Rauf
Wanda Adkhani Nur Rokhman
Teknik
Perminyakan
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Apakah yang dimaksud dengan kerusakan formasi?. Kerusakan
Formasi (Formation Damage) adalah
kerusakan formasi di sekitar lubang sumur migas, yang menyebakan pengurangan
kemampuan alir fluida reservoir di bawah kemamampuan asalnya. Disini, akan
dibahas mengenai penyebab kerusakan formasi yang disebabkan oleh pengembangan
batuan lempung (clay swelling), penyumbatan
partikel-partikel padat dan pengendapan aspaltic atau parafin.
Bagian pertama, mengenai kerusakan formasi yang
disebabkan karena clay swelling.
Pengurangan permeabilitas formasi yang disebabkan clay swelling, merupakan subjek riset yang extensive dan publikasi.
Berdasarkan pada hasil riset, menunjukkan bahwa invasi fresh water ( filtrat
lumpur bor) yang masuk ke dalam batuan
pasir yang shaly, dapat mengurangi permeabilitas
jika, batuan lempung (clay) yang
terkandung dalam batu pasir adalah dari type “expanding lattice” yang gampang mengembang jika terkena air
murni. Kecenderungan untuk mengembang
dan menyumbat pori batuan formasi, dapat dihambat oleh kehadiran garam organik
di dalam air. Sekali clay mengembang karena kontak dengan fresh water, larutan
garam yang kuat mampu mengerutkan partikel clay tersebut. Akan tetapi,
pengerutan ini tidak sempurna dan
permeabilitasnya juga tidak akan kembali ke asal. Sebenarnya, dengan kontaknya
formasi yang mengandung expanding lattice
clay dengan fresh water akan mengurangi permeabilitas formasi secara
permanen.
Selanjutnya adalah, penyebab kerusakan formasi yang
disebabkan oleh penyumbatan partikel-partikel padatan. Penyumbatan partikel
padatan ini disebabkan karena partikel padat yang berasal dari lumpur pemboran sehingga
mengakibatkan rusaknya formasi. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa
partikel clay dari bahan lumpur bentonite, mampu berpenetrasi dalam suatu material berpori.
Penetrasi ini walaupun tidak dalam, karena dihalangi oleh butiran batuan menghasilkan
pengurangan permeabilitas formasi yang cukup berarti. Type-type clay yang
paling tinggi terhadap penyumbatan formasi minyak dengan cara diperse
(tersebar), dan kemudian menyumbat formasi adalah kaolinite, illite, dan chlorite.
Penyumbatan bisa terjadi karena pengendapan scale anorganik seperti calcium carbonate, calcium sulfate dan barium sulfate.
Pada bahasan yang terakhir adalah, kerusakan formasi yang
diakibatkan oleh pengendapan aspaltic dan parafin. Pengurangan suhu dan tekanan
yang disertai aliran crude oil
(minyak mentah) yang mengandung sejumlah bahan-bahan aspaltik atau parafin dapat
menyebabkan pengendapan material aspaltic ataupun parafin. Pengendapan ini bisa mengurangi permeabilitas formasi
terhadap minyak dengan cara pemblokiran pori atau mengubah wettability formasi.
Dari ketiga penyebab kerusakan formasi yang sudah
dibahas, secara garis besar kerusakan formasi (formation damage) sangat berpengaruh pada permeabilitas. Pengaruh
kerusakan formasi (formation damage),
mempunyai efek yang buruk terhadap produktivitas sumur. Efek dari kerusakan
formasi ini harus segera ditangani agar produktivitas dari sumur kembali
maksimal.
Daftar
Pustaka :
Windiarto,
Boedi, MT. Diktat well Completion &
Workover. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas
Proklamasi 45. Yogyakarta
2 Comments
Untuk kerusakan formasi yang disebabakan oleh pengendapan parafiin itu kan disebabkan oleh penurunan Temperatur, Sedangkan yang kita ketahui tidak ada penurunan Temperatur di reservoir. Itu bagaimana ya . Terimakasih.
ReplyDeletekalo tidak ada penurunan temperatur maka bisa jadi bukan masalah parafin tapi bisa jadi adanya masalah Scale pada well kita,,Thankiu
DeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji