Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

OBESITAS, MENJAGA KESEHATAN DAN LOMBA LARI BOROBUDUR MARATHON

 

PARTISIPASI RADIO SONORA & UP45 YOGYAKARTA DALAM MENJAGA KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT

 

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 


Borobudur Marathon merupakan lomba lari tingkat dunia yang berlangsung di Area Taman Lumbini di kawasan Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Peserta menempuh jarak sepanjang 42,195 kilometer tanpa berhenti pada hari Minggu 15 November 2020. “Obesitas, Menjaga Kesehatan dan Lomba Lari Borobudur Marathon” diangkat sebagai tema yang menarik dibahas dan disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (17/11).

 

Butuh stamina fisik yang prima dan mental yang kuat agar dapat menjadi peserta hingga mencapai garis finish dalam lomba lari Borobudur Marathon (BorMar). Tentunya ketekunan luar biasa dalam melatih fisik serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri menjadi hal utama bagi seorang pelari. Sungguh menjadi inspirasi bagi masyarakat terlebih dalam menjalani masa pandemi seperti saat ini. Disiplin diri dalam menjaga kesehatan, setidaknya dapat terhindar dari resiko Obesitas.

 

“Obesitas cenderung karena adanya faktor keturunan, dan sangat beresiko. Ada keluarga saya yang meninggal karena obesitas. Maka perlu upaya antisipasi sedini mungkin dalam menjaga pola hidup terutama pola makan yang sehat agar terhindar dari obesitas”, demikian dikisahkan oleh Rena Juwita Sari, S.Pd., M.Sc., Dosen Fakultas Teknik UP45, sebagai salah satu pembicara.

 


Lebih dijelaskan pentingnya mengajarkan pada anak-anak tentang keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan yang oleh sebagian orang dinilai sangat sederhana. “Pekerjaan keseharian yang dilakukan di rumah tersebut juga dapat sebagai bentuk olahraga bagi setiap anggota keluarga. Disebut sebagai pembelajaran bantu diri  yang dapat diajarkan kepada anak-anak”, ungkap Yudha Andri Riyanto, S.Psi., dari Resource Development Yayasan Tunas Sekar Lintang, DIY, serta alumni Psikologi UP45.

 

Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan jawaban dari penulis dan narasumber lainnya.

 

1) Ibu Rina di Kalasan. Anak saya tidak suka olah raga lari, dia lebih suka nge-gym (latihan fisik di pusat kebugaran). Alhamdulillah, berat badannya terjaga. Saya lebih hobi olahraga naik sepeda, Bagaimana sebenarnya tips untuk diet yang sehat ?

Jawaban: Diet sehat tentunya tidak sekedar mengurangi jumlah asupan makanan. Lebih pada pengaturan dan disiplin dalam memilih makanan yang dikonsumsi dengan vitamin yang seimbang sesuai kebutuhan fisik.

 

2) Bapak Sena,  di Jogja. Saya khawatir dengan berat badan anak saya yang usia SD. Di masa belajar di rumah dia lebih suka main game dan jarang gerak fisik sehingga menjadi bertambah gemuk. Adakah tips menghadapi kebiasaan anak tersebut?

Jawaban: Perlu dijelaskan pada anak tetang pentingnya berolahraga disertai teladan dari Orangtua. Dapat pula dibantu membuat jadwal kegiatan harian agar kegiatan anak selama masa belajar di rumah selalu bervariasi dan ada pembatasan waktu dalam bermain game.

 

3) Ibu Nazwa, di Jogja. Selain lari kegiatan apa yang bisa dilakukan oleh anak, dengan tidak banyak mengeluarkan biaya?

Jawaban: Banyak hal yang bisa dilakukan anak dengan tujuan olahraga ketika di rumah. Misalkan melakukan kegiatan fisik berupa mengerjakan pekerjaan keseharian seperti menyapu, membersihkan kamar, mencuci sepeda, berkebun, mengikuti lomba kreativitas tari modern secara online, menirukan tutorial senam di youtube dan sebagainya.

 

4) Ibu Dian, di Jalan Wonosari. Orang tua sebagai role model (gambaran ideal) bagi anak. Apa yang hendaknya dilakukan Orangtua dalam mendampingi anak agar mau berolahraga?

Jawaban: Tentunya teladan dari orang tua yang gemar berolahraga dan dapat dilihat secara langsung serta nyata oleh anak. Jenis olahraga yang dilakukan mungkin berbeda-beda. Perlu ditanamkan pada anak bahwa olahraga merupakan sebuah kebutuhan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

 

5) Bapak Shefa, di Jogja. Adakah tips pola makan untuk anak, bagi anak yang susah dan yang suka makan secara berlebih?

Jawaban: Bagi anak yang susah makan dan suka makan berlebih, intinya tetap pada pembentukkan sikap disiplin diri. Misal, keteraturan jam makan dalam keseharian, pemilihan menu makanan yang sehat dan seimbang. Bagi yang suka makan secara berlebih hendaknya juga diimbangi dengan aktifitas fisik, misal diarahkan untuk memilih, menekuni dan rutin melakukan hobi berolahraga.

 

6) Ibu Yani, di Bantul. Bagaimana tips bagi Orang tua dalam mendampingi anak agar anak mampu menjaga kesehatan fisik dan psikologis?

Jawaban: Hendaknya orangtua terlebih dulu memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik dan psikologis. Selanjutnya, mampu menjadi teladan bagi anak disertai memberi dukungan pada anak agar anak pun lebih mampu menerapkan pada dirinya sendiri.

 

7) Ibu Neni, di Sleman. Bagaimana menumbuhkan kegemaran anak dalam olahraga?

Jawaban: Suatu kegemaran anak akan berkembang tentu tidak lepas dari teladan dan dukungan dari Orangtua. Maka Orang tua harus memberikan contoh dan dukungan secara nyata dalam kegemaranya pada olahraga.

 

Pendengar yang mengirimkan pertanyaan menarik dan beruntung yaitu pemilik nomor 081…90 dan 087…48, mendapat hadiah dari Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.

 

Widiantoro, FW (17 November 2020)

Post a Comment

0 Comments