Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PELUNCURAN UANG PECAHAN BARU RP. 75.000,.: PENGENALAN LITERASI KEUANGAN PADA ANAK

 

IMPLEMENTASI MOU RADIO SONORA DENGAN UP45

 

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 


Pengenalan literasi keuangan hendaknya diberikan sedini mungkin kepada anak terutama anak pada usia pra sekolah dan sekolah dasar. Harapannya dengan pengenalan literasi keuangan sejak dini anak akan terbiasa mengelola keuangan dengan baik dan benar di masa yang akan datang. UP45 bekerjasama dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta, menyiarkan dialog interaktif dalam acara Teras Kota, 1 September 2020, pukul 11.00-12.00.

 

Konsep pengenalan dan pengelolaan keuangan yang diberikan pada anak bertujuan agar anak terbiasa menabung dan mengelola keuangannya sendiri. “Misal dengan menjelaskan transaksi pada saat melakukan pembelian di minimarket, yang terjadi proses penukaran uang dengan barang. Demikian pula dalam memberikan uang jajan. Uang yg diberi seharga variasi jajanan yang ada di sekolah dengan memberikan pengertian sisa dari uang tersebut bisa ditabung”, ungkap  Aisyah Indah Irmaya, S.T., M.T., sebagai salah satu narasumber.

 

“Selain itu memberikan pengertian tentang pentingnya berbagi dengan berinfak di sekolah. Hal ini bermanfaat agar anak-anak dapat mengelola keuangannya sendiri di masa depan”, tambah Irmaya yang juga sebagai Dosen Fakultas Teknik UP45.

Pengenalan tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan pada anak akan membuat anak terbiasa dengan pengendalian diri dalam pengeluaran uang. Seorang anak perlu untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk membuat keputusan pribadi yang penting bagi dirinya.

 


“Sikap Orang tua, seperti diskusi keluarga dan menjaga pengeluaran atau hadiah merupakan pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan dan pembentukan sikap, nilai, dan perilaku terhadap uang pada anak”, jelas Yudha Andri Riyanto, S.Psi., narasumber dari Resource Development Yayasan Tunas Sekar Lintang, DIY.

 

Berikut rangkuman pertanyaan dari pendengar dan jawaban dari penulis beserta 2 narasumber lainnya secara interaktif ketika acara disiarkan.

 

1)    Mbak Yani, di Kasihan Bantul. Bagaimana sebaiknya dalam mendidik, mengedukasi anak tentang uang? Banyak kasus yang terjadi, ketika anak yang sejak kecil (usia dini) sudah mengerti uang, malah (hanya akan) melakukan apapun harus dikasih uang terlebih dahulu baru jalan (mengerjakan).

Jawaban: Pengenalan literasi keuangan pada anak bukan sekedar mengajarkan tentang fungsi uang sebagai alat tukar. Namun lebih jauh yaitu sebagai kecakapan mengelola keuangan secara bijak dan tepat. Penting dipahami bahwa ekpresi rasa sayang kepada anak bukan dengan cara menuruti semua hal yang anak iniginkan. Namun dengan cara mendidik mereka untuk memahami betul apakah hal tersebut benar- benar sebagai kebutuhan atau hanya sekedar keinginan.

 

2)    Mas Kaffi, di Bantul. Sebenarnya adakah batasan-batasan untuk pengenalan uang, khususnya untuk anak balita?

Jawaban: Batasan-batasan untuk pengenalan uang disesuaikan dengan tahap perkembangan dan kemampuan pemahaman anak. Bagi anak balita, lebih pada pengenalan secara kongkrit, nyata dapat dilihat dan dialami. Misal mengajak anak ke Bank, pasar, toko dan anak diberikan penjelasan tentang kegiatan yang terjadi di tempat tersebut terkait dengan uang.

 

3)    Mbak Adinda, di Umbulharjo. Bagaimana cara mengontrol anak dalam keuangan secara bijak ketika anak ingin membeli mainan secara terus menerus? Sedangkan mainan itu sendiri dapat menstimulasi aspek perkembangan anak. Semakin banyak mainan harapannya semakin bagus untuk menstimulasi perkembangan anak. Mengingat dunia anak merupakan dunia bermain, bagaimana menanggapi masalah ini?

Jawaban: Guna menstimulasi aspek perkembangan anak tidak harus membeli mainan secara terus menerus. Bisa menggunakan benda-benda yang tersedia. Bahkan benda-benda bekas pun dapat menjadi alat mainan yang mampu mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Orang tua. Orang tua hendaknya jujur dalam menjelaskan kondisi ekonomi keluarga pada anak.

 

4)    Ibu Mayang, di Pakualaman. Bila berbicara tentang literasi keuangan, apa sebenarnya Literasi keuangan tersebut?

Jawaban: Literasi keuangan pada anak merupakan sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak. Upaya mengembangkan kemampuan pada anak untuk dapat mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan. Harapannya anak akan memiliki kecakapan dalam mengelola keuangan pribadi. Anak lebih memahami dan menghargai peran dari para pekerja yang memproduksi barang dan jasa. Anak memahami bagaimana sistem ekonomi berkerja. Anak mampu berpikir kritis terhadap masalah ekonomi, merasa mempunyai tanggung jawab, memahami konsep ekonomi dasar yaitu produksi, distribusi, konsumsi. Mampu melakukan pengambilan keputusan ekonomi, yang berdampak pada kehidupan mereka. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi dunia karir mereka di masa depan.

 

5)    Mbak Afizah, di Jogja. Apa dampak positif dan negatif dengan beredarnya uang pecahan baru Rp. 75.000,. ini? Khususnya bagi anak-anak dan bagi masyarakat umum. Bukankah angka ganjil itu akan menyusahkan perhitungan saat transaksi dengan menggunakan uang tersebut?

Jawaban: Uang pecahan baru Rp. 75.000,. tidak sekedar berfungsi sebagai alat tukar, melainkan juga sebagi cindra mata. Bagi anak-anak bisa menjadi media pembelajaran untuk mengetahui 75 tahun kemerdekaan Indonesia, pengenalan keragaman budaya dari gambar aneka baju daerah dan dapat menjadi kesempatan bagi para Orang tua, pendamping untuk memberi pengenalan literasi keuangan pada anak.

 

6)    Ibu Tatik, Guru Paud, di Nitikan Jogja. Bagaimana cara mengenalkan nilai uang pada anak usia dini karena seorang anak biasanya sekedar mengetahui wujud uang, namun belum mengetahui berapa nilai rupiah, apalagi 75.000, rupiah sesuai tema acara ini?

Jawaban: Alternatif cara mengenalkan nilai uang pada anak usia dini, antara lain yaitu dengan  mulai melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keuangan, mengajak anak berdiskusi sebelum dan setelah melakukan aktifitas yang terkait dengan keuangan. Memberikan pengertian mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya keinginan. Membiasakan menabung. Mulai mengenalkan anak pada lembaga keuangan, misal dengan mengajak anak ke Bank.

 

7)    Bapak Toro, Guru SD, di Jogja. Bagaimana metode pengenalan uang dengan penerapan voucher di sekolah?

Jawaban: Metode pengenalan uang pada anak dengan penerapan voucher di sekolah cukup membantu anak dalam literasi keuangan. Guru dan orang tua tetap diharapkan selalu mendampingi dalam pelaksanaannya dengan memberikan dukungan, penjelasan, diskusi agar anak terus bersemangat serta lebih memahami literasi keuangan. 

 

Pendengar yang beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular dari Two Hundred Sixty Six Coffe and Barber Shop sebagai salah satu sponsor, yaitu 081…96 dan 089…04.

 

Widiantoro, FW (2 September 2020)

Post a Comment

0 Comments