetualang ini menjadi lebih berkembang, maka beberapa hal bisa dilakukan:
1)    Orangtua sebaiknya mempercayakan kegiatan petualang ini pada para guru sekolah. Untuk mengatasi kecemasannya, maka orangtua bisa memantau anaknya melalui alat komunikasi guru. Oleh karena itu komunikasi antara orangtua dan guru harus lancar.

2)    Pihak sekolah hendaknya memberikan sosialisasi yang rinci tentang kegiatan berpetualang yang akan diadakan. Ketika berada di lokasi petualangan, guru juga melaporkan secara periodik semua kegiatan anak-anak pada para orangtua.

3)    Orangtua yang mempunyai ketrampilan naik gunung, atau kegiatan outdoor lainnya bisa menjadi tutor di lokasi kegiatan. Hal ini karena mungkin saja guru tidak mempunyai ketrampilan-ketrampilan seperti itu. Selain itu, kedatangan orangtua merupakan bukti keharmonisan hubungan dengan pihak sekolah.

Tulisan ini adalah laporan siaran di Radio Sonora FM, pada 5 November 2019. Siaran ini dapat berlangsung karena Fakultas Psikologi UP45 dan Manajemen Radio Sonora FM sudah membuat MOU. Punggawa siaran kali ini adalah dua mahasiswa cemerlang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UP45 yakni Deni dan Grey. Mereka berdua sangat tertarik dengan dunia komunikasi, sehingga siaran di Radio Sonora adalah seperti praktek ilmu komunikasi. Deni yang berasal dari Maluku, menceritakan tentang ketrampilannya dalam bidang memasak. Ketrampilan itu diperolehnya karena ia sering berpetualang. Ketrampilan memasak itu telah menolongnya ketika ia harus tinggal jauh dari roangtuanya di Maluku. Grey yang berasal dari Riau menceriterakan petualangannya ke Sumatera Utara bersama orangtuanya. Grey menjadi gadis yang pemberani.

Pada siaran kali ini, ada 3 penanya yaitu Ibu Titin di Jl. Kaliurang, Ibu Inge di Jl. Wirobrajan, dan Ibu Irma di Jl. Gejayan. Ibu Titin menanyakan tentang kegiatan naik gunung yang sering dilakukan oleh anaknya telah menimbulkan rasa cemas. Anak Ibu Titin duduk dibangu SMA. Ibu Inge menanyakan tentang anaknya yang manja dan tidak suka berpetualang di alam. Ibu Irma menanyakn tentang anaknya yang lebih suka main gawai daripada melakukan petualangan di luar rumah. 




Post a Comment

0 Comments