MENSTIMULASI KREATIVITAS ANAK DALAM BELAJAR
PADA MASA NEW NORMAL
Fx. Wahyu
Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Menstimulasi kreativitas
anak dalam belajar pada masa New Normal, merupakan tema yang ternyata sangat
menarik perhatian masyarakat. Terbukti dari respon masyarakat yang ditunjukkan
dengan banyaknya pertanyaan ketika siaran berlangsung. Acara terselenggara berkat kerjasama antara
Fakultas Psikologi UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta. pada Selasa, 30
Juni 2020, Pukul 11.00.-12.00.
Pembicara yang dihadirkan
yaitu RR. Putri Ana Nurani, SS., MM., selaku aktivis dan pemerhati dunia Anak sekaligus
menjabat sebagai Kepala Bagian Kantor Urusan Internasional (KUI) UP45, Yudha
Andri Riyanto, S.Psi., Alumni Psikologi UP45 serta Praktisi pendidikan Anak dan
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A., Dosen Psikologi UP45.
Wahyu menjelaskan bahwa pada
masa New normal atau Kenormalan baru ini, bukan berarti anak sekedar dipersiapkan
kembali bersekolah. Namun lebih membantu menyiapkan anak agar mampu beradaptasi
dengan situasi belajar di tengah wabah Covid-19. Upaya yang dapat dilakukan
oleh orangtua salahsatunya yaitu dengan menstimulasi kreativitas anak dalam
belajar. Agar di dalam pembelajaran, anak mendapatkan materi-materi yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-harinya. Stimulasi dapat diawali dengan membuka
diskusi dengan anak. Bertanya kepada anak tentang apa yang membuatnya
bersemangat belajar? Apa yang dapat dikembangkan dalam proses belajar mereka
yang berubah? Bagaimana bila suatu saat harus kembali masuk ke sekolah? Ketika
pembelajaran berlangsung di rumah, maka anggota keluarga harus dilibatkan
menjadi fasilitator pembelajaran.
Putri menguraikan tentang kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar stimulasi kreativitas anak dapat
optimal. Kebutuhan kesehatan dan gizi, agar pertumbuhan dan perkembangan secara
fisik baik, berpengaruh pada daya
konsentrasi. Terdapat Bina keluarga balita (BKB) yang bertujuan agar setiap orangtua
mendapat pendampingan pendidikan sehingga mampu memberikan pendidikan yang
tepat untuk anak. Terdapat pula Posyandu
di setiap daerah yang memantau kesehatan tumbuh kembang anak setiap bulannya.
Kebutuhan Kasih sayang,
sangat diperlukan oleh anak dari orangtua. Terlebih pada masa pandemi,
pembelajaran dilakukan di rumah sesuai protokoler kesehatan. Perkembangan kecakapan
anak untuk kecakapan hidup. Misal pembiasaan menggunakan pakai masker, jaga
jarak, cuci tangan, hingga pemahaman tentang virus corona harus disampaikan sebagai
wawasan dan pengetahuan baru bagi anak. Kesemuanya dapat menjadi stimulasi bagi
perkembangan bahasa, kognitif anak. Dibutuhkan sinergi antara tenaga pendidik
dan orang tua dalam mendampingi anak. Adanya perubahan kondisi yang drastis
seperti saat ini dibutuhkan metode pembelajaran yang menyenangkan.
Stimulasi dapat diartikan sebagai
sebuah kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak. Baik aspek fisik motorik,
kecerdasan atau intelektual, dan kemandirian, Mestimulasi kreativitas anak dalam
belajar bisa melalui pembelajaran saintifik bermuatan STEAM (science,
technology, engineering, art, mathematic). Misal dengan cara mengenalkan loose part dalam kegiatan project. Loose
part adalah bahan-bahan yang terbuka, dapat terpisah, dapat disatukan kembali,
dibawa, digabungkan dijajar, dipindahkan, dan digunakan sendiri ataupun
digabungkan dengan bahan-bahan lain, dapat berupa benda alam atau sintetis. Ada
7 komponen antara lain bahan alam, plastik, logam, kayu, bambu, benang dan
kain, kaca
dan keramik, bekas kemasan dimana komponen ini bisa diperkenalkan kepada anak
saat melakukan pembelajaran pada masa new Normal.
Tercapainya stimulasi
kreativitas anak dalam belajar pada masa New Normal ditentukan oleh berbagai
elemen baik peran pendidik, peserta didik, orang tua, tenaga kependidikan,
komite dan lainnya. Dalam lingkup keluarga peran orang tua dalam melakukan
pengasuhan efektif, yaitu bersifat, dinamis, sesuai kebutuhan dan kemampuan
anak. Sikap ayah ibu yang konsisten, teladan positif, komunikasi yang baik,
memberikan pujian, berfikir ke depan, melibatkan anak, sabar, memberi
penjelasan, bersifat realistik, menjaga kebersihan, ternyata mampu menstimulasi
kreativitas anak dalam belajar lebih optimal.
Andri mengungkapkan bahwa
dalam masa New normal banyak orang tua yang bertanya bagaimana menstimulasi si
kecil di PAUD ketika melakukan kegiatan pembelajaran di rumah sesuai dengan
tahapan perkembangan? Maka penting bagi para orang tua untuk lebih memahami tentang
aspek perkembangan dan stimulasi bagi putra-putrinya. Terdapat aspek
perkembangan fisik-motorik, bahasa-kognitif, sosial-emosi, dan moral agama.
Perlu adanya kasih sayang agar mampu menstimulasi semua aspek tersebut.
Begitu pentingnya orang tua
berkomunikasi dengan edukator dalam kondisi seperti saat ini. Orang tua harus
menentukan aspek yang akan distimulasi dalam setiap kegiatan. Belajar dapat
dilakukan dimana saja dalam berbagi kegiatan. Upaya menstimulasi semua aspek
dapat dilakukan orangtua dengan permainan sederhana. Misal dengan memainkan
permainan tradisional tempo dulu “permainan dakon”.
Pertanyaan dari pendengar
dan jawaban dari para narasumber ketika acara siaran berlangsung, sebagai
berikut.
- Ibu Maria di Jalan Kaliurang. Memiliki anak usia 13 tahun, dalam 3 bulan ini belajar secara daring dan sudah mulai merasa bosan. Padahal akan kembali masuk tahun ajaran baru setelah masa libur dan terima rapor. Apa yang perlu dilakukan orang tua agar anak tidak merasa jenuh ketika belajar di rumah ?
Jawaban: Orangtua dapat memberikan penyadaran bahwa belajar merupakan tanggungjawab
pribadi bagi setiap anak. Disampaikan dengan cara diskusi. Belajar bukan beban.
Berikan kebebasan bagi anak untuk kreatif mengatur waktu dan mendapat cara yang
paling efektif dalam belajar. Orang tua menciptakan kondisi yang kondusif dalam
rumah.
- Ibu Arinda di Sleman. Apakah tepat bila memberikan HP ke anak untuk referensi permainan edukasi ?
Jawaban: HP bila digunakan secara bijaksana merupakan sarana yang juga mampu
menstimulasi kemampuan anak. Penting adanya pendampingan orangtua.
- Bapak Bara Atmaja di Prambanan. Bagaimana cara menanamkan kreativitas ketika anak males belajar, bahkan orangtua yang harus mengerjakan tugas dari sekolah ?
Jawaban: Ajak anak diskusi tentang pentingnya belajar bagi dirinya. Ciptakan
kondisi yang kondusif di rumah agar anak termotivasi untuk belajar.
- Ibu Yona di Kaliurang. Bagaimana cara agar anak mampu bertanggungjawab ?
Jawaban: Orangtua perlu berkomunikasi secara efektif dengan anak. Penting diingat
bahwa orangtua juga sebagai figur, model teladan bagi anak. Jelaskan fungsi
setiap aturan dan konsekwensi bila melanggar aturan disertai contoh konkritnya.
- Ibu Kirana di Tegalrejo. Bagaimana bila kegiatan PAUD menggunakan project ?
Jawaban: Lakukan metode pembelajaran tersebut dengan cara yang menyenangkan.
Tentukan aspek apa saja yang akan distimulasi, misal kognitif, motorik atau
sosial.
- Bapak Doni di Jogja. Bagaimana cara menjelaskan istilah New normal pada anak?
Jawaban: Jelaskan secara jujur kepada anak. Hal terpenting mengajarkan kepada
anak agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang sedang terjadi.
- Ibu Manik di Pakualaman. Bagaimana cara menstimulasi anak dalam kegiatan bermain dan belajar?
Jawaban: Metode stimulasi disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Lakukan
setiap kegiatan dengan menyenangkan. Dalam setiap permainan terdapat unsur yang
dapat menstimulasi sebagai proses pembelajaran bagi anak.
- bu Sri di Jogja. Bagaimana menghadapi anak usia 4,5 tahun yang tidak mau bersekolah di PAUD?
Jawaban: Setiap anak membutuhkan proses yang berbeda-beda dalam penyesuaian diri menghadapi
situasi di tempat baru. Butuh kesabaran bagi orang tua dalam mendampinginya.
Jelaskan bahwa di sekolah atau tempat baru tersebut si anak akan memiliki
teman-teman dan kegiatan yang menyenangkan. Orangtua juga dapat
mengkomunikasikan kondisi anak pada tenaga pendidik.
KESIMPULAN
Kesimpulan, menstimulasi
kreativitas anak dalam belajar pada masa new normal berarti anak dibiasakan untuk
berproses mengambil keputusan sendiri. Orangtua memberikan kesempatan bagi anak
untuk mencoba cara sendiri dalam memecahkan masalah tanpa rasa takut salah. Harapannya
agar anak juga terbiasa mencari cara lain yang lebih efektif bagi dirinya sehingga
mereka akan terbiasa pula dalam menghadapi perubahan dalam hidupnya.
Begitu banyaknya pertanyaan
maka dipilih beberapa pertanyaan yang cukup bisa mewakili. Terdapat 2 orang
pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik yaitu pemilik nomor 082…287
dan 085…558. Diberikan hadiah berupa pulsa cellular oleh Two Hundred Sixty Six
Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor.
Widiantoro, FW (2 Juli 2020).
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji