Teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Banyak
sekali problem yang timbul pada saat pemboran dilaksanakan, baik secara teknis
maupun faktor lain. Hal itu pun tidak luput dari kesalahan sumber daya
manusianya ataupun dari segi alat yang digunakan. Tentu diperlukan analisa baik
sebelum dilaksanakan ataupun evaluasi selama pelaksanaan pemboran berlangsung.
Salah satu dari problem yang dibahas adalah Pipa Terjepit atau dikenal dengan
problem pipe scticking pada saat
pemboran berlangsung.
Problem Pipe Sticking saat dilakukan pemboran, dimana pipa pemboran / drill pipe yang kita gunakan terjepit oleh dinding
formasi pada batuan porous,
tetapi tidak permeabel seperti pada formasi batuan shale. Sehingga, pipa tidak dapat diputar ataupun diangkat karena
terjepit oleh formasi batuan ini, pemboran pun belum dapat dilanjutkan sampai
problem ini diselesaikan. Namun, pada bahasan ini pipa yang terjepit masih
dapat diputar, tetapi
tidak dapat diangkat.
Pengaruh
dari problem ini adalah differential pipe
sticking, dimana kejadian rangkaian pipa pada salah satu dinding lubang bor
karena adanya perbedaan tekanan antara tekanan lumpur dengan tekanan formasi
yang permeabel. Indikasi awal terjadinya differential pipe sticking ditandai
dengan tidak adannya
rangkaian pipa bor yang
tidak dapat digerakkan, tetapi masih dapat berputar dan sirkulasi masih dapat
dilakukan. Seperti contoh saat kita menembus formasi sand/batu pasir.
Karakteristik
dari formasi tersebut apabila kita menembusnya dengan ROP atau tekanan yang
berlebih, maka sifat dari batuan tersebut semakin mengikat pipa pemboran yang
digunakan, sehingga pipa tetap bisa berputar tetapi apabila dinaikkan atau
diturunkan tidak bisa karena efek dari sifat batuan formasi tersebut.
Langkah
penyelesaiannya kita harus berhati-hati dan tetap menjaga Rate of Penetration (ROP), Weight on bit (WOB), Rotation per
Minute (RPM), dan
berat total pipa yang kita
gunakan serta tekanan yang diberikan pada saat proses selama menembus formasi
tersebut.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji