Implementasi MOU antara UP45 dengan Radio Sonora
Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi., MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pemerintah tengah
mempersiapkan Indonesia memasuki fase kenormalan baru atau new normal di tengah
pandemi Covid-19. Masyarakat harus beradaptasi dengan menerapkan protokol
kesehatan sebagai gaya hidup. Fakultas Psikologi UP45 bekerjasama dengan Radio
Sonora FM Yogyakarta mengadakan soialisasi dengan mengangkat tema “Persiapan
Menghadapi New Normal”. Disiarkan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta dalam acara Teras
Kota pada Selasa, 23 Juni 2020, Pukul 11.00.-12.00.
Acara menghadirkan 3
pembicara, yaitu Dewi Handayani H. S.Psi., M.Psi. (Psikolog), selaku Dosen
Psikologi UP45, Yudha Andri Riyanto, S.Psi., sebagai Alumni Psikologi UP45
serta Praktisi Pendidikan Anak dan Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A., Dosen
Psikologi UP45. Pendengar diberi kesempatan untuk interaktif melalui telepon,
SMS, dan WA.
Dewi Handayani, menjelaskan
tentang proses adaptasi atau penyesuaian diri dalam menghadapi New Normal.
Terdapat 5 hal penting yaitu (1) Konsisten menjalani perubahan, (2)
Mempertahankan pola baru yang sudah kita temukan, (3) Dukungan keluarga dan
orang terdekat sangat diperlukan, (4) Tidak Berputus asa dan Pantang menyerah.
Walau terasa sulit atau berat yakinlah pasti semua ada solusinya. (5) Kuatkan
rasa syukur dengan jangan pernah merasa bahwa kita orang yang paling terpuruk,
masih banyak yang lebih berat kondisinya daripada kita. Indikator keberhasilan
dari proses adaptasi ini ialah kita sudah dapat merasakan kenyamanan dengan
situasi atau hal baru ini.
Yudha Andri, memaparkan
tentang pola pendampingan pada anak dalam menghadapi New normal. “Bahwa dalam
kondisi seperti ini dan bersiap untuk New Normal, sebenarnya keluarga dan
lingkungan tidak butuh persiapan secara materi pembelajaran, terlebih bersikap
panik. Orangtua diharapkan melakukan "Pola Asuh Efektif". Apa itu
pola asuh efektif? Para Orangtua tidak
perlu resah atau panik dengan bahasa-bahasa ilmiah. Pola Asuh Efektif yaitu
lebih pada melakukan secara adil pola asuh yang secara bebas premisif, pola
asuh otoriter, dan pola asuh demokratis. Pada intinya semua orangtua dan
masyarakat sudah melakukan, hanya saja karena kebiasaan dan kesibukan
masing-masing para orangtua maupun masyarakat harus mengubah kebiasan dalam
penerapannya terutama kebiasaan dalam mengelola emosi dan psikologis ketika
mendampingi putra-putrinya.
Wahyu Widiantoro,
menjelaskan bahwa The new normal atau normal baru sering digunakan untuk
menggambarkan kondisi setelah krisis. Dalam kenyataan hidup, manusia selalu
dihadapkan pada tantangan dan krisis. Krisis melahirkan perubahan, dan
munculnya perilaku baru. Ketika krisis, maka penting bagi kita mau belajar
untuk bisa merumuskan, merencanakan, dan
melakukan cara-cara yang perlu dilakukan untuk sehat secara mental. Kita tidak
perlu takut berlebihan menghadapi perubahan serta tidak perlu takut tidak bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan. Berbicara tentang New normal seharusnya
mengajak kita siap beradaptasi dengan perubahan. “Mari kita berupaya menjadi
orang yang resilien atau tahan banting dan mampu menyesuaikan diri untuk
menjelang masa depan”.
New normal merupakan gaya
hidup baru yang mengedapankan protokol kesehatan seperti pola hidup bersih dan
sehat, jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan. Lebih dijelaskan oleh
Dewi bahwa dalam istilah psikologi ada 3 tahapan dalam sebuah perubahan yaitu
penerimaan diri (Self Acceptance), transisi perubahan, kemudian munculah
perilaku baru. Orang biasanya menerima perubahan butuh waktu sekitar 3 sampai 6
bulan.
Pertanyaan dari pendengar
antara lain sebagai berikut;
Ibu Rini di Kalasan, Merasa
takut untuk beraktivitas bersama anak seperti biasanya. Apa yang harus saya
lakukan dalam masa new normal?
Jawaban: New normal bukan
hal baru, seperti halnya dalam pendampingan pada anak-anak. Tumbuh kembang
seorang anak selalu baru, dinamis, selalu berubah. Saat ini kita diharapkan
lebih mengelola emosi dan psikologis ketika mendampingi putra-putrinya.
Bapak Jhonatan di
Gondokusuman, Bagaimana cara menjelaskan istilah New Normal pada anak?
Jawaban: Tidak perlu
menjelaskan pada anak karena info tentang Covid 19 pada anak perlu dibatasi. Tapi
ketika anak bertanya maka harus dijawab dengan jujur. Biarkan anak mencari
informasi sendiri. Ketika ada perilaku anak yang tidak sesuai maka barulah
orang tua memberi tahu. Bukan menegur melainkan dengan cara berdiskusi. Penting
adanya contoh nyata misal dengan orangtua memakai masker, serta kebiasaan cuci
tangan.
Ibu Ica di Jogja, Apa yang
paling penting dipersiapkan dalam menghadpi New Normal, misalkan kebiasaan baru
yang mungkin belum pernah kita lakukan?
Jawaban: Adanya proses
pembelajaran saat ini dengan mengikuti petujuk aturan yang diberikan oleh pemeintah.
Mengikuti peraturan dengan kesadaran, serta mengembangkan mental untuk majadi
pribadi yang luwes.
Bapak Joko Susilo di
Kalasan, Apakah dengan adanya New Normal berarti pandemi Covid sudah aman?
Jawaban: Tidak ada istilah
aman kembali seperti sebelum adanya Covid 19. Maka kita dituntut untuk kreatif
dan berinisiatif merubah perilaku dengan mengikuti protokol peraturan yang
sudah diberikan oleh pemerintah.
Bapak Burhan di Gejayan,
Bagaimana saran bagi yang mengalami gangguan Cabin Fever ?
Jawaban: Berupaya menerimaan diri agar mampu menemukan
solusi sendiri tentang pola baru dalam menjalani kondisi baru seperti saat ini.
Menjalani solusi tersebut dengan konsisten dan jangan pernah menyerah.
Ibu Eni di Jlagran, Adakah
saran bagi yang saat ini kehilangan pekerjaan akibat kondisi pandemi?
Jawaban: Gunakan kemampuan apapun
yang kita punya untuk mengembangkan suatu usaha. Misal dengan aplikasi WhatUp
untuk berjualan di media sosial. Penting kita yakini bahwa ketika ada kemauan
untuk bekerja maka rejeki pun akan ada bagi kita.
Bapak Wiyono di Jogja, Bagaimana
cara penerapan New normal yang tepat?
Jawaban: Ikuti prosedur dari
pemerintah.
Ibu Heni di Kalasan, Apakah
di New Normal bisa mengadakan hajatan?
Jawaban: Bisa, dengan tetap
mengikuti protokol kesehatan.
Kesimpulan, persiapan menghadapi
New Normal merupakan proses perubahan dalam sebuah transisi maka penting mengembangkan kemampuan
untuk beradaptasi. Terus belajar mengembangkan potensi diri agar tahan banting
serta lebih mampu beradaptasi untuk menyongsong masa depan. Upaya untuk menyiapkan
generasi yang baik hendaknya kita melatih sedini mungkin pada anak untuk menerima
diri sehingga mampu menghadapi situasi apapun.
Begitu banyak pendengar yang
berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan ketika acara berlangsung, melalui
telepon di nomor 0274-553422, SMS dan WA di nomor 0817 5483 200. Di akhir acara
diberikan hadiah oleh Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah
satu sponsor, berupa pulsa cellular bagi 2 orang pendengar yang telah
mengirimkan pertanyaan yang menarik yaitu pemilik oleh nomor 087…43 dan 089…30.
Siaran radio dapat didengar pula melalui http://jogjastreamers.com/mobile/detail.php?radio=34.
Widiantoro, FW (24 Juni
2020)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji