SUKA DUKA MENCARI SEKOLAH BARU DALAM SITUASI NEW NORMAL
Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi., MA.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Situasi New Normal merubah
pelaksanaan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2020. Pemerintah
mengeluarkan kebijakan, salahsatunya mengatur pelaksanaan PPDB secara online.
Sistem dijalankan dengan teknologi web guna mencegah berkumpulnya siswa dan Orang
tua secara fisik di sekolah, agar terhindar dari penyebaran virus Corona. Suka
duka mencari sekolah baru dalam situasi New Normal diangkat sebagai tema
perbincangan serta ditinjau dari sisi psikologis dalam acara siaran di Radio
Sonora pada hari Selasa 7 Juli 2020.
Sapta Kurniawati, S.Psi.,
M.Psi., sebagai salah satu pembicara menjelaskan bahwa kegiatan belajar merupakan
proses seseorang yang belum tahu menjadi tahu. Belajar dikemas menjadi
pendidikan formal disebut sekolah. Proses pembelajaran atau pendidikan menurut
PP nomor 19/2005, tentang standar nasional pendidikan pasal 19 ayat 1 (PAIKEM).
Kondisi pandemik merubah semua. “Proses online banyak dikeluhkan siswa maupun Orang
tua, seakan membebani dan mulai menyurutkan siswa untuk belajar. Tantangan
tenaga pendidik dan Orang tua untuk memberikan pembelajaran yang menggugah
siswa agar semangat belajar”, jelas Nia selaku praktisi Pendidikan dan Konselor
UP45.
Yudha Andri Riyanto, S.Psi.,
selaku praktisi pendidikan Anak dalam siaran menjelaskan tentang kondisi
masyarakat pada saat ini yang dipojokkan dengan kondisi yang serba internet
serta sistem jarak jauh untuk melakukan aktifitas. Terutama dalam kegiatan belajar mengajar.
Belum selesai pada persoalan sistem KBM online, para Orangtua terutama yang
mempunyai anak pra sekolah atau anak yang ingin melanjutkan pada jenjang
tertentu mengalami sedikit kendala dalam memilih lembaga pendidikan yang dirasa
pas. Pasalnya metode visit dan trial class sangat minim atau bahkan
tidak bisa dilakukan seperti tahun ajaran lalu.
Lalu bagaimana solusi untuk para Orang tua mengetahui informasi akurat tentang
lembaga pendidikan yang di inginkan?
Sebenarnya bisa saja, akan tetapi orangtua sedikit lebih ekstra teliti
dan menerima keadaan yang ada.
“Pertama ajak anak diskusi
tentang keinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Tentukan
alasan-alasan yang kuat. Jangan langsung menolak atau menakut-nakuti anak
tentang pilihannya. Katakan pada anak
untuk mencari banyak pilihan. Di sini
kewajiban Orang tua bukan memilihkan tapi menelusuri info tentang lembaga
tersebut dari beberapa informasi, misalnya kawan, alumni, internet dan kondisi
lingkungan secara otentik. Ajak anak diskusi dengan lebih mengutamakan
imajinasi dan planing anak. Konsultasi dengan praktisi dan psikolog jika benar
benar membutuhkan”, demikian diuraikan oleh Andri yang juga sebagai Alumni
Psikologi UP45.
Lebih dijelaskan oleh Nia
tentang bagaimana tujuan pembelajaran, unsur PAIKEM tercapai, serta menjadi
tugas semua orang dewasa yang memfasilitasi belajar pada semua siswa atau anak
yang membutuhkan belajar untuk menemukan bakat dan minat mereka dalam proses
pembelajaran. Tugas pendidik saat ini harus menjadi fasilitator dan motivator
yang handal. Unsur PAIKEM terdiri dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif
dan menyenangkan. Unsur menyenangkan bagi siswa saat belajar ibarat mereka
menonton film di bioskop yang setelah usai pembelajaran mereka masih memiliki
kesan dan memahami makna film tersebut. “Bagaimana pembelajaran menjadi
bermakna adalah keberhasilan pendidik atau fasilitator dalam mengendalikan
teknologi menjadikan minat dan motivasi siswa atau anak untuk belajar terus
menerus”, tandas Nia yang juga sebagai Founder Lingkar Positif.
Antusiasme pendengar untuk
interaktif dalam acara siaran ini sangatlah tinggi. Begitu banyak pertanyaan yang
dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp. Bahkan tercatat terdapat pertanyaan yang
dikirim ke Sonora, 2 jam sebelum acara ini mengudara. Penulis beserta para
pembicara lainnya berkesempatan merespon beberapa pertanyaan yang dikirimkan oleh
pendengar, sebagai berikut.
1)
Bapak Gatot dari Polsek Kalasan.
Bagaimana cara mendapat sekolah terbaik untuk siswa? Apa yang biasa menjadi kendala
bagi siswa saat mencari sekolah baru? Bagaimana cara jitu agar lolos seleksi
penerimaan siswa baru?
Jawaban: Setiap siswa adalah unik maka Orang tua hendaknya berdiskusi dengan anak
dalam memilih sekolah yang tepat. Aturan penerimaan siswa telah ditetapkan oleh
pemerintah dan masing-masing sekolah.
2)
Bapak Bara Atmaja di
Prambanan. Bagaimana kiat mendampingi anak agar giat belajar di saat pandemi?
Jawaban: Upaya Orang tua mendampingi anak dalam belajar dapat berupa sering
melakukan komunikasi dengan anak tentang kegiatan belajarnya. Memberikan
motivasi pada anak berupa perhatian dan menciptakan kondisi keluarga yang
kondusif bagi belajar anak.
3)
Ibu Mayang di Pakualaman.
Apakah yang bisa menjadi pertimbangan bagi Orang tua dalam menentukan sekolah
bagi anak.
Jawaban: Minat dan kemampuan anak
serta kondisi keluarga serta lingkungan.
4)
Bapak Adin di Simanjuntak.
Bagaimana cara mengatur emosi bagi Orang tua dalam mendampingi anak?
Jawaban: Hendaknya dalam keluarga selalu mengutamakan cara komunikasi yang
efektif. Berdiskusi serta musyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan.
5)
Ibu Manik di Pakualaman. Bagaimana
memotivasi anak yang tidak dapat diterima pada sekolah yang diharapkan karena sebuah
aturan zonasi?
Jawaban: Berikan penjelasan bahwa kesuksesan anak tidak ditentukan oleh dimana
anak bersekolah namun lebih pada usaha anak untuk giat belajar.
6)
Ibu Dian di Jogja. Bagaimana
suka duka, upaya mencari sekolah di saat pandemi?
Jawaban: Orangtua dapat mencari informasi pada sumber yang tepat, berdiskusi
dengan anak, dan pihak sekolah terkait.
7)
Bapak Ananto di Cikditiro.
Apakah bijak bila menerima keponakan yang dititipkan dari luar daerah agar
dapat diterima masuk Sekolah Negeri sesuai lokasi yang diinginkan?
Jawaban: Baik bila kita lebih mampu memahami tujuan pemerintah melakukan aturan
zonasi, yaitu untuk pemerataan pendidikan bagi seluruh siswa.
Kesimpulan, kesuksesan proses
belajar anak tidak hanya ditentukan oleh dimana anak bersekolah. Namun lebih
pada perhatian dari Orang tua dan keluarga dalam mendampingi psikologis anak
serta memotivasi usaha anak agar terus giat belajar.
Di akhir acara diberikan
hadiah oleh Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu
sponsor, berupa pulsa cellular bagi 2 orang pendengar yang telah mengirimkan
pertanyaan yang menarik yaitu pemilik nomor 085…17 dan 081…90. Terima kasih
kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (2 Juli 2020)
.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji