MAHASISWA DAN DOSEN BEKERJASAMA MENGGALI RASA PERCAYA
MASYARAKAT UNTUK PROMOSIKAN PRODI PSIKOLOGI UP45
Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Apa yang membuat para
orangtua tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya pada suatu lembaga
pendidikan tertentu? Sederhana saja jawabannya, yaitu trust atau rasa percaya.
Rasa percaya itu antara lain meliputi:
- 1) Percaya bahwa anaknya akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang kelak akan menjadi bekalnya dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri.
- 2) Percaya bahwa anaknya akan baik-baik saja selama menempuh pendidikan. Dosen, karyawan dan teman-teman kuliahnya tidak akan menyakitinya baik secara fisik, psikhis, maupun sosial.
- 3) Percaya bahwa anaknya akan cepat lulus dan tidak menghadapi hambatan berarti.
- 4) Percaya bahwa segala potensi anak akan tergali selama ia menuntut ilmu di lembaga tersebut. Proses penggalian tersebut melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan atau kegiatan yang dilakukan bersama dosen.
- 5) Percaya bahwa karakter anak akan menjadi lebih baik bila bersekolah di lembaga tersebut daripada di lembaga pendidikan lainnya
- 6) Percaya bahwa kelak bila anaknya lulus dan menjadi alumni lembaga tersebut, maka anaknya akan bertemu dengan ribuan alumni lainnya dan mereka menduduki posisi yang bergengsi pada suatu organisasi. Para alumni itu akan saling menolong, karena berasal dari induk lembaga pendidikan yang sama, dan mencecap ilmu yang sama.
Mungkin masih
banyak rasa percaya untuk hal-hal lainnya, dan dapat dipastikan bahwa rasa
percaya itu untuk berbagai hal yang baik bagi anaknya. Rasa percaya orangtua
itu tentu saja menjadi semacam mercusuar bagi lembaga pendidikan untuk memenuhi
harapan orangtua tersebut. Bila suatu lembaga pendidikan ingin berumur panjang
(diminati oleh banyak mahasiswa) maka para perilaku para aktor lembaga tersebut
harus bisa dijadikan teladan oleh para mahasiswanya. Para aktor itu adalah
dosen, kaprodi, dekan, wakil rektor, rektor, senat fakultas, senat universitas,
yayasan, dan semua karyawan yang bekerja di lembaga tersebut.
Persoalan yang
berhubungan rasa percaya tersebut adalah dosen Psikologi UP45, khususnya
Kaprodinya, kurang mampu meyakinkan masyarakat bahwa jasa pendidikan yang
ditawarkan adalah sangat potensial untuk menghadapi tantangan kerja. Kaprodi
kurang mampu mengelola para mahasiswanya untuk tampil di depan umum, serta
memamerkan bahwa para mahasiswa itu adalah calon sarjana psikologi yang keren.
Kaprodi juga kurang mampu mengelola para dosen untuk lebih aktif dalam berbagai
kegiatan kreatif dan inovatif. Ada berbagai alasan, dan semua alasan itu benar
adanya.
Salah satu alasan
yang paling menarik adalah kegiatan kreatif tersebut cenderung dainggap melanggar
peraturan. Peraturan yang mana? Kalau peraturan di lingkungan Prodi tidak ada,
maka akan dicari di lingkungan yang lebih tinggi yaitu universitas. Kalau
peraturan di lingkungan universitas tidak ada, maka akan dicari pada lembaga
pendidikan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan UP45. Aneh dan
lucu. Entahlah. Sekali lagi, alasan melanggar peraturan, meskipun terdengar
lucu, tetap saja benar adanya. Kalau memang rasa percaya masyarakat itu kurang
tergali dengan baik, lalu apa strategi untuk mempromosikan Psikologi UP45?
Strategi yang
paling jitu untuk memunculkan rasa percaya masyarakat adalah dengan mendorong
mahasiswa Psikologi UP45 sendiri untuk melakukan testimoni. Biarkanlah mereka
berbicara apa adanya tentang segala sesuatu yang dialaminya ketika menuntut
ilmu di Prodi Psikologi UP45. Testimoni ini akan lebih mengena lagi, bila
ditampilkan dalam bentuk film. Memang ada pro dan kontra bila menyimak film
tersebut. Apa pun komentar-komentar yang muncul tentang testimoni itu, satu
nasehat penting yang harus diingat yaitu:
- 1) Membangun itu jauh lebih sulit daripada merusak.
- 2) Memberi pujian itu lebih sulit daripada memberi komentar negatif.
- 3) Orang yang piawai memberi komentar negatif adalah orang yang bisanya hanya memberi komentar negatif. Ia akan sangat jeli pada keburukan orang lain. Ia adalah orang yang punya hati berbulu.
Testimoni dari mahasiswa Psikologi UP45 ini adalah hasil jerih payah dosen Wahyu Widiantoro yang bertindak selaku sutradara dan pengarah gambar. Selanjutnya editor film adalah Rusdiyan Yazid. Yazid ini adalah salah satu mahasiswa Psikologi UP45 angkatan 2015/2016 yang piawai dalam bidang film. Maklumlah ia adalah wakil dari generasi Z, generasi yang sejak lahir sudah mampu mengoperasikan gadget. Semoga film testimoni ini mampu mendongkrak pamor Prodi Psikologi UP45.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji