Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KEMAMPUAN MEMBUKA JENDELA DUNIA MELALUI PENGUASAAN BAHASA ASING SEMENJAK MASA ANAK-ANAK

 

IMPLEMENTASI MOU ANTARA RADIO SONORA & UP45 YOGYAKARTA

 

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 


Penguasaan bahasa asing semenjak masa anak-anak membuka kesempatan bagi anak berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai budaya di dunia. Begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari belajar bahasa asing sejak dini. Apa saja manfaat dan bagaimana peranan Orang tua dan guru dalam mengajarkan bahasa asing pada anak, dibahas dalam acara yang disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (24/11).

 

Keterampilan bahasa asing sangat penting dalam era modern saat ini. Harapannya Orang tua mendukung anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa asing. “Saya sangat mendukung perkembangan kemampuan bahasa asing pada anak-anak saya.  Anak-anak saya sekolah di sekolah yang berbeda. Ada yang di sekolah lebih berfokus pada kemampuan bahasa Arab dan ada yang di sekolah yang berfokus pada kemampuan bahasa Inggris”, ungkap Aisyah Indah Irmaya, S.T., M.T., Dosen Fakultas Teknik UP45, sebagai salah satu narasumber.

 

Penguasaan bahasa asing semenjak masa anak-anak memungkinkan anak untuk melatih fungsi otak. Terbiasa mengingat ragam kosa kata dapat merangsang fungsi memori. Anak akan terlatih menggunakan pola pikir yang kreatif dan lebih rasional. Belajar bahasa mampu mengembangkan daya imajinatif, sehingga anak lebih mampu memiliki ide-ide abstrak. Anak yang memiliki keterampilan bahasa asing cenderung lebih percaya diri, serta lebih mudah dalam beradaptasi, memahami dan menghargai orang lain.

 


“Sebagai tenaga pendidik diharapkan mampu mengenalkan bahasa asing melalui kosa kata yang sederhana. Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap, memberi mereka banyak kesempatan untuk penggunaan bahasa asing dalam sehari-hari. Metode yang bisa dilakukan, antara lain yaitu bercerita (Story Telling), bermain peran (Role Play), permainan (Game), menonton film, memperkenalkan buku bergambar berbahasa asing dan sebagainya”, jelas Yudha Andri Riyanto, S.Psi., dari Resource Development Yayasan Tunas Sekar Lintang, DIY.

 

Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan jawaban dari penulis dan narasumber lainnya.

 

1) Bapak Nico, di Jogja. Bila membiasakan anak belajar bahasa asing sejak dini, bagaimana bila anak menjadi terbiasa menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia?

Jawaban: Bagi seorang anak tetap memiliki bahasa pertama yang digunakan atau yang dikenal dengan istilah “bahasa ibu”. Bila bahasa ibu bagi anak adalah bahasa Indonesia maka dengan mempelajari bahasa asing akan meningkatkan pemahaman anak tentang bahasa asalnya sendiri.

 

2) Ibu Indria, di Jogja. Apakah baik bila anak yang sedang belajar bicara diikutkan les bahasa Inggris?

Jawaban: Tentu ada waktu yang tepat bagi anak dalam belajar bahasa asing. Hendaknya setelah tahap perkembangan bahasa dan berbicara dilalui. Anak dapat dikenalkan dengan kosa kata sederhana terlebih dahulu.

 

3) Ibu Asih, di Sanden. Bagaimana menyikapi kondisi saat ini, anak cenderung belajar bahasa asing dan lupa unggah-ungguh meskipun sebenarnya di sekolah juga terdapat kurikulum yang mengembangkan budi pekerti sopan santun?

Jawaban: Proses tumbuh kembang anak mencakup berbagi aspek. Perlu pendampingan dan perhatian yang cukup agar semua aspek dalam diri anak dapat berkembang optimal. Nilai sopan santun hendaknya ditanamkan sedini mungkin dan terus dikembangkan hingga menjadi sebuah karakter bagi seorang anak.

 

4) Ibu Dias, di Ngemplak. Bagaimana tahapan bagi Orang tua dalam mengajarkan bahasa asing pada anak dan agar lebih menyenangkan bagi anak?

Jawaban: Upaya Orang tua dapat diawali dengan memberi banyak kesempatan bagi anak untuk mengenal, menggunakan bahasa asing dalam sehari-hari. Perkenalan anak bisa melalui buku bergambar, lagu, video, yang berbahasa asing.

 

5) Ibu Neni, di Sleman. Belajar bahasa asing baik tapi hendaknya jangan sampai melupakan bahasa daerah. Bagaimana menyikapi hal tersebut?

Jawaban: Penting dalam sebuah keluarga tetap melestarikan bahasa daerah. Hal ini akan membantu anak dalam tahap pengenalan jati diri nya. Peran Orang tua tetap menjadi teladan bagi anak dalam pelestarian bahasa daerah.

 

6) Mba Fikri Aulia Madani, dari Fakultas Pendidikan Bahasa Arab. Bagaimanakah eksistensi  bahasa asing di dunia pendidikan saat ini?

Jawaban: Di dunia pendidikan saat ini kemampuan bahasa asing menjadi salah satu prioritas untuk lebih dikembangkan. Kemajuan teknologi komunikasi semakin membuka peluang untuk berinteraksi dengan dunia Internasional. Pendidikan lebih berorientasi untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkomunikasi menggunakan berbagai bahasa asing.

 

7) Ibu Yani, di Bantul. Bagaimana strategi mengajarkan bahasa asing sementara anak masih dalam perkembangan “bahasa ibu”?

Jawaban: Tentunya mengajarkan kemampuan bahasa dilakukan secara bertahap. Baik bila perkembangan “bahasa ibu” telah berkembang terlebih dahulu.

 

8) Ibu Dewi, di Ngaglik. Apakah tips agar anak bisa belajar bahasa asing, yaitu rutin membaca artikel tentang topik-topik yang disenangi baik untuk diterapkan?

Jawaban: Melatih anak rutin membaca merupakan kegiatan yang baik untuk terus diterapkan. Demikian pula sebagai salah satu metode dalam belajar bahasa asing.

 

Pendengar yang mengirimkan pertanyaan menarik dan beruntung yaitu pemilik nomor 085…00 dan 085…36, mendapat hadiah dari Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.

 

 

 

Widiantoro, FW (24 November 2020)

Post a Comment

0 Comments