Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Perhatian: Obat Gangguan Kesehatan Mental


Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Prokamasi 45
Yogyakarta

Seorang anak dari keluarga lower midle class, dengan pekerjaan ayah sebagai tukang bekak. Sering menyendiri dan menjauh dari teman – temannya. Hal ini disebabkan rasa minder yang ia miliki berkenaan dengan kondisi keluarganya. Orang tua dari si anak tidak tahu menahu tentang pertumbuhan pergaulan si anak, karena yang ia tahu selama ini adalah anaknya bisa tumbuh dengan sehat serta tercukupi kebutuhan sandang dan pangannya. Orang tuanya selama ini juga kurang memperhatikan pertumbuhan psikis si anak, karena fokus pada usahanya untuk menghidupi keluarga.
Kondisi diatas bisa menyebabkan terganggunya  kesehatan mental si anak, karena kurangnya perhatian dari keluarga, walaupun secara lahiriah ayahnya berusaha keras untuk mencukupi kebutuhannya. Keluarga merupakan lingkungan mikro yang sangat penting bagi individu dan dapat menjadi pendorong bagi kesehatan mental para anggota keluarganya jika situasinya baik dan menjadi penghambat bagi perkembangan kesehatan mental jika situasinya kurang baik (Orford, 1992 dalam Notosoedirjo,M &  Latipun, 2001). Situasi keluarga yang penuh kasing sayang akan membentuk kesehatan mental yang baik pada anggota keluarga begitu juga sebaliknya kondisi keluarga yang acuh tak acuh akan berakibat pada buruknya kesehatan mental si anak.
Kurangnya perhatian dari keluarga berimbas pada kepribadian anak berupa sifat minder akan kondisi keluarganya  yang secara finansial kurang dan dia memilih menjauh dari lingkungan pergaulannya. Berdasarkan teori Barber (1964 dalam Notosoedirjo, M &  Latipun, 2001) kurangnya interaksi dengan lingkungan atau rendahnya interaksi sosial merupakan penyebab  timbulnya gangguan mental seseorang. Individu yang terasing atau mengasingkan diri dari pergaulannya lebih rentan terkena gangguan mental  dan ia akan mudah terkena stress karena masalah yang ia punya cenderung di pendam sendiri.
Gangguan mental ternyata tidak hanya menyerang keluarga distrata sosial atas (upper  class) tetapi juga dapat menyerang  keluarga di strata sosial bawah (lower midle class). Masalah yang menjangkiti gangguan mental tersebut adalah kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orang tua. Jika di strata upper  dikarenakan orang tua sibuk dengan bisnis – bisnis yang mereka miliki, lain halnya dengan strata lower midle clas yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehingga tidak sepenuhnya bisa memperhatikan pertumbuhan si anak.
Agar gangguan mental bisa dikurangi baik di strata atas ataupun bawah, penulis menyarankan agar orang  tua bisa membagi perhatiannya antara anak dengan pekerjaan. Sehingga anak tidak  merasa kekurangan kasih sayang dan melampiaskannya ke hal – hal yang negatif. Pihak anak dari keluarga lowerpun harus menyadari bahwa keluarganya tidak  seperti keluarga dari strata atas, dan orang tuanya harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Adanya pemahaman yang baik antara anak dan orang tua diharapkan mampu menjaga kesehatan mental tetap baik, khususnya kesehatan mental anak.

Daftar Pustaka:
Notosoedirjo, M & Latipun.(2001).Kesehatan Mental Konsep & Penerapan.Malang: UMM PRESS

Post a Comment

0 Comments