Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

HARI KEDUA DARI LIMA HARI ROADSHOW SOSIALISASI PERATURAN KAL. SARDONOHARJO NO. 3 JUNI TAHUN 2024

 

KEHADIRAN PARA BAPAK SEBAGAI INDIKATOR POSITIF PENGELOLAAN SAMPAH YANG RAMAH LINGKUNGAN

Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Sosialisasi kedua dilaksanakan di Candi Dukuh RW 14, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta, pada Selasa 22 Oktober 2024, pukul 1930-2100 WIB. Sosialisasi saat itu sangat seru karena dihadiri oleh tidak hanya para ibu tetapi juga para bapak.

 

Kehadiran para bapak penting karena selama ini tugas pengelolaan sampah rumah tangga selalu diserahkan kepada para ibu. Perempuan dianggap sebagai “Ratu Lingkungan Hidup” (Shinta et al., 2023). Ini karena perempuan secara budaya dianggap sebagai penguasa dapur, dan dapur adalah ruangan yang paling banyak menghasilkan sampah dibandingkan ruang lainnya. Dampaknya, para suami cenderung untuk berperilaku seenaknya saja atau kurang bertanggungjawab dalam memproduksi sampah. Perilaku tidak bertanggungjawab itu misalnya membuang putung rokok sembarangan (para bapak cenderung mempunyai kebiasaan merokok). Mereka membuang sembarangan putung rokok karena putung rokok tidak dianggap sebagai sampah (Leijdekkers et al., 2010). Anggapan ini tentu saja salah karena putung rokok, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan sampah. Apalagi bila puntung rokok itu dibuang secara sembarangan. Puntung rokok mengandung bahan karsinogen yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Hadiansyah & Muchtar, 2022). Jadi kehadiran para bapak dalam pertemuan tersebut merupakan kemajuan yang bagus dalam upaya perubahan perilaku menuju pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.

Selain kehadiran para bapak dalam pertemuan sosialisasi tersebut, ada temuan berikutnya yang menarik. Itu adalah perilaku pimpinan dusun tersebut yang justru berperilaku tidak ramah lingkungan yakni membakar sampahnya sendiri. Ia beralasan bahwa jumlah sampahnya hanya sedikit, sehingga bila ada pembakaran sampah maka asapnya tidak akan mengganggu warga lainnya. Idealnya, perilaku pemimpin adalah ramah lingkungan, sehingga warga bisa mendapatkan suri tauladan yang baik dalam mengelola sampahnya (Wibowo, 2009).

Temuan lain pada saat sosialisasi tersebut adalah beberapa rumah tangga tidak membakar sampahnya, meski pemimpin di dusunnya itu memberi contoh yang tidak ramah lingkungan. Sampah-sampah mereka tidak dibakar namun diserahkan kepada petugas sampah swasta. Ada satu warga yang sampahnya juga diambil oleh petugas dari TPST Randu Alas.

Solusi yang diajukan dalam tulisan ini adalah mengajak secara nyata para warga dalam membuat kompos dengan metode yang paling murah, mudah dan sederhana. Ajakan itu berupa partisipasi dalam sebuah pelatihan pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang ramah lingkungan pada skala rumah tangga.

Solusi tersebut ternyata telah terlaksana pada tanggal 17 November 2024, bersamaan dengan kuliah eksperimen Psikologi Lingkungan UP45. Dua ibu dari dusun tersebut telah mengikuti pelatihan pembentukan perilaku bertanggungjawab dalam mengelola sampah skala rumah tangga. Sayangnya, kehadiran dua ibu tersebut tidak tuntas. Sebelum kuliah usai, mereka pulang ke rumah sehingga tidak semua tips mengelola sampah diketahuinya. Pelatihan yang bagus terebut bisa dilanjutkan pada waktu-waktu mendatang.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hadiansyah, H. & Muchtar, K.K. (2022). Sosialisasi bahaya puntung rokok bagi lingkungan di Taman Lansia Kota Bandung. Jurnal Visualaras. 1(1), Oktober, 24-30.

Leijdekkers, S., Marpaung, Y.M., Meesters, M., Naser, A.K., Penninx, M., Van Rookhuijzen, M. & Willems, M. (2010). Effective interventions on littering behaviour of youngsters. What are the ingredients?. Thesis. Wageningen University, Netherlands

Shinta, A., Al Adib, A., Rizqia, A.G., Hartosujono & Mahmudah, S. (2023). Ecofeminism in indonesia: opportunities and challenges of women as queens of the environment. American Journal of Engineering Research (AJER). 12(3), 157-161.

https://www.researchgate.net/publication/369479680_Ecofeminism_in_Indonesia_Opportunities_and_Challenges_of_Women_as_Queens_of_the_Environment

Wibowo, I. (2009). Pola perilaku kebersihan: Studi psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan. Makara, Sosial Humaniora, 13(1), JULI, 37-47.

 



 

 

Post a Comment

0 Comments