Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PENGALAMAN YANG MAHAL



Yusna Hanung Purwandari
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

Siang itu penulis mendapat tawaran untuk mengikuti diklat tentang HIV/AIDS dan narkotika. Diklat diselenggarakan oleh Dikti selama empat hari tiga malam mulai dari tanggal 28 Mei sampai 31 Mei 2013. Saya berangkat dengan salah satu teman saya yaitu Richanatus Syarifah (Icha). Selama empat hari kami menginap di Hotel UNY. Sehari sebelum keberangkatan diklat, penulis mempersiapkan barang-barang apa yang harus dibawa keesokkan harinya.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Karena keberengakatan menuju hotel agak siang, penulis menuju kampus terlebih dahulu untuk mengikuti kuliah terlebih dulu. Waktu keberangkatan untuk menuju hotel pun semakin dekat. Penulis segera menuju hotel untuk regristrasi ulang. Di hotel, penulis sekamar dengan teman kampus yang bernama Icha dan dari Universitas Widya Mataram yaitu Gisela. Hari pertama dimulai dengan kegiatan apel. Kemudian dilanjutkan dengan acara workshop dari Dinas Kesehatan DIY. Dalam workshop kami dijelaskan tentang jumlah pengguna jarum suntik yang bisa menularkan HIV/AIDS, selain itu kami juga dijelaskan bagaimana upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi ketergantungan dari narkotika.
Pada hari kedua, penulis berkesmpatan untuk mengunjungi rumah sakit jiwa Grasia di Pakem. Di RSJ Grasia penulis dan rombangan yang lain mendapatkan pengarahan dari karyawan rumah sakit dan mendapat materi tentang upaya penanggulangan, rehabilitas dan pendampingan penyalahgunaan Napza bagi remaja. Penulis juga kagum dengan salah satu mantan pecandu narkoba yang menukar pengalamannya. Sebut saja pak Anto, beliau terjerat narkoba dan menjadi pecandu berat sabu-sabu selama bertahun-tahun. Alasan yang membuat pak Anto ingin meninggalkan narkoba adalah dia sudah lelah dengan keadaannya yang harus merasakan kesakitan ketika sedang kehabisan sabu-sabu. Setelah mendapatkan pembekelan dari beberapa karyawan RSJ Grasia, penulis dan teman-teman berkesempatan untuk melihat-lihat dan berkeliling ke bangsal-bangsal tempat dimana orang bergangguan jiwa ditempatkan. Kemudian kami juga mengunjungi ke tempat rehabilitasi NAPZA.

Sepulangnya dari RSJ Grasia, penulis dan rombongan mampir untuk mengunjungi LAPAS Narkotika yang berada di belakang RSJ Grasia. Di sana kami disambut dengan penampilan band dari tahanan lapas. Kami juga diijinkan untuk melihat dan berbincang-bincang dengan tahanan wanita. Terdapat 21 tahanan wanita yang berada di lapas tersebut. Dan yang sangat mengejutkan penulis, ada tahanan wanita yang masih berusia 14 tahun. Dia tertangkap karena mengedarkan dan menggunakan obat terlarang itu. Sampai sekarang dia belum divonis sampai kapan mendekap di dalam lapas tersebut.
Malam harinya, penulis mendaptkan materi lagi dari Feryan Harto Nugroho, SH ketua dari GRANAT. Beliau menjelaskan tentang macam-macam jenis Narkoba dan istilah-istilah dalam narkotika. Seperti nyipet adalah memakai putau, bong adalah alat untuk menghisap sabu dan cimeng adalah ganja. Selain itu, kami juga di jelaskan bahwa ada jenis narkoba baru yaitu Desomorphine yang bisa berefek menggrogoti tubuh sampai habis setelah pemakaian selama 3 bulan. Kami juga diperlihatkan video crocodail drug yaitu video orang yang terkena narkoba jenis baru tersebut.
Hari ketiga, penulis bersama rombongan berangkat menuju AAU Adisucipto untuk mengikuti kegiatan out bound. Di sana kami mendapatkan pelatihan baris-berbaris atau PBB. Saat makan siang kami juga harus mengikuti aturan yang berlaku di AAU. Kami harus makan dengan waktu hitungan 25 kali. Dan itu membuat penulis dan teman-teman segera untuk menghabiskan makanan yang ada dihadapan kita. Kami juga mendapatkan materi tentang Kewarganegaraan dan Kepemimpinan oleh H.M Sudarmadi Drs. Setelah mendapatkan materi kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti games out bound di AAU. Penulis menyimpulkan bahwa games yang kami lakukan adalah bagaimana menjadi seorang pemimpin.
Sepulangnya dari AAU Adisujipto, penulis segera bersih-bersih dan mengikuti workshop berikutnya. Penulis mendapatkan materi lagi tentang pembinaan & penegakkan hukum narkoba. Kami dijelaskan tentang pasal-pasal yang menyangkut dengan narkoba. Misalnya dengan pasal 53 ayat 1 & 2, pasal 55 ayat 1, 2 & 3 dan pasal 103 ayat 1 & 2 yang berisi tentang Pengobatan dan Rehabilitasi. Pada pasal 131 menjelaskan tentang pecandu yang tidak melapor dan pasal 132 menjelaskan tentang penguna yang bersama-sama, dan masih banyak lagi penjelasan pasal-pasal dalam narkotika.
Tidak terasa empat hari akan segera berakhir, dan tiba ketika hari terakhir penulis berkemas-kemas. Sebelum penulis kembali menuju rumah, penulis dan rombongan masih mengikuti wrokshop dan penutupan terlebih dulu. Kami harus mengikuti workshop dari Dinas Kesehatan DIY tentang kesehatan reproduksi. Kami mendapatkan penjelasan tentang alat/organ reproduksi laki-laki dan wanita. Dan juga kami mendapat pengetahuan dari sekretariat HIV/AIDS yang mencatat jumlah orang yang terkenan virus HIV/AIDS mulai dari data kasus berdasarkan kelompok umum, jenis kelamin dan jenis pekerjaan. Dan waktu pun cepat berlalu yang memaksa penulis dan teman-teman untuk berpisah dalam diklat ini namun tidak memutuskan siliaturahim antara kami. Sebelum kami semua berpisah, kami membuat deklarasi gerakan anti narkoba, yang dimana satu perstu dari kami semua menandatangi sebuah poster dan menuliskan beberapa kata untuk tidak mendekat dan mencoba-coba dengan narkoba.  
Begitu banyak pengalaman dan teman yang saya dapat dari acara singkat ini. Pengalaman yang kemungkinan jarang untuk datang kedua kalinya. Pengalaman yang tidak bisa tergantikan dengan uang sekalipun dan akan terkenang dalam memori penulis. Suatu moment yang tak akan terlupa mulai ketika dari membuka mata hingga memejamkan mata untuk mengistirahatkan badan yang lelah ini, keceriaan bersama teman-teman angkatan V Diklat P4GN DIY yang begitu mengesankan. Penulis juga mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa dari orang-orang yang luar biasa pula. Penulis hanya berpesan bukan bermaksud untuk menggurui namun bersama-sama untuk belajar, jangan sekali-kali menyentuh obat-obatan terlarang narkotika dan seks bebas, karena semua itu hanya kesenangan sesaat yang akan berdampak buruk untuk diri kita sendiri maupun orang disekeliling kita. Narkoba NO, prestasi YES. 

Post a Comment

1 Comments

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji