Aristanti Oktavia Dewi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Jika menyinggung tentang suatu hal
yang aktual, saya akan menyebutkan bahwa saya adalah seseorang yang sangat
menggemari travelling, mulai dari
kecil sampai sekarang ini. Walaupun posisi saya adalah perempuan, tapi saya
menjadikan suatu kegiatan travelling
untuk me-refresh pikiran yang selalu
diperas saat melakukan kegiatan belajar di kampus tercinta, Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta. Hidup tanpa travelling
sepertinya hampa, begitulah pemikiran saya. Tidak heran, jika saya diajak travelling oleh teman-teman perempuan
saya, selama tujuannya ke tempat tujuan yang aman dan tidak beresiko tinggi,
saya pasti sulit untuk menolaknya. Selama berada di Daerah Istimewa Yogyakarta
ini, sayab merasa kegiatan travelling ini sungguh berarti. Mengapa tidak?
Walaupun daerah Yogyakarta sendiri tidak seluas Jakarta maupun Surabaya. Tapi,
masih ada hal-hal positif yang dimiliki Yogyakarta seperti udaranya yang lebih
sejuk dibandingkan kedua kota diatas. Udara sejuk di malam hari begitu segar
terasa saat mengendarai sepeda motor ditemani dengan memancarnya sinar lampu
kuning dan orange dari samping kanan kiri jalan. Lampu-lampu tersebut menyoroti
gelapnya malam sehingga semua terasa terang benderang dan tidak ada yang perlu
ditakuti selama kita telah mematuhi rambu-rambu lalu lintas dengan baik.
Kegemaran
terhadap Kegiatan Travelling ini telah saya rasakan mulai dari TK. Di umur yang
sekian muda, saya selalu ingin mengekor kedua orang tua saya, kemanapun mereka
pergi. Disaat ibu saya pergi ke pasar, saya sudah merengek ingin ikut. Karena
dalam pikiran saya, ibu saya tersebut bukan sekedar membeli lauk, bumbu, dan
lain-lain. Tapi, beliau pasti jalan-jalan melewati samping jalan raya dan
menyaksikan banyak kendaraan berlalu lalang tak beraturan. Saat di SD dan SMP
pun, dengan sebuah sepeda mini yang saya miliki, saya sudah sampai ke beberapa
daerah yang cukup jauh dari rumah saya walaupun ditempuh dengan waktu yang sangat
lama. Dan hal yang paling menyenangkan yaitu saat saya sudah di SMA, dengan
dibonceng oleh Rini, sahabat saya. Saya telah menyusuri beberapa pelosok daerah
Sumenep, yang ternyata di daerah pelosok tersebut banyak menyimpan keindahan
alam yang belum terlau di-explore.
Walaupun sangat melelahkan, tapi dengan melakukan travelling, rasa jenuh yang muncul akibat banyak mata kuliah,
tugas, pekerjaan rumah, praktikum dan sebagainya bisa hilang seketika. Perlu
diketahui bahwa, dengan travelling
kita bisa lebih mengembangkan wawasan kita terhadap semua daerah-daerah kecil
maupun pelosok di Negara ini. Tidak ada yang perlu diremehkan dari sekian
daerah-daerah kecil di Indonesia, karena ditarik dari kenyataan yang ada,
banyak daerah-daerah kecil penghasil barang-barang yang sangat dibutuhkan orang
banyak di Negeri ini.
Sehubungan
dengan itu, travelling di sebuah kota
pelajar yang penuh dengan hiruk pikuk masyarakatnya yang sangat kental akan
kesenian daerah ini merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan dan menantang.
Panorama di sekitar jalan raya yang menarik untuk dipandang, menyebabkan saya
enggan untuk menolak melakukan travelling ke semua daerah di Yogyakarta. Dengan menyusuri kehidupan masyarakat
Yogyakarta, kita juga harus bisa memilih dan memilah yang terbaik untuk ditiru.