GAMBAR
TANGAN SEBAGAI STIMULUS KEMANDIRIAN PADA ANAK
Wahyu
Widiantoro
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kemandirian pada anak diperoleh secara bertahap seiring
dengan perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Seorang anak
akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di
lingkungan hingga pada akhirnya anak akan mampu berpikir dan bertindak sendiri.
Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkup sosial. Lingkup sosial awal yang
meletakkan dasar perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Sangat dibutuhkan
pendampingan untuk membawa anak mengenal kekuatan dan kelemahan diri untuk berkembang,
termasuk perkembangan kemandiriannya. Seperti halnya kegiatan pendampingan
tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi UP45 bekerjasama
dengan KB, TK Kamulan Yogyakarta yaitu menstimulasi perkembangan kepribadian
anak melalui aktivitas menggambar yang telah terlaksana pada 22 Maret 2016.
Kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur
pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri
untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2009). Kemandirian
akan berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui
berbagai latihan secara terus menerus dan bertahap disesuaikan dengan tahapan
perkembangan dan kemampuan anak. Perkembangan anak berlangsung melalui
proses-proses kompleks dan saling berinteraksi secara teratur sepanjang kehidupan
anak (Bronfenbrenner, 2005).
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kemandirian pada anak yaitu kelekatan yang mengacu pada aspek
hubungan antara orangtua serta memberikan anak perasaan aman, terjamin dan
terlindung. Anak lebih tergantung pada orang tua dalam hal perasaan aman dan
kebahagiaan, maka hubungan yang buruk dengan orangtua akan berakibat sangat
buruk (Hurlock, 1996).
Upaya pendampingan pada anak agar mampu mengembangkan
kemandiriannya perlu dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian sehingga
anak melakukannya dengan penuh antusias. Kegiatan pelatihan menggambar diawali
dengan mengajak semua anak untuk menyanyikan lagu yang sangat dikenal oleh
anak-anak yaitu lagu ”Satu satu aku sayang ibu” ciptaan Pak Kasur. Ketika menyanyikan
lagu tersebut semua anak diajak mengangkat tangan mereka sambil menunjuk setiap
jari-jarinya. Setelah selesai bernyanyi bersama kemudian setiap anak diajak
menceritakan tentang anggota keluarga yang mereka kenal, diawali dengan
menyebut ibu, ayah, kakak dan adik.
Kegiatan selanjutnya yaitu mengajak setiap anak untuk
menggambar dengan menempelkan telapak tangan dan menggambar sesuai dengan
lekukan jari-jari mereka pada kertas gambar hingga diwarnai dengan berbagai
warna yang menarik sesuai kreativitas anak. Tujuan menggambar dengan stimulasi
bentuk telapak dan jari-jari tangan ini untuk memberikan kesempatan bagi anak
mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami kelekatan terhadap semua
anggota keluarga sebagai dasar pengembangan kemandirian.
Daftar Pustaka
Bronfenbrenner, U. (2005). Making human beings human: Bioecological perspectives on human development.
London : Sage Publication.
Desmita. (2009). Psikologi
perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hurlock, E. (1996). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. (Edisi ke-5). (Terjemahan Istiwidiyanti &
Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji