Rauf
Wanda Adkhani Nur Rokhman
Teknik
Perminyakan
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Pemboran merupakan langkah awal dan paling penting dalam
industri perminyakan. Dengan berkembangnya teknologi, maka akan berdampak pada
teknik pemboran yang mengalami perkembangan pesat. Hal ini dapat terlihat jelas
apabila dibandingkan dengan teknik pengeboran yang pertama kali dilakukan. Saat
ini, teknik pengeboran sudah dapat di operasikan dalam berbagai cara, baik
dengan pemboran vertikal, berarah, ataupun pemboran horizontal. Pada bahasan ini,
hanya akan dikupas mengenai tujuan dan alasan dilakukannya pemboran berarah dan
pemboran horizontal.
Dalam melakukan proses pengeboran suatu formasi,
seharusnya selalu menginginkan arah lubang bor yang tegak/vertikal. Arah lubang
yang vertikal, secara operasinya lebih mudah, dan umumnya membutuhkan biaya
yang relatif murah dibanding dengan melakukan
pemboran horizontal. Akan tetapi, letak suatu formasi kadang berbeda jauh
dengan kondisi yang diinginkan, sehingga harus dilakukan pemboran
berarah/horizontal. Faktor yang menjadi sebab dilakukannya pemboran horizontal
karena kondisi permukaan dan alasan geologi.
Pemboran berarah dilakukan karena keadaan di permukaan
tidak memungkinkan untuk didirikan lokasi pengeboran. Dengan kata lain, untuk
mencapai formasi yang dituju, pemboran tidak dapat langsung dilakukan dengan
arah yang tegak/vertikal. Kondisi permukaan yang tidak memungkinkan ini
misalnya, apabila reservoir berada di bawah kota yang mempunyai bangunan
sejarah, lalu lintas, ataupun di lingkungan padat penduduk sehingga tidak dapat
dilakukan pengeboran tegak, karena sudah pasti mengganggu aktivas masyarakat di
sekitarnya. Contoh lainnya, apabila reservoir berada di bawah danau, rawa atau
sungai. Apabila dilakukan pemboran vertikal, maka harus membuat platform. Hal
ini sebenarnya tidak perlu dilakukan mengingat biaya untuk sewa rig yang mahal
dan ada alternatif dengan melakukan pemboran berarah dari darat, yang di
arahkan ke reservoir tersebut. Selain itu, apabila reservoir berada di bawah
tebing yang terjal sehingga sulit untuk melakukan pemboran tegak. Untuk
melakukan operasi pemboran pada kondisi seperti ini, harus mencari tempat yang
memungkinkan untuk dibuat lokasi, kemudian pemboran diarahkan ke lokasi
reservoirnya.
Selanjutnya adalah, pemboran berarah dilakukan karena
alasan geologi. Alasan geologi ini, penyebab yang pertama dikarenakan
pengeboran melewati zona patahan. Pada zona ini akan terbentuk rekahan yang
mana bila dilakukan pemboran, lumpur pemboran akan lari dan masuk dalam rekahan
ini. Penyebab yang kedua, dikarenakan adanya kubah garam (salt dome). Bila dilakukan pemboran lurus yang melewati salt dome, maka akan timbul problem pada
lumpur pemboran. Lumpur ini akan melarutkan garam sehingga menyebabkan caving yang dapat mengakibatkan
runtuhnya formasi. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemboran
berarah/horizontal dimana lubang bor tidak melewati salt dome.
Untuk pemboran horizontal, sebenarnya adalah pengembangan
dari teknik pemboran berarah. Dalam pemboran horizontal, lubang bor diupayakan
agar mempunyai panjang penembusan zona produktif yang lebih besar dan laju
penambahan sudut yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemboran berarah.
Beberapa alasan dilakukannya pemboran horizontal yaitu bila reservoir migas
berbentuk tipis tetapi luas, reservoir terdiri dari lensa dan diinginkan untuk
ditembus sekaligus, dan menghambat terjadi gas
coning dan water
coning. Tujuan dilakukannya pemboran
horizontal yaitu, untuk meningkatkan laju produksi sumur dan meningkatkan
recovery sumur.
Dari kedua teknik pemboran, baik pemboran
berarah ataupun pemboran horizontal tujuannya sebenarnya sama, yaitu untuk
menembus formasi produktif yang tidak dapat dijangkau dengan pemboran
tegak/vertikal. Dengan menggunakan, cara pemboran berarah/horizontal juga akan
menghemat pembiayaan yang akan dikeluarkan dan efisiensi waktu yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka :
1.
Ir.
Joko Pamungkas,MT ; DR.Ir.Sudarmoyo, SE,MS ; Hariyadi, ST,MT ; Ir. Avianto
Kabul.P, MT (2004). Buku I. Pengantar Teknik Reservoar Migas dan Pabum.
Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“V”.Yogyakarta.
1 Comments
Mungkin ada yang butuh HDD Chemical ? www.gedcochemicals.com
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji