Juni
Wulan Ningsih
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Istimewa |
Sering kita temui disekitar kita orang yang mempunyai
ketakutan berlebih terhadap suatu hal. Ini yang dinamakan dengan Fobia, yaitu
ketakutan yang luar biasa dan tanpa
alasan terhadap sebuah obyek atau situasi yang tidak masuk akal (Keyliana, R : 2010). Bagi kita hal yang
menjadi sumber ketakutan penderita fobia adalah hal biasa, tetapi bagi mereka akan menimbulkan persaan tidak
nyaman, cemas dan ingin menghindar dari sumber ketakutan tersebut. Jenis fobia
yang sering ditemui antara lain ketakutan
akan ketinggian (hyperphobia), ketakutan akan air (hydrophobia), ketakutan
akan darah, dan takut terhadap beberapa jenis hewan tertentu.
Pada umumnya fobia disebabkan karena peristiwa atau pengalaman pribadi di
masa kanak-kanak
yang tidak menyenangkan sehingga menyebabkan trauma, kemudian hal tersebut ditekankan kedalam alam
bawah sadar dengan pengertian
yang salah tentang peristiwa itu sehingga timbulah fobia. Seorang penderita
fobia bila terus-menerus
dihadapkan dengan sumber fobia akan menyebabkan fiksasi. Fiksasi adalah suatu
keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, disebabkan oleh ketidakmampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan
perasaan takutnya. Seseorang yang
pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya, dikarenkan orang tersebut tidak memiliki saluran
pelepasan emosi yang tepat atau katarsis ( Wikipedia : 2013 ).
Walaupun terlihat sepele, akan tetapi fobia tidak bisa
dibiarkan begitu saja. Karena bisa menghambat produktifitas seseorang dalam
bekerja dan berusaha. Dalam Keyliana, R (2010) ada beberapa perawatan untuk
mengatasi fobia, antara lain:
Terapi Berbicara
Ada
tiga jenis terapi bicara yang bisa digunakan yaitu:
- Konseling, dimana seorang konselor mendengarkan permasalah dan penyebab fobia kliennya lalu konselor tersebut memberikan cara untuk mengatasinya.
- Psikoterapi Seorang psikoterapi akan mencari penyebab detail dari fobia itu dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
- Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT), yaitu dengan memahami pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
Teori Pemaparan Diri (
Desensitisation )
Biasanya
digunakan untuk fobia sederhana,cara melakukan terapi ini adalah dengan
melibatkan obyek serta situasi penyebab fobia secara bertahap dalam suatu
peride tertentu sehingga kecemasan akan situasi tersebut hilang.
Menggunakan Obat – obatan
Obat tidak
dianjurkan untuk melawan fobia. Akan tetapi penggunaannya sebatas untuk menghilangkan efek dari fobia seperti
kecemasan yang berlebih. Terdapat tiga jenis obat yang direkomendasikan untuk
mengatasi kecemasan, yaitu:
- Antidepresan, Untuk mengurangi rasa cemas, dan hanya diizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial ( sosial phobia ).
- Obat Penenang, Digunakan untuk mengurangi rasa cemas yang parah. Dosis yang digunakan harus serendah dan sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu, karena menimbulkan efek ketergantungan. Biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines.
- Beta Blocker, Digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti sakit jantung dan tekanan darah tinggi ( hipertensi ). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan disertai detak jantung tak beraturan.
Daftar Pustaka:
Wikipedia. (2013). Fobia. Retrieved On October 24, 2013
from:
Keylianac,R.c(2010). Phobia
dan Cara Mengatasinya.
Retrieved On October 24,2013 from :
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji