Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

DILEMA GURU DALAM BELAJAR ONLINE: PENUNTASAN KURIKULUM VS PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK ANAK

 

PERAN SERTA RADIO SONORA & UP45 DALAM MENYEHATKAN MASYARAKAT

 

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 


Belajar online menjadi alternatif pembelajaran di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. Kegiatan belajar-mengajar jarak jauh yang peserta didiknya terpisah dari guru pun mengalami banyak kendala. Dilema yang dialami Guru antara lain yaitu fokus pada penuntasan kurikulum dan di sisi lain harus memberikan pendidikan kecakapan hidup untuk anak. Tema yang sangat menarik dan disiarkan secara langsung ini hasil kerjasama Radio Sonora 97.4 FM dan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, 27 Oktober 2020.

 

Penerapkan kurikulum yang paling efektif tentu berdasarkan kondisi masing-masing daerah serta masing-masing satuan pendidikan. “Capaian kurikulum dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang senyatanya. Misalnya pembelajaran yang dilakukan saat anak bermain serta melakukan kegiatan sehari-hari”, ungkap Sapta Kurniawati, S.Psi., M.Psi., salah satu narasumber, praktisi Pendidikan dan Konselor UP45.

 

Fakta di lapangan tidak semua tenaga pendidik, fasilitaor maupun guru benar-benar mampu memahami kebutuhan setiap siswa. Belum semua para guru memiliki kecakapan dalam menggunakan teknologi. Demikian halnya tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya. Orang tua pun mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak untuk belajar di rumah.

 


Pembelajaran jarak jauh melalui online membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik Orangtua, guru, dan anak sebagai peserta didik. Kondisi psikologis siswa dalam situasi pandemi perlu mendapat perhatian karena interaksi sosial terbatas, dan kemungkinan muncul kejenuhan. “Diharapkan sebagai fasilitator, tenaga pendidik mengedepankan pola interaksi yang lebih dengan siswa dan orangtuanya. Mampu memberikan umpan balik serta tugas yang bervariasi sesuai dengan minat dan kondisi peserta didik”, jelas Yudha Andri Riyanto, S.Psi., narasumber dari Resource Development Yayasan Tunas Sekar Lintang, DIY.

 

Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan jawaban dari penulis dan pembicara lainnya.

 

1)    Bapak Sigit, di Jalan Kaliurang. Cucu saya kelas 3 SD. Sejak belajar daring, tampak stres dan merasa kesulitan mengikuti secara online. Bagaimana menghadapi hal tersebut?

Jawaban: Orang dewasa di sekitar anak diharapkan mampu menciptakan suasana yang mendukung bagi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Pendampingan yang diberikan bisa berupa memotivasi anak, mampu memahami kondisi psikologis anak yang saat ini juga sedang berusaha beradaptasi dengan perubahan pola pembelajaran.

 

2)    Bapak Nico, di Jogja. Apakah keterampilan softskill dapat di masukkan dalam kurikulum?

Jawaban: Keterampilan softskill, kecakapan hidup serta pendidikan karakter tentu menyertai mata pelajaran sebagai kompetensi dasar sesuai kurikulum.

 

3)    Ibu Norma, di Jalan Kaliurang. Adakah tips, ketika capaian pengajaran tidak sesuai dengan kurikulum karena telah merasa jenuh?  

Jawaban: Kreativitas sangat dibutuhkan dalam mengaplikasikan kurikulum. Pola komunikasi yang positif dengan siswa dan orangtuanya harus dilakukan. Pendampingan agar lebih mampu beradaptasi dengan pola pembelajaran daring, pendidikan kecakapan hidup terus dikembangkan sehingga mampu menunjang kemampuan akademik siswa.

 

4)    Bapak Susanto, di Sleman. Akan sangat menyedihkan bila guru lebih fokus pada  Kurikulum saja dan cenderung yang penting kejar target. Bagaimana menurut para narasumber?

Jawaban: Orangtua dan Guru diharapkan mampu bekerjasama dengan baik dalam pendampingan anak agar kegiatan belajar secara online dapat terlaksana sesuai yang diharapkan.

 

5)    Ibu Andrea, di Jogja. Saya sebagai Guru TK. Bagaimana bila telah berusaha selalu kirim video secara online, namun Orgtua siswa merasa bosan?

Jawaban: Teknis penyampaian materi hendaknya lebih bervariasi. Dibutuhkan kreativitas dalam memberikan stimulus pembelajaran sesuai dengan tumbuh kembang anak. Perlu adanya kolaborasi yang baik antara Guru dan Orang tua siswa.

 

6)    Ibu Nur Hadegan, di Jogja. Bagaimana menyikapai bila anak usia kelas 1 SD, lebih memilih bermain daripada mengerjakan tugas yang begitu banyak? Apakah diberikan kesempatan untuk istirahat sejenak atau memberikan batas waktu agar anak mengerjakan tugas?

Jawaban: Orang tua dapat membantu membuat jadwal kegiatan harian bagi anak sesuai dengan kesepakatan dengan anak. Harapannya anak mampu mengerjakan tugas dengan rasa senang, berdasarkan kesadaran dan bukan keterpaksaan.

 

7)    Bapak Awan, di Jogja. Bagaimana menjamin mutu anak didik karena kemampuan Orang tua yang berbeda?

Jawaban: Proses kegiatan belajar-mengajar serta pendampingan bagi anak merupakan hasil kolaborasi antara guru dan para Orang tua siswa. Penting adanya diskusi dan komunikasi yang baik sehingga mutu peserta didik tercapai sesuai dengan yang diharapkan bersama.

 

8)    Ibu Yani, di Bantul. Bagaimana memotivasi siswa dalam pembelajaran online?

Jawaban: Anak diberikan kebebasan dalam memilih cara belajarnya. Materi yang diberikan hendaknya mampu menjadi stimulus bagi perkembangan ragam potensi anak. Orang tua dapat mendampingi agar anak lebih mampu dalam beradaptasi terhadap perubahan pola pembelajaran yang terjadi saat ini. 

 

9)    Bapak Ananto di Sleman. Tema hari ini sangat menarik. Dalam pendidikan anak, maka anak diberi kebebasan dalam upaya belajar. Saya lebih suka metode sekolah biasa daripada sekolah alam. Bagaimana menurut para narasumber?

Jawaban: Setiap lembaga pendidikan tentu memiliki metode pembelajaran yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didiknya. Pola pembelajaran yang terbaik bagi anak tentu yang sesuai dengan minat serta kemampuan anak dalam melaksanakannya.

 

Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung yaitu pemilik nomor 083…741 dan 085…636. Diberikan hadiah berupa pulsa cellular oleh Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.

 

 

Widiantoro, FW (27 Oktober 2020)

 

Post a Comment

1 Comments

  1. No surprise these machines are also known as|also called|also referred to as} 9/6 machines. Discard the opposite two cards to try 파라오카지노 to get a Full House. Hold totally, unless you could have} four of five cards required for a Royal Flush. Earn generous comps to considered one of our many award-winning restaurants, our luxurious rooms, or our many shops.

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji