IMPLEMENTASI MOU RADIO SONORA DENGAN FAK. PSIKOLOGI UP45
Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kegiatan daur ulang mengajak kita untuk kreatif memperbaiki dan menggunakan kembali sebuah barang. Tujuannya lebih pada mengurangi perilaku konsumtif. Daur ulang mainan pada anak- anak diangkat sebagai tema dialog harapannya mampu mengedukasi para orang tua agar lebih bijak ketika menghadapi kondisi keseharian yaitu mainan anak-anak yang cepat rusak dan apa saja yang dapat dilakukannya. Dialog disiarkan secara langsung hasil kerjasama antara Fakultas Psikologi UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM (2/2).
“Kita dapat mendaur ulang barang-barang rusak menjadi barang baru dan bisa menggunakan kembali bahkan untuk dijual. Seperti tas yang saya gunakan ini terbuat dari daur ulang kemasan sabun deterjen”, ungkap Arni Dewi Boronnia, ST, M.Sc., alumni Wageningen University The Netherland, aktivis lingkungan hidup sebagai salah satu narasumber.
Perilaku orang tua yang kreatif dalam mendaur ulang suatu barang di rumah cenderung akan menjadi contoh nyata serta dapat menginspirasi bagi anak. Perilaku daur ulang sebenarnya dasar dari ekonomi sirkular secara makro. Model ekonomi sirkular menekankan kepada pemanfaatan sumber daya berulang kali dengan tujuan untuk mengurangi produksi sampah, emisi serta energy yang dikeluarkan. Negara-negara maju sedang menerapkan ekonomi sirkular.
Masyarakat Indonesia telah sekian lama melakukan kegiatan tersebut. Saat ini harus dihadapkan dengan beragam iklan dan beresiko meningkatkan perilaku konsumtif. Hendaknya para orang tua lebih bersabar ketika mainan anak-anak rusak karena memang masa perkembangan di usia anak lebih menyukai gerakkan memukul, membanting dan sebagainya sebagai perilaku untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan jawaban dari penulis dan narasumber lainnya.
1) Bapak Sigit, di Jakal nomor 22. Sangat tertarik dengan tema daur ulang. Cucu di Surabaya suka membuat kerajinan tangan berupa bunga dan tas plastik, mengambil model dari huruf-huruf di hand phone. Adakah ide cara penjualan kerajinan dari bahan daur ulang?
Jawaban: Penjualan saat ini bisa dilakukan dengan media online. Misal di foto di bagikan ke relasi menggunakan media sosial yang ada.
2) Ibu Neni, di Sleman. Anak saya yang bungsu, perempuan menggunakan mainan lungsuran (bekas). Sering menggunakan alat permainan warisan dari 2 kakak laki-lakinya. Apakah anak perempuan tidak masalah bila bermain dengan mainan mobil-mobilan, alat permainan yang biasa dibuat mainan oleh anank laki-laki?
Jawaban: Penting dipahami bahwa alat permainan tidak memiliki jenis kelamin. Semua dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan dan tidak bermasalah. Ragam alat permainan berfungsi merangsang perkembangan kognitif maupun motorik bagi tumbuh kembang anak.
3) Bapak Hartono, di Ungaran. Apakah mainan dari daur ulang tidak mebahayakan bagi anak-anak?
Jawaban: Tentu tetap menjaga kebersihan, dan keamanan ketika digunakan bermain oleh anak-anak. Misal memilih yang tidak dari bahan yang tajam, serta dapat mencederai anak, dibersihkan terlebih dulu agar terbebas dari kuman, bakteri dan sebagainya.
4) Ibu Yani, di Bantul. Apakah mainan daur ulang bisa digunakan bagi anak-anak dan bagaimana cara agar tidak membahayakan?
Jawaban: Alat permainan daur ulang bisa digunakan bagi anak-anak. Cara agar tidak membahayakan, tentunya Orang tua dan pengasuh tetap cermat dalam mendampingi ketika anak bermain. Pilih alat permainan yang tidak terbuat dari bahan yang dapat mencederai anak. Misal hindarkan anak dari alat permainan yang tajam, kotor, beracun dan sebagainya.
5) Bapak Rendra, di Kotagede. Bagaimana cara menjelaskan kepada anak yang terlanjur terbiasa menggunakan mainan-mainan baru?
Jawaban: Ajak anak berdiskusi tentang pentingnya kebiasaan berhemat, dengan tidak selalu membeli mainan-mainan baru. Ajarkan cara-cara sederhana yang kreatif membuat alat permainan dari bahan-bahan barang bekas dan bahan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar.
6) Ibu Erlina Intan Permatasari, di Jogja. Daur ulang bisa dibuat menjadi tempat sampah, vas bunga, pernik-pernik hiasan. Adakah ide lainnya?
Jawaban: Ide lain seperti dibuat tas, perabot keluarga lainnya sehingga tidak perlu barang baru untuk mendukung kebutuhan perabotan keluarga. Kendala yang sering dialami yaitu sulit dalam mengumpulan bahan. Pengolahan daur ulang bahan bekas butuh kreatifitas. Ide-ide baru bisa dicari melalui media youtube dan sumber informasi lainnya.
Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular yaitu pemilik nomor 085…81. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (2 Februari 2021)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji