USAHA-USAHA UNTUK MEMPERCEPAT KELULUSAN PADA
FAKULTAS PSIKOLOGI UP45
Eny Rohyati dan Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Selama ini selalu muncul
keluhan dari pengelola Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan juga petugas
penyusun borang akreditasi, tentang lamanya mahasiswa Psikologi UP45 dalam
menyelesaikan skripsi. Sudah berbagai usaha dilakukan oleh Kaprodi Psikologi
UP45 untuk mendorong semangat mahasiswa semester akhir ini. Usaha-usaha tersebut
antara lain pendekatan persuasif dan personal, pengumuman melalui group komunikasi
khusus mahasiswa skripsi bahkan sampai visitasi ke rumah / pondokan mahasiswa.
Visitasi ini tidak ubahnya seperti usaha ‘jemput bola’ bagi mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi.
Kesulitan-kesulitan mahasiswa
dalam penyusunan skripsi tersebut bermuara baik pada mahasiswa maupun dosen
pembimbing. Dampaknya adalah urusan skripsi menjadi terlantar. Situasi ini
merugikan baik pada mahasiswa maupun proses pengerjaan borang akreditasi Prodi
Psikologi UP45. Kesulitan tersebut antara lain:
1)
Kurangnya pemahaman
mahasiswa tentang topik skripsi (istilahnya mahasiswa kurang mencintai topik
skripsi), sehingga ia sering menunda-nunda pertemuan dengan biro skripsi /
dosen pembimbing skripsi.
2)
Ada hubungan personal yang
kurang harmonis antara mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi, sehingga
mahasiswa menjadi gentar pergi ke kampus. Tidak ada keberanian dari mahasiswa
untuk mengurus komunikasi buruk ini, dan juga dosen pembimbing kurang peka akan
kegelisahan mahasiswa.
3)
Tidak ada biaya untuk
menyelesaikan skripsi dan mahasiswa kebingungan. Kebingungan ini berlama-lama
sehingga dia harus membayar denda terlambat membayar uang kuliah.
4)
Mahasiswa malas
menyelesaikan skripsi, karena mahasiswa tidak biasa mandiri / belajar sendiri.
Keinginan mahasiswa seperti ini adalah mengerjakan skripsi seperti halnya
mengikuti perkuliahan yang mana jadwal pertemuan sudah tertentu. Sayangnya mahasiswa
tidak berani untuk menciptakan jadwal sendiri di depan dosen. Mahasiswa enggan berkomitmen.
5)
Mahasiswa lebih berkomitmen
menyelesaikan tugas-tugas di kantornya daripada menyelesaikan skripsi. Hal ini
biasa terjadi pada mahasiswa yang juga karyawan sebuah organisasi.
6)
Mahasiswa memilih topik skripsi
yang terlalu sering ditulis oleh seniornya, sehingga topiknya menjadi jenuh. Di
sisi lain, mahasiswa kebingungan memilih topik lainnya, karena merasa dirinya
tidak mampu / tidak mau mengalami kesulitan dalam mencari referensi.
7)
Subjek penelitian mahasiswa
sudah tidak bisa dilacak lagi sehingga mahasiswa kesulitan mendapatkan
informasi tambahan. Hal ini biasa dialami oleh mahasiswa yang metode
penelitiannya kualitatif dan sayangnya, jumlah subjek penelitiannya pun hanya
satu saja.
8)
Dosen pembimbing sulit
ditemui, karena berbagai alasan misalnya
Ø Dosen sibuk mengikuti seminar / menjadi trainer di luar kota
/ di luar negeri dalam jangka waktu lama sehingga skripsi mahasiswa terlantar.
Ø Dosen sebenarnya enggan menemui mahasiswa karena alasan
personal.
Ø Dosen pembimbing I dan II kurang bisa bekerjasama dengan
harmonis, sehingga mahasiswa kebingungan saran dosen mana yang akan dianut.
Ø Dosen kurang mempunyai pengetahuan yang luas tentang topik
skripsi mahasiswa. Untuk menutupi rasa malu, maka dosen mengulur-ngulur waktu
sehingga skripsi mahasiswa menjadi terlantar. Ini biasa terjadi pada dosen yang
tidak terbiasa menulis.
Ø Dosen sering berubah-ubah pendirian sehingga komentarnya pada
minggu pertama bertentangan dengan komentarnya pada minggu kedua.
Bila diperinci lagi, tentu
ada lebih banyak alasan lainnya yang menjadi latar belakang terlantarnya proses
pengerjaan skripsi mahasiswa. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, beruntungah Wakil
Rektor I UP45 segera tanggap, hingga terbitlah SK Rektor No. 006 / SK.Rek / UP
/ I / 2019 tentang Ketentuan Seminar Proposal. Setiap prodi harus melaksanakan
seminar proposal bagi mahasiswa yang mencantumkan skripsi pada Kartu Rencana
Studinya. Dalam seminar proposal tersebut, mahasiswa menjelaskan secara garis
besarnya tentang calon skripsinya. Para dosen yang menghadiri seminar proposal
itu kemudian memberikan komentar / saran untuk perbaikan proposalnya. Seminar proposal pertama dimulai pada 23 Oktober 2019 sampai dengan 8 November 2019.
Butuh kebesaran hati untuk
mengakui bahwa diri ini (baik dosen maupun mahasiswa) tidak sempurna dalam
tugas menyelesaikan skripsi. Selain itu juga butuh kesabaran untuk mengurai
benang kusut proses penyelesaian skripsi. Kebesaran hati ini menjadi fondasi kuat
bagi penyelesaian terlantarnya skripsi mahasiswa.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji