Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

SISTEM PRODUKSI MIGAS LEPAS PANTAI




Rauf  Wanda A.N.R
Teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Perkembangan teknologi lepas pantai pada tahun 1974 cukup pesat. Ada sekitar  7000 platform produksi, 420 platform untuk pemboran dan 200 kapal tender (pensuplay). Ada sebuah kapal khusus untuk seismic, pemindahan platform, dan lain-lain. Dua komponen penting yang merupakan hasil perkembangan teknologi lepas pantai yaitu unit pemboran dan unit produksi. Dalam perkembangannya unit tersebut dapat dikelompokkan ke dalam unit pemboran, unit produksi atau merupakan unit pemboran dan produksi. Unit  produksi lepas pantai juga merupakan bagian terpenting dalam proses pencarian migas karena setelah didapatkan tentunya tahap selanjutnya adalah diproduksinya migas tersebut.
Dasarnya proses produksi minyak di lepas pantai sama dengan di darat, tetapi lebih kompleks karena peralatannya disesuaikan dengan pengaruh ombak, angin, arus laut serta kondisi di dasar laut. Peralatan yang mutlak diperlukan adalah platform yang berguna untuk meletakkan peralatan produksi lainnya.
Anjungan produksi lepas pantai mempunyai fungsi yang kita tinjau dari kegunaannya sehingga dapat dikelompokkan sebagai tempat produksi (production platform), tempat pemisah fluida produksi (satellite), dan sebagai tempat penimbun (storage),  bahkan juga digunakan untuk tempat tinggal atau hunian pekerja ataupun gabungan fungsi-fungsi di atas.

Ditinjau dari sistem produksinya, anjungan lepas pantai bisa dibagi menjadi dua macam yaitu sistem produksi konvensional dan sistem produksi bawah permukaan (subsea production sharing). Sistem produksi konvensional semua perlatan produksi yang digunakan, diletakkan di anjungan atas permukaan laut atau sering disebut dek anjungan. Sistem Produksi Bawah Permukaan (subsea production sharing) ini sangatlah berbeda dengan konvensional, dimana peralatan-peralatan produksi khususnya well-head, X-mastree, manifold, header dan storage diletakkan di dasar laut. Dimana sistem kontrol operasi dilakukan secara otomastis mengggunakan remote control, untuk pemisahan fluida/processing tetap dilakukan di satellite platform.
 Sistem produksi lepas pantai di atas baik yang konvensional ataupun bawah permukaan masing-masing memiliki kelebihan tersendiri baik dari segi pemanfaatannya ataupun yang juga paling penting adalah segi ekonomi untuk operasi produksi tersebut selama berlangsung.

Daftar Pustaka :
M. Imam, Mutaqin. 2011. Laporan Praktikum Peragaan Peralatan Bor dan Produksi. Yogyakarta : UP45.

Post a Comment

0 Comments