Gareni Ayuningtyas
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Ist |
Matahari belum tinggi saat saya tiba di Pantai Indrayanti. Dua ekor siput
laut bergerak pelan di sebuah ceruk karang, tak peduli dengan ombak yang
menghempas. Segerombol remaja asyik bercengkerama sambil sesekali bergaya untuk
diambil gambarnya. Di sebelah barat nampak 3 orang sedang berlarian mengejar
ombak, sebagian lainnya bersantai di tengah gazebo sembari menikmati segarnya
kelapa muda yang dihidangkan langsung bersama buahnya.
Beberapa penginapan yang dikonsep back to nature berdiri dengan gagah di
bawah bukit, sedangkan rumah panggung dan gubug yang menyerupai honai (rumah
adat Papua) berdiri di dekat pantai. Jet ski kuning teronggok di sudut
restoran. Yang bisa disewa para pengunjung pantai untuk menikmati
keindahan pantai dari sisi lain, selain kenikmatan berjetsky ria
tentunya. Selepas berjetsky, pengunjung bisa bermain di tepian pantai
sembari bermain air laut dan menikmati deburan ombak yang menyapu bibir pantai
atau bisa juga berjemur.
Terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai yang dibatasi bukit karang
ini merupakan salah satu pantai yang menyajikan pemandangan berbeda
dibandingkan pantai-pantai lain yang ada di Gunungkidul. Di
bagian Barat dari pintu masuk pantai, terdapat gunungan batu karang yang cukup
besar dan elok. Dibalik batu karang tersebut terdapat pantai berpasir
putih yang cukup luas. Tidak hanya
berhiaskan pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih yang seolah
memanggil-manggil wisatawan untuk menceburkan diri ke dalamnya.
Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan
penginapan yang akan memanjakan wisatawan. Beragam menu mulai dari hidangan
laut hingga nasi goreng bisa di pesan di restoran yang menghadap ke pantai ini.
Pada malam hari, gazebo-gazebo yang ada di bibir pantai akan terlihat cantik
karena diterangi kerlip sinar lampu. Menikmati makan malam di cafe ini ditemani
desau angin dan alunan debur ombak akan menjadi pengalaman romantis yang tak
terlupa. Terdapat berjajar payung membentang di dua baris di sepanjang
bibir pantai. Pengunjung cukup merogoh uang Rp20 ribu jika ingin berteduh
menikmati semilir angin pantai sambil memandang birunya air laut. Beberapa
pengunjung berenang di tepian pantai yang cukup tenang.
Perjalanan dari pusat Kota Wonosari
menuju Pantai Indrayanti itu berjarak sekira 30 km. Akses jalan cukup bagus
beraspal, tetapi sempit dan berliku seperti ular sanca. Naik turun bukit
merupakan pesona tersendiri bagi yang suka tantangan.
Saat memasuki Kecamatan Tepus hendak
menuju pantai, jangan heran kalau di kanan dan kiri terdapat bukit-bukit tinggi
yang penuh karang. Semak-semak kering menguning karena terbakar matahari. Pohon
liar yang hidup di bebatuan itu juga terlihat kering meski tetap hidup.
Sepanjang jalan banyak terdapat
pohon Jati yang tampak gundul menggugurkan daunnya. Meski mohon masih hidup,
pohon seperti mati saat musim kemarau seperti ini. Terlihat berbagai bongkahan
batu karang ukuran besar diperbukitan-perbukitan yang ada di sepanjang jalan
tersebut. Bukit karang itu bisa menjadi pemandangan tersendiri dalam perjalanan
menuju pantai.
Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak kontraversi.
Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik cafe dan restoran. Dulu,
sebelum ada Restoran & Cafe Pantai Indrayanti, pesisir Pantai Pulang Sawal
masih terlihat kotor dan kumuh. Meski pantai berpasir putih, banyak sampah
berserakan di sepanjang bibir pantai yang cukup menggangu penglihatan. Arif
Rahman sebagai pemilik kafe dan restoran Indrayanti mengajak warga setempat untuk
melakukan kerja bakti membersihkan sampah, membuat kantong sampah, dan menata
pantai agar tertata rapi dan indah secara bertahap.
Perangkat desa setempat dan kepala
dukuh di perkampungan sepanjang pantai itu merasa tidak yakin bahwa pemikiran
dan usaha yang dilakukan Arif bakal berhasil, mengingat kawasan sekitar pantai
sepi, tidak ada pengunjung, kotor serta kekurangan air bersih saat kemarau.
Warga pun berkerja bersama memungut
sampah-sampah yang bertebaran di bibir pantai, tidak bisa mengandalkan semuanya
kepada pemerintah. Karena kegigihan, kemauan keras, serta dorongan yang kuat,
warga di sepanjang pantai pun terbuka cakrawala barunya. Arif mengakui, animo
masyarakat kala itu kurang responsif.
Sebagian besar masyarakat sini masih
rendah pendidikannya, dalam artian pendidikan mereka mayoritas di sepanjang
pantai tidak lulus SD. Sebagian besar karyawan dari café dan restoran
indrayanti adalah penduduk setempat, tetapi awal mendidiknya dulu memang susah,
karena mereka basic pendidikannya tidak ada. Jadi kalau banyak pelayanan yang
kurang, kita juga maklum karena memang mereka belum berpengalaman.
Pihak pengelola pun melakukan
berbagai promosi tentang Resto & Cafe Pantai Indrayanti miliknya melalui
dunia maya. Mulai dari membuat blogger, mengunggah ke jejaring sosial Facebook,
hingga akun Twitter dilakukan. Ia juga menularkan dari mulut ke mulut soal
keindahan pantai pada semua rekan dan kenalannya. Seiring berjalannya waktu,
tempat usahanya berkembang. Banyak pengunjung menikmati berbagai menu yang disajikan
sambil menikmati keindahan laut. Lambat laun, beberapa kios berdiri di
sepanjang pantai tersebut mengingkat kunjungan wisatawan domestik semakin
meningkat.
Nama Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe dan restoran pantai,
akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Indrayanti.
Sedangkan pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun
nama Indrayanti jauh lebih populer dan lebih sering disebut daripada Pulang
Syawal. Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya
turut membawa dampak positif. Berbeda dengan pantai-pantai lain yang agak
kotor, sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas dari sampah.
Hal ini dikarenakan pengelola tak segan-segan menjatuhkan denda sebesar Rp.
10.000 untuk tiap sampah yang dibuang oleh wisatawan secara sembarangan. Karena
itu Indrayanti menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
Selain pantai indrayanti ini masih
terdapat juga pantai Parang Endog, Ngobaran, Ngrenehan, Wediombo, dan Sadeng di
pesisir Gunungkidul. Hampir diseluruh pantai yang ada di Gunungkidul ini tidak
terlalu tinggi gelombang ombanknya. Pasir putih bersih serta air yang biru
membuat kawasan pantai sangat indah.
Usai menikmati sepiring nasi goreng dan es kelapa muda di gazebo, saya
beranjak menuju bukit di sisi timur. Berhubung tidak ada jalan, menerobos semak
dan perdu sembari memanjat karang pun menjadi pilihan. Sesampainya di atas
bukit pemandangan laut yang bebatasan dengan Samudra Hindia terhampar. Beberapa
burung terbang sambil membawa ilalang untuk membangun sarang. Suara debur ombak
dan desau angin berpadu menciptakan orkestra yang indah dan menenangkan. saya
pun melayangkan pandangan ke arah barat. Beberapa pantai yang dipisahkan oleh
bukit-bukit terlihat berjajar, gazebo dan rumah panggung terlihat kecil,
sedangkan orang-orang laksana liliput. Saat senja menjelang, tempat ini akan
menjadi spot yang bagus untuk menyaksikan mentari yang kembali ke peraduannya.
Sayang sayaharus bergegas pulang. Meski tidak sempat menyaksikan senja yang
indah, pesona Pantai Indrayanti telah terpatri di hati.
2 Comments
Di pantai Indrayanti, konsep denda diterapkan pada pengunjung yang membuang sampah semabarangan. Siapa pihak yang berwenang mendenda? Bagaimana penggunaan uang denda yang sudah terkumpul banyak? Apa dasar mendenda? Ada perda-nya? Denda yang terkumpul banyak kan rawan dikorup?
ReplyDeleteRest Area Jalur Wisata Solo – Pantai Indrayanti ...
ReplyDeleteHUBUNGI: 085-628-444-56 / 085-227-623-449
Aneka jajan & Oleh-oleh Grosir & Eceran ...
(Singkong bakar, tempe kripik, gadung, stik balado, cumi sayur, lipetan, kripik singkong, manggar pedas, makroni, potato stik, kembang jambu, kacang, dll..)
TOKO MOJOREJO - MOJOREJO MOTOR
Jl. Raya Watukelir – Semin Gunung Kidul Km.3 Alascilik (Pule)
Tegalgiri, Krajan, Weru, Sukoharjo
(600 meter utara pasar Candirejo-Semin)
Toko warna warni sebelah timur jalan.. Habis tanjakan dari arah solo setelah balai desa krajan..
Buka sampai malam.. Hari Besar & Minggu tetap buka..
Agar perjalanan anda tetap lancar kami sediakan:
Ban Murah – Berkwalitas – Made In Indonesia
2.25-17 = Rp. 65.000,-
2.50-17 = Rp. 65.000,-
2.75-17 = Rp. 65.000,-
Sedia aneka macam olie:
Shell Adv AX5, Shell Adv SX, Enduro 4T, Federal UT, Federal Flick, Castrol Go, Castrol Activ, Yamalube, Mesran, Evalube 2T, SGO 4T, Top1, AHM MPX1, AHM MPX2
Kami sediakan untuk anda segala kebutuhan perkantoran & accesories perlengkapan sekolah, jam tangan gaul, kalkulator, perlengkapan pramuka, Fotokopi..
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji