UPCYCLING BOTOL PLASTIK KEMASAN MINUMAN
Arundati Shinta
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Ai Siti Patimah
Alumni Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Perilaku mengelola sampah yang paling terkenal adalah 3R, yang terdiri dari reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Begitu terkenalnya perilaku 3R tersebut, sehingga hampir semua orang mengetahui. Hal yang unik adalah urut-urutan perilaku 3R tersebut sering terbalik-balik. Paling sering, orang terbalik memahami antara R pertama yakni reduce dengan R kedua yakni reuse. Kalau R yang ketiga yakni recycle, orang sudah memahami bahwa itu adalah perilaku yang terakhir. Jadi agar jumlah sampah yang diproduksi bisa berkurang drastis, maka manusia harus belajar mengurangi (reducing) barang-barang yang dikonsumsinya. Bila sudah terlanjur membeli barang dan menggunakannya, maka janganlah langsung dibuang. Cobalah untuk menggunakannya kembali (reusing). Bila sudah tidak bisa digunakan kembali barang tersebut, maka daur ulang (recycling) barang tersebut. Mengapa perilaku 3R ini dibahas dalam tulisan ini?
Berbagai persoalan sampah sudah banyak dibahas. Persoalan-persoalan sampah yang klasik yakni (1) Jumlah timbulan sampah yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk. (2) Aroma busuk sampah yang menguar ke segala penjuru sehingga mencemari udara sehingga warga sekitar menjadi terkena polusi udara. (3) Timbulan sampah yang dibiarkan begitu saja telah menimbulkan pertengkaran pada warga yang tinggal di dekat timbulan sampah tersebut. (4) Timbulan sampah yang bau tersebut telah mengundang sangat banyak serangga (misalnya lalat) dan lalat hinggap di makanan, sehingga warga menjadi sakit. (5) Pembakaran sampah telah mencemari udara dengan asap beracun yang mengandung dioksin. Dioksin itu akan menyebabkan manusia mengalami penyakit kanker, parkinson dan cacat lahir. (6) Timbulan sampah yang tidak diolah itu akan mengeluarkan air lindi sehingga mencemari tanah dan air di dekat timbulan sampah tersebut. Bila air itu dikonsumsi manusia maka manusia akan terkena penyakit. (7) Timbulan sampah yang biasanya dibuang ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar sehingga menimbulkan banjir. (8) Timbulan sampah yang dibiarkan begitu saja akan menyebabkan kota kehilangan kesempatan untuk meraih penghargaan Adhipura.
Persoalan sampah yang jarang dibahas adalah tentang recycle yang kemudian dilanjutkan dengan upcycle. Jadi persoalan dalam hal recycle adalah barang-barang anorganik yang sudah didaur ulang tidak dihargai lagi. Ini karena barang-barang anorganik yang didaur ulang memang biasanya mutunya menurun dan tampilannya tidak menarik, sehingga barang-barang daur ulang biasanya tidak diminati lagi. Oleh karena tidak diminati, maka masyarakat cenderung menjadi malas berperilaku recycle untuk barang-barang anorganik. Idealnya, barang-barang hasil proses recycle itu tetap diminati masyarakat. Hal ini karena pengetahuan masyarakat memang pro-lingkungan hidup dan juga ada peran-peran hebat dari para disainer dalam melakukan upcycle dari barang-barang recycle tersebut. Jadi persoalan dalam tulisan ini adalah mengapa barang-barang anorganik yang sudah mengalami proses recycle tidak diminati masyarakat. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.
Cara yang paling sesuai agar barang-barang recycle diminati masyarakat adalah dengan melakukan proses upcycle. Artinya, barang-barang yang sudah didaur ulang itu kemudian diproses, dipoles, dan dipercantik dengan materi tambahan sehingga tampilannya menarik. Proses upcycle tersebut sudah dilakukan di Bank Sampah Mesem di Kalurahan Kauman Yogyakarta. Barang yang mengalami proses upcycle adalah botol plastik bekas air minum kemasan, yang diolah menjadi tempat pensil yang cantik.
Adapun langkah-langkah proses upcycle botol kemasan bekas air minum kemasan sehingga menjadi tempat pensil cantik adalah:
1) Bersihkan botol kemasan plastik tersebut dari segala stikernya. Kalau masih ada bagian yang lengket (bekas lem), maka gunakan cairan aseton untuk menghapusnya. Cairan aseton itu biasanya digunakan untuk menghapus cat kuku, karena mengandung alkohol. Cairan aseton bisa dibeli di toko-toko yang menjual bahan-bahan kecantikan.
2) Ukurlah 13 cm dari dasar botol, dan tandai dengan spidol (marker) khusus untuk plastik. Tinta spidol itu memang sulit untuk dihapus, kecuali dengan cairan aseton. Buatlah garis melingkar, sehingga memudahkan proses pemotongan. Pemotongan dilakukan dengan gunting. Bila proses pemotongannya bagus, maka hasilnya adalah permukaan yang rata dan halus.
3) Bekas potongan itu kemudian ditempel dengan plester kertas secara melingkar. Manfaatnya adalah permukaan bekas pemotongan tersebut tidak menjadi tajam lagi. Plester tersebut mudah diperoleh di toko-toko peralatan tulis-menulis. Bagian lain dari botol yang juga perlu ditempel plester adalah lekukan-lekukan botol. Lekukan botol itu perlu ditambal dengan tali berwarna gelap, kemudian permukaannya ditambal dengan plester. Hasilnya adalah seluruh permukaan botol menjadi halus. Permukaan luar yang halus akan memudahkan dalam proses menghiasnya.
4) Bagian dalam botol kemudian disemprot dengan cat akrilik / pylox warna hitam. Sangat dibutuhkan kesabaran, karena proses penempelan cat ke permukaan plastik ternyata lama. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam agar cat bisa menempel. Kalau belum menempel sempurna, maka proses pengecatan diulang lagi.
5) Setelah proses pengecatan, permukaan luar perlu ditempel dengan kain batik keculai bagian dasar. Bagian atas botol ditempel dengan renda cantik.
6) Pada bagian dasar botol, ditutup dengan ikatan-ikatan tali rami. Tali rami disusun secara melingkar dan ditempel dengan lem tembak.
7) Pada bagian sisi botol yang sudah tertutup kain batik, bisa dipercantik dengan payet-payet yang warnanya senada atau manik-manik.
Proses upcycling botol plastik bekas air minum kemasan menjadi tempat pensil cantik itu sangat membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan juga kreativitas. Ini karena prosesnya menggunakan tali rami dengan ukuran paling kecil. Bila melenceng sedikit saja dalam melingkarkan tali rami, maka hasilnya menjadi tidak rapi. Selain itu, semua bahan yang digunakan untuk mempercantik botol plastik itu adalah limbah, kecuali lem, plester dan tali rami. Oleh karena itu sangat dibutuhkan waktu khusus untuk membeli bahan-bahan limbah di toko-toko yang menjual bahan-bahan kerajinan. Toko-toko tersebut biasanya ‘membuang’ barang-barang yang sudah tidak laku atau persediannya tinggal sedikit. Mereka menjualnya dengan harga yang sangat murah. Contoh barang limbah tersebut adalah renda dan manik-manik.
Apabila banyak warga yang senang
membeli barang-barang upcycle tersebut, maka bisnis
barang-barang upcycle semakin marak. Selain
itu, sampah-sampah anorganik menjadi berkurang.Kegiatan pengabdian di Bank Sampah Kalurahan Kauman Yogya ini dilaksanakan pada 17 Juni 2022, bersama para pengurus Bank Sampah. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dana dari CV. Shandya Orissay yang beraada di Sleman Yogyakarta. Organisasi tersebut sangat peduli dengan isu-isu pengelolaan sampah.
1 Comments
Alhamdulillah, terimakasih Ibu yang sudah setia menjadi nasabah Bank Sampah MeSEM. Memang jika nabung apalagi nabungnya sampah harus telaten dan ulet. Waktu itu saya mendapatkan logam mulia pertama dari nabung sampah di Bank Sampah MeSEM tahun 2016 sebesar 1 gr Rp. 600,000 Waktu harga emas masih murah, yang selanjutnya emas cincin 1,6 gr emas batangan EOA 1 gr, Berlanjut hingga sekarang masih nabung untuk membeli emas emas ke depannya
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji