Singgi Purwanto
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Berwisata bersama kawan (foto : snowlife-elisa.blogspot.com) |
Diantaranya dari sekian banyak tujuan berwisata mungkin merefresh kepenatan, dan bersenang-senang. Nah, kalau begitu sekarang timbul satu pertanyaan tentang bagaimana cara pelaku wisata atau yang disini disebut sebagai turis, baik domestik maupun manca negara bisa mendapatkan kebahagiaan dikala berwisata.
Mungkin kita pernah mendengar istilah kata “bahagia itu simpel”, ya mungkin sebenarnya tidak sesimpel mengucapkannya. Tapi saya rasa memang begitu. Bahagia itu adalah rasa nyaman dalam diri kita dan tidak ada tekanan. Kalau kita berfikir tentang kenyamanan dalam berwisata, menurut pangalaman saya, tempat yang aman dari tindak kriminalitas, tempat yang bersih dengan tata ruang yang asri, pelayanan yang ramah, hal itu bisa membuat nyaman dalam menikmati wisata.
Hal lain yang membuat nyaman bagi saya adalah harga, mungkin istilahnya “kualitas membawa harga”. Jika kualitas itu bisa membuat seseorang merasa puas, maka kita pun akan nyaman dengan harga tersebut. Dengan kata lain, kepuasan pengunjung ditentukan oleh persepsi pengunjung itu sendiri atas kualitas produk atau jasa dalam memenuhi harapan pengunjung. Pengunjung merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pengunjung terlampaui.
5 Comments
Indahnya berwisata itu ditentukan oleh kualitas, bukan harga. Contohnya yang konkrit apa ya mas Singgi Purwanto?
ReplyDeleteYogyakarta memang terkenal dengan produk-produk wisata yang lebih murah harganya dibanding destinasi lain. Ironinya, barang-barang yang dijual di Bali itu yang buat orang Yogya. "Bali wae neng Yogya". Jadi kalau mau blusukan di Yogya pasti wisatawan akan emndapatkan harga yang sangat miring tetapi kualitasnya bagus.
ReplyDeletejogja memang tempat wisata para tourist dan tempat yang menyenangkan!^_^ hehehe
ReplyDeleteMenurut saya indahnya berwisata juga bisa digapai dengan banyaknya orang yang turut serta dalam perjalanan wisata tersebut,walaupun obyek wisatanya tergolong mewah,nyaman,bagus,dsb.Misal yang pergi sendirian dengan yg ditemani 1 atau 2 orag kerabat/teman tentu aan berbeda dalam hal suasananya.
ReplyDeleteMungkin bagi mereka yang terbiasa pergi sendirian tidak aka begitu berpengaruh,tapi bagi mereka yg sering hangout bareng teman-teman tentu kan merasa kesepian,tidak ada teman ngobrol,tidak ada yang biasa diajak untuk mengekspresikan kegembiraannya.
Jadi akan kurang bisa menikmati keindahan yang ditawarkan suatu obyek wisata..
bagaimana menurut anda mas Siggih Purwnto,setuju tidak??
I agree that friendly service is one way to reach the beautiful excursions,which make visitors feel comfortable..
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji