Agus
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
I.
PENDAHULUAN
Perilaku
dapat dibedakan menjadi nyata (overt) dan tersembunyi (covert). Perilaku nyata
pada dasarnya merupakan jelmaan dari perilaku tersembunyi. Pembagian ini
penting artinya karena ada yang penelitiannya hanya dan terhenti pada perilaku
nyata yaitu behaviorisme dengan stimulus responnya, seperti menyetel tv dengan menekan
knop (stimulus) dan gambar muncul di layar (respons) tanpa ingin tahu apa yang
terjadi antara keduanya atau bagaimana terjadi. Seringkali orang mengalami
kesulitan karena tingkah lakunya sendiri berlebih atau ia kekurangan tingkah
laku yang pantas. Konselor yang mengambil tingkah laku behavioral membantu
klien untuk belajar cara bertindak yang baru dan pantas, atau membantu mereka
untuk memodifikasi atau mengeliminasi tingkah laku yang berlebih. Dengan
perkataan lain membantu klien agar tingkah lakunya menjadi adaptif dan
menghilangkan yang maladaptif. Pendekatan behavioral merupakan pilihan untuk
membantu klien yang mempunyai masalah spesifik seperti gangguan makan,
penyalahgunaan zat, dan disfungsi seksual. Pendekatan ini juga berguna untuk
membantu gangguan yang diasosiasikan dengan kecemasan (anxiety), stress,
asertivitas, berfungsi sebagai orang tua atau interaksi sosial.
II.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Behaviorisme
Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah
laku manusia. Dalil dasarnya adalah bahwa tingkah laku itu tertib dan bahwa
eksperimen yang dikendalikan dengan cermat akan menyingkapkan hukum-hukum yang
mengendalikan tingkah laku. Behaviorisme ditandai oleh sikap membatasi
metode-metode dan prosedur-prosedur pada data yang dapat diamati. Dalam
pembahasannya, Burrhus Frederic Skinner (1904-1990), menyebutkan bahwa para
behvioist radikal menekankan manusia sebagai dikendalikan oleh kondisi-kondisi
lingkungan. Pendirian deterministik mereka yang kuat berkaitan erat dengan
komitmen terhadap pencarian pola-pola tingkah laku yang dapat diamati.
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman.Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang
berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan
pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Tokoh-tokoh
aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner. Terapi behavioral berbeda dengan sebagian besar
pendekatan terapi lainnya, ditandai dengan: (a) pemusatan perhatian pada
tingkah laku yang tampak dan spesifik, (b) kecermatan dan penguraian-penguraian
tujuan treatment, (c) perumusan prosedur treatment yang spesifik dan sesuai
dengan masalah, (d) penaksiran objektif atas hasil terapi.
2. Karakteristik
Perilaku Bermasalah
Perilaku bermasalah dalam pandangan
behaviorist dapat dimaknakan sebagai perilaku atau kebiasaan-kebiasaan negatif
atau perilaku yang tidak tepat, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Perilaku yang salah penyesuaian terbentuk melalui proses interaksi
dengan lingkungannya. Behaviorist memandang perilaku yang bermasalah adalah
sebagai berikut: a. Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau
kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat yaitu tingkah
laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan. b. Tingkah laku yang salah
hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah. c. Manusia
yang bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari
lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalahpahaman dalam
menanggapi lingkungan dengan tepat. d. Seluruh tingkah laku manusia didapat
dengan cara belajar da juga tingkah laku tersebut juga dapat diubah dengan
menggunakan prinsip-prinsip belajar
3. Tujuan
Pendekatan Behavioristik
Tujuan
umum terapi behaviorist ini menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses
belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari
(learned), termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik
“learned”, maka ia bisa “unlearned” (dihapus dari ingatan), dan tingkah laku
yang lebih efektif bisa diperoleh. Terapi tingkah laku pada hakikatnya terdiri
atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian
pengalaman-pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respons-respons yang
layak, namun belum dipelajari.
4. Prosedur
Konseling Behavioristik
Tokoh
aliran psikologi behavior John D. Krumboltz dan Carl Thoresen menempatkan dalam
empat kategori, diantaranya: a. Belajar operan (operant learning), adalah
belajar didasarkan atas perlunya pemberian ganjaran (reinforcement) untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. b. Belajar mencontoh
(imitative learning), yaitu cara dalam memberikan respons baru melalui
menunjukkan atau mengerjakan model-model perilaku yang diinginkan sehingga
dapat dilakukan oleh klien. c. Belajar kognitif (cognitive learning), yaitu
belajar memelihara respons yang diharapkan dan boleh mengadaptasi perilaku yang
lebih baik melalui instruksi sederhana. d. Belajar emosi (emotional learning),
yaitu cara yang digunakan untuk mengganti respons-respons emosional klien yang
tidak dapat diterima menjadi respons emosional yang dapat diterima sesuai
dengan konteks (clasical conditioning).
5. Deskripsi
Langkah-Langkah Konseling
a) Assesment,
langkah awal yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan klien
(untuk mengungkap kesuksesan atau kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola
hubungan interpersonal, tingkah laku penyesuaian dan area masalahnya). Konselor
mendodrong klien untuk mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada
waktu itu.assesment diperlukan untuk mengidentifiasi metode atau tehnik mana
yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.
b) Goal
setting, yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling.
c) Technique
implementation, yaitu menentukan dan melaksanakan tehnik konseling yang
digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan
konseling.
d) Evaluation
termination, yaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang
telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan koonseling.
e) Feedback,
yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses konseling.
6. Teknik-Teknik
Spesifik Konseling Behavioral
Teknik-teknik
utamanya yang pertama adalah
desentisisasi sistematik. Desentisisasi sistematik ini digunakan untuk
menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif, dan ia menyertakan
pemunculan tingkah laku atau respons yang berlawanan dengan tingkah laku yang
hendak dihapuskannya itu. Yang kedua
adalah terapi implosif. Terapi implosif ini terdiri atas pemunculan stimulus
berkondisi secara berulang-ulang tanpa pemberian perkuatan. Terapi ini
berasumsi bahwa tingkah laku neurotik melibatkan penghindaran terkondisi atas
stimulus-stimulus penghasil kecemasan.
ketiga
adalah latihan asertif. Terapi latihan asertif pada dasarnya merupakan
penerapan latihan tingkah laku pada kelompok dengan sasaran membantu
individu-individu dalam mengembangkan cara-cara berhubungan yang lebih langsung
dalam situasi-situasi interpersonal. Latihan asertif akan membantu bagi
orang-orang yang (a) tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan
tersinggung, (b) menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong
orang lain untuk mendahuluinya, (c) memiliki kesulitan untuk mengatakan
“tidak”, (d) mengalami kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respons-respons
positif lainnya, dan (e) merasa tidak punya hak untuk memiliki
perasaan-perasaan dan pikirannya sendiri.
Keempat
terapi aversi. Terapi ini menggunakan prosedur-prosedur aversif untuk
mengendalikan anggotanya dan untuk membentuk tingkah laku individu agar sesui
dengan yang telah digariskan. Dan yang kelima adalah pengondisian operan.
Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang beroperasi di lingkungan untuk
menghasilkan akibat-akibat.
III.
Kesimpulan
Salah
satu sumbangan penting dari terapi behavioristik adalah cara yang sistematik,
metode-metode dan tehnik-tehnik terapeutiknya telah menjadi subjek bagi
pengujian eksperimental. Para terapis ini melandaskan pendekatan mereka pada 3
variabel: pengenalan yang cermat atas tingkah laku yang maladaptif,
prosedur-prosedur treatment, dan pengubahan tingkah laku. Teori behavioristik
dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar
sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat
bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
DAFTAR
PUSTAKA
Corey, Gerald. Teori
Dan Praktek KONSELING DAN PSIKOTERAPI, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.
S. Hall &
Gardner Lindzey dkk. Psikologi
kepribadian 3, Teori-teori Sifat dan Behavioristik. Penerbit Kanisius.
1993.
Fred N. Kerlinger. Asas-Asas
Penelitian Behavioral. Gadjah mada university press. 2010.
Internet:
http://www.docstoc.com/docs/122127298/terapi behaviorist
5 Comments
MAs Agus sekarang hebat, rajin menulis. Setahu saya mas Agus itu tidak rajin kok bisa berubah ya. Salut deh. Mau tanya nih, perilaku ada 2 yaitu yang overt dan covert. Perilaku yang tersembunyi itu apa sih? Tolong beri contoh. Trims.
ReplyDeleteASS.WR.WT.saya IBU WINDA TKW SINGAPURA sangat berterima kasih kepada AKI SOLEH, berkat bantuan angka jitu yang di berikan AKI SOLEH, saya bisah menang togel 4D yaitu ((( 1 6 3 8 ))) dan alhamdulillah saya menang 150 lembar.sekarang saya sudah bisah melunasi hutang-hutang saya dan menyekolahkan anak-anak saya. sekarang saya sudah bisah hidup tenang berkat bantuan AKI SOLEH. bagi anda yang termasuk dalam kategori di bawah ini;
Delete1.di lilit hutang
2.selalu kalah dalam bermain togel
3.barang-barang berharga sudah habis buat judi togel
4.hidup sehari-hari anda serba kekurangan
5.anda sudah kemana-mana tapi belum dapat solusi yang tepat
6.pesugihan tuyul
7.pesugihan bank gaib
8.pesugihan uang balik
9.pesugihan dana gaib, dan dll
dan anda ingin mengubah nasib melalui jalan togel seperti saya hub AKI SOLEH di no; 082-313-336-747.
atau anda bisah kunjungi blog AKI KLIK DISINI ((((( BOCORAN TOGEL HARI INI ))))
UNTUK JENIS PUTARAN; SGP, HK, MACAU, MALAYSIA, SYDNEY, TOTO MAGNUM, TAIPE, THAILAND, LAOS, CHINA, KOREA, KAMBODIA, KUDA LARI, ARAB SAUDI,
AKI SOLEH dengan senang hati membantu anda memperbaiki nasib anda melalui jalan togel karna angka gaib/jitu yang di berikan AKI SOLEH tidak perlu di ragukan lagi.sudah terbukti 100% akan tembus. karna saya sudah membuktikan sendiri.buat anda yang masih ragu, silahkan anda membuktikan nya sendiri...
SALAM KOMPAK SELALU.DAN SELAMAT BUAT YANG JUPE HARI INI
perilaku yang tersembunyi menurut saya adalah perilaku yang tidak dimunculkan oleh seseorang terhadap orang lain, biasanya hal itu disebabkan karena kurangnya interaksi terhadap orang lain, setiap masalah yang dihadapi selalu ditutup2i dan diselesaikan menurut pandangan diri orang tersebut. ketidak terbukaan ini membutat seseorang tersebut bisa disebut sebagai orang yang introvert. ekstrovert atau introvertnya seseorang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar dimana seseorang itu tinggal, pola asuh orang tua, pendidikan serta sosialisasi adalah faktor2 pembentuk kepribadian seseorang.
ReplyDeletetidak menutup kemungkinan bahwa faktor kelahiran juga berpengaruh, terutama bagi masyarakat jawa, hari pasaran (legi, pahing, pon, wage, dan kliwon), bulan,tahun bahkan jam kelahiran dapat menentukan seperti apa orang tersebut, bagaimana kepribdiannya, perangainya seperti apa, sifatnya bagaimana dan masih banyak lagi.mungkin ini saja yang saya ketahui, mohon petunjuknya jika ada yang salah dalam pemahaman dan tulisan saya, kritik sarannya saya tunggu, terima kasih..
terimakasih atas kuliahnya ya bu, akhirnya ada perubahan juga pada diri saya..
Mas Agus, kalau di psikologi itu masalah pon, legi, kliwon itu berpengaruh terhadap kepribadian kita? Itu kan sama dengan horoscope kalau bintang kita leo maka kita galak kepribadiannya. Apa iya? Kalau emmang demikian berarti kepribadian orang-orang diseluruh dunia hanya 12 macam dong?
ReplyDeletewah menarik nih membahas tentang kepribadian berdasarkan neton. Tapi pengamatanku banyak yang tepat juga sih orang yang punya neton ini. tetapi karakter dan kepribadian seseorang murni tidak berdasarkan netonnya saja. kalo menurutku golongan darah, tanggal lahir, neton dan shio itu semua ada benarnya. karena poin2 inilah yang menyebabkan kepribadian seseorang itu berbeda-beda satu sama lain. jadi tidak sak klek berpacu pada satu sudut pandang neton/tanggal lahirnya. perlu pengabungan!.
ReplyDeletesoalnya pernah saat saya magang di jakarta, kebetulan pembantu tempat kos saat itu pinter membaca seseorang. entah kenapa dia tahu tentang tgl lahir dan netonku hanya melihat dari bentuk fisik tubuhku. terutama dilihat dari hidungku dan cara berbicaraku. dia bisa menebak itu hanya dalam waktu 1 minggu. padahal kadar komunikasi dan dan ngobrol2 sama dia tidak pernah.
setelah saya tanya dari mana dia tahu. dia memiliki ilmu kejawen tersebut. yah... ini cuma wacana saja sih... kapan-kapan bisa jalan-jalan ke blog saya ini http://www.matalensa-elisa.blogspot.com
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji