Toni Isbandi
Foto : Istimewa |
Pada akhir tahun 2012 ini saya dan keluarga
berlibur ke Malang, berangkat dari Jogja
hari Sabtu sampai ke Jogja lagi hari Rabu pagi. Liburan yang memang kami
rencanakan sejak bulan Juni 2012 ini ketika liburan ke Bandung akhirnya terlaksana
juga. Sangat menyenangkan bisa berlibur dengan anak istri anak kedua saya pas lagi
sakit. Namun dengan kondisi yang selalu menyenangkan semuanya bisa diatasi.
Perjalanan pulang ke Jogja yang kami
tempuh saat malam Natal, mengingatkan saya pada waktu yang sama 2 tahun yang
lalu. Dua tahun yang lalu saya juga dalam perjalanan pulang ke Jogja dari
Jakarta. Dapat dibayangkan susahnya mencari tiket untuk bisa pulang ke Jogja,
karena sudah sebulan sebelumnya semua tiket ke Jogjakarta sudah habis, apalagi
pas malam 24 Desember. Namun keberuntungan masih berpihak pada saya sehingga saya
bisa mendapat tiket Kereta Executive Tak tujuan Jogja. Terimakasih teman yang
sudah memberikan kemudahan tersebut, semoga suskses menjadi pejabat di PT. KAI.
Yang berkesan pada hari Natal dua tahun
yang lalu adalah bantuan seorang teman di cabang kantor Jakarta, ditengah persiapan
untuk merayakan Natal dengan keluarga dan teman-temannya di salah satu Gereja
di Jakarta, dia masih mau menunggu saya sampai pekerjaan saya kelar dan mengantar
saya sampai pintu masuk stasiun Gambir. Setelah itu dia terburu-buru meninggalkan
saya, sampai-sampai saya lupa mengucapkan selamat hari Natal buat dia dan keluarganya.
Namun saya menebusnya dengan mengirimkan sms dan berterimakasih atas bentuan
yang berikan pada saya.
Bantuan tersebut bagi saya sangat berarti
karena sampai saat ini saya belum hapal Jakarta meskipun sudah berkali-kali
kesana. Apalagi dia membantu saya yang berbeda keyakinan dengan dia dan mengesampingkan
kepentingannya untuk merayakan hari Natal dengan sanak keluarganya yang bagi sangat
sakral. Jika saya menjadi dia, bisakah saya mengesampingkan ibadah saya untuk membantu
seseorang yang memerlukannya? Entahlah, namun disitulah sebenarnya implementasi
agama harus diterapkan. Bukan pada perbeda-bedaan dan berebut yang paling
benar.
Baik sahabat, mungkin kamu sudah melupakan
hal tersebut karena hal ini sudah bisa kamu lakukan sehingga malam Natal dua tahun
yang merupakan kejadian bisa bagimu, disbandingkan dengan perayaan Natal
setelah kamu menganttar saya ke Stasiun Gambir untuk pulang ke Jogja. Jika saja
banyak masyarakat kita seperti diri mungkin sulit wartawan mencari berita untuk
ditayangkan di media masa, karena tidak ada bentrokan dan kerusuhan, yang ada hanya
kedamaian, toleransi dan saling tolong menolong meskipun berbedakeyakinan.
Selamat
hari Natal dan Tahun 2013, semoga kamu mendapat kebagian di hari Natal 2012
ini.
2 Comments
Liburan di Malang, berarti oleh-olehnya apel malang (bukan apel washington dari Angelina Sondakh. Selamat Natal untuk semua.
ReplyDeleteoleh2nya memang apel apalagi metik sendiri dipohonnya. wui memang beda makan apel yang baru dipetik dari pohonnya. sayang sudah habis.
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji