PERAN RADIO SONORA & UP45 DALAM MEMPERINGATI HARI GURU
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi. MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
“Begitu mulianya posisi dan kefungsian guru itu. Saking mulianya guru, Tuhan pun disebut sebagai Guru Sejati. Bethara Shiwa disebut sebagai Bethara Guru”, demikian diungkapkan oleh Drs. Indra Wahyudi, M.Si., sebagai salah satu narasumber acara yang disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (1/12).
Memuliakan Guru di Masa Pandemi Covid 19, menjadi sebuah tema yang menarik untuk diulas. Peran seorang Guru tidak akan tergantikan, hal ini terbukti dari berbagai keluhan orang tua yang merasa kerepotan ketika mendampingi anak dalam menjalankan pembelajaran di rumah. Para Guru pun di masa pandemi mencoba berbagai metode pembelajaran dengan segala keterbatasan. Semua upaya dilakukan agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti.
Jiwa guru yang sejati memiliki empati pada para murid dan apapun yang terjadi profesi Guru tetaplah mulia. “Bagi seorang Guru tidak merasa butuh dimuliakan. Bahkan Guru berupaya untuk memuliakan murid-muridnya”, demikian di ungkapkan oleh Yudha Andri Riyanto, S.Psi., dari Resource Development Yayasan Tunas Sekar Lintang, DIY.
Berikut merupakan rangkuman dari ragam interaktif pendengar radio saat acara berlangsung dan tanggapan dari penulis dan narasumber lainnya.
1) Bapak Adrian Wijaya, di Mangkubumi. Pekerjaan sebagai guru sangatlah mulia dan berat. Bagaimana dengan perhatian pemerintah? Bagaimana cara guru mengajar secara online agar tetap menarik? Bagaimana persiapan kembali masuk sekolah yang katanya akan dimulai pada awal 2021?
Jawaban:
a. Perhatian pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi beragam kebijakan dan program. Misal Program Guru Belajar, pembelajaran memanfaatkan teknologi dalam mengajar, pemberian kuota internet dan sebagainya.
b. Agar pembelajaran online dapat menarik, tentu dibutuhkan kreativitas para Guru dalam menyampaikan materi. Harapannya tidak sekedar memberi tugas namun dapat bervariasi. Bisa menggunakan ragam aplikasi pembelajaran daring (online learning). Misal menggunakan zoom, google classroom, dan sebagainya.
c. Persiapan kembali masuk sekolah tentu disesuaikan dengan kebijakkan pemerintah daerah masing-masing. Tetap mengikuti standart protokol kesehatan yang sangat ketat, misal penggunaan masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mencuci tangan memakai sabun dan sebagainya.
2) Bapak Bima, di Jogja. Mengucapkan selamat hari Guru. Tetap semangat bagi para Guru.
Jawaban: Terima kasih dan semoga para Guru terus semangat dalam menjalankan tugasnya.
3) Ibu Neni, di Sleman. Saya Guru tidak tetap di suatu SMP. Kenapa kata memuliakan guru selalu dikaitkan dengan kesejahteraan?
Jawaban: Memuliakan dapat diartikan sebagai memberi posisi yang penting dan tinggi. Tentunya bagi semua yang berprofesi tersebut juga diharapkan memiliki kesejahteraan yang sesuai. Realita masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
4) Ibu Asih, di Sleman. Bagaimana tips mengajarkan untuk menghormati guru, karena saat ini banyak murid kurang menghormati guru?
Jawaban: Nilai menghormati guru dapat ditumbuh kembangkan dalam diri anak dari budaya keluarga. Penting orang tua memberi teladan cara-cara bersikap santun pada anak. Guru juga menjelaskan kepada peserta didik tetang tugasnya sebagai pendidik yaitu membentuk karakter yang mulia pada anak.
5) Ibu Puspita, di Jogja. Di saat pembelajaran di rumah, tidak hanya anak didik yang jenuh dengan belajar online, tapi guru juga merasa jenuh dan lebih butuh banyak persiapan. Bagaimana menyikapi hal tersebut?
Jawaban: Indikator kemuliaan guru yaitu kesiapan serta dedikasi dalam mengajar. Adanya motivasi untuk terus melakukan proses pembelajaran tentu dapat mengatasi berbagai hambatan serta kejenuhan. Kejenuhan pesera didik dapat teratasi dengan kreativitas guru dalam menyajikan materi pembelajaran.
6) Mba Fikri Aulia Madani, di UMY. Bagaimana kita memuliakan guru di masa pandemi seperti saat ini?
Jawaban: Seluruh lapisan masyarakat dapat saling bekerjasama dalam mendukung tugas para guru dalam menjalankan proses belajar-mengajar.
7) Ibu Maria Adelia Intan, di Jogja. Bagaimana cara orangtua menanamkan nilai-nilai hormat pada guru?
Jawaban: Orang tua dapat memberikan pemahaman pada anak tentang tugas Guru yaitu mengajar dan mendidik. Sikap hormat dapat dibangun dari kebiasaan yang berlaku dalam keluarga. Orangtua memberi teladan cara-cara menghormati orang lain.
Pendengar yang mengirimkan pertanyaan menarik dan beruntung yaitu pemilik nomor 082…81 dan 081…90, mendapat hadiah dari Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor. Terima kasih kepada seluruh para Guru dan Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (1 Desember 2020)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji