Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Turun Level Jabatan Admin, Dongkrak Potensi Sebagai Marketing


Elisa
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Menjadi marketing merupakan daftar pekerjaan yang banyak dibenci banyak orang. Menjadi marketing dirasa pekerjaan yang memalukan. Tidak heran jika pekerjaan ini banyak dihindari.
Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan dalam dunia marketing merupakan suatu keharusan dikarenakan dalam setiap bisnis, marketing sebagai ujung tombak dan harus terus-menerus berubah menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Walaupun mengalami perubahan, merketing tidak bisa melepaskan diri dari tiga komponen yang selalu menyertai; konsumen, kompetitor dan perusahaan. 
Perkembangan globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan baru dalam profesi Marketing masa kini. Marketing dituntut untuk dapat melihat kesempatan atau peka terhadap peluang yang ada untuk menciptakan kreatifitas dan terobosan baru demi mengikuti perkembangan yang ada.

Marketing akan terus berhubungan dengan konsumen dan untuk menjalin hubungan itu diperlukan informasi, bahkan dunia pemasaran tidak akan dapat hidup bila tanpa ada informasi, apapun bentuk informasi tersebut. Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran, sebab itu perlunya informasi-informasi yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan kompetitor.
Ironisnya, meskipun banyak orang yang tidak tertarik menjadi marketing, ada juga salah satu instansi pendidikan di kawasan Sleman. Dimana disana semacam ada pemutasian jabatan karena terjadi kemunduran jumlah pengunjung. Misalnya dari jabatan keuangan dan kemahasiswaan dimutasikan ke bagian marketing. maksud mutasi dari atasan bisa dibilang sebagai peringatan mengundurkan diri. Hal yang menarik disini ketika mereka dimutasikan bertahan di instansi tersebut dengan gaji yang pas-pas-san.
Mereka tidak pernah tahu bahwa menjadi marketing diluar sana banyak yang digaji lebih tinggi. Hal ini terjadi disebabkan ketidak tahuan mereka tentang dunia luar, serta takut dengan pemikiran mereka sendiri dan penilaian orang lain. Misalnya mereka takut menjadi pengangguran, mereka takut di usia mereka tidak laku lagi bekerja di suatu instansi.
Semua ketakutan-ketakutan ini tidak akan terjadi jika bagian marketing yang ada saat itu bisa bekerja secara baik. Terjadinya mutasi jabatan ini lebih disebabkan oleh beberapa kesalahan dan ketidak disiplinan. Seperti :
1.    Tidak Tahu Kebutuhan Klien
Kesalahan yang sering terjadi adalah Anda tidak faham kebutuhan klien. Keberhasilan jualan, ditentukan pula oleh seberapa besar pengetahuan Anda tentang kebutuhan mereka. Misal, mereka sedang butuh pasta gigi, eh, Anda malah memberinya sabun mandi. Kalau mau tahu yang mereka butuhkan, cari informasi kanan-kiri, baik dari eksternal maupun internal klien sendiri.
2.    Deadline Selalu Jadi Alasan
Soal deadline yang mepet kerap dijadikan dalih ketidakberhasilan menembus klien.Buatlah time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan karakter tiap produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi mungkin. Percaya deh, dalam sehari banyak sekali yang bisa Anda lakukan.
3.    Berkelit dari Birokrasi Rumit
Tidak perlu gemas dan ingin ‘membunuh orang’. Coba dong selidiki siapa yang paling berwenang atau decision maker di perusahaan tersebut, dan lakukan pendekatan personal. Biasanya bila kepalanya sudah bisa dipegang, Anda bisa memotong jalur birokrasi yang berbelit-belit. Anda juga bisa mengerahkan jejaring Anda di perusahaan tersebut.
4.    Keahlian Menjalin Hubungan
Tak bisa dipungkiri, kelihaian menjalin hubungan personal, cukup menentukan keberhasilan usaha Anda menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk memenangkan hati mereka. Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien :
5.    Kemampuan Jual
Selain soal kemampuan menjual, ada hal-hal yang sebenarnya sepele, tapi punya manfaat besar dalam interaksi Anda dengan klien. Ini kaitannya dengan pembawaan Anda.
·         Penampilan oke
·         In the mood
Simpan dalam peti untuk sementara suasana hati yang buruk akibat patah hati. Tampillah dengan penuh gairah saat bertemu calon klien. Sebab hanya dengan emosi yang stabil, dapat tercipta energi dan mood yang baik.
·         Say cheese
Senyum itu murah tapi punya dampak yang luar biasa. Senyum juga menular pada orang lain. Dengan senyum Anda dapat mencairkan suasana yang kaku, meredakan ketegangan dan kemarahan. Sulit menemui klien? Perlihatkan dong senyum terbaik Anda.
·         Panggil nama
Mereka lebih suka bila Anda menyebut nama, ketimbang memanggil mereka dengan sebutan ibu dan bapak saja. Anda toh tidak sedang berinteraksi dengan orang asing di kendaraan umum, kan?
·         Nada dan tekanan suara
Biar pembicaraan tidak monoton, perhatikan nada dan tekanan suara. Ada kata-kata yang perlu diucapkan biasa, dan ada pula yang perlu diberi tekanan untuk menunjukkan pentingnya maksud tersebut.
·          Selipkan Humor.
Di sela-sela pembicaraan, selipkan humor yang bisa menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya pilih-pilih humornya agar tidak menyinggung klien. Bukannya sukses, mereka malah kabur.

Berkembangkan asumsi tentang marketing ini tidak selamannya buruk. Ada juga orang yang berhasil justru menjadi marketing. Untuk menjadi marketing yang yang berduit inipun tidak sembarangan. Perlu kemampuan di dalam dirinya. Berikut beberapa poin menjadi seorang marketing yang handal ;
1.    Kenali perilaku konsumen Anda
Sebelum menawarkan produk atau jasa ke konsumen, terlebih dahulu tentukan target pasar yang akan Anda bidik. Bisa jadi Anda membidik komunitas anak muda, khusus wanita, ataupun masyarakat umum yang berasal dari kalangan menengah atas atau kalangan menengah ke bawah. Pastikan bahwa Anda memasarkan produk atau jasa kepada target pasar yang tepat. Karena itu kenali perilaku konsumen yang Anda bidik, untuk mengetahui minat dan kebutuhan mereka.
2.    Tingkatkan product knowledge Anda
Salah satu senjata yang harus dikuasai seorang marketing adalah product knowledge (informasi produk). Dengan mengetahui segala informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan, maka secara tidak langsung dapat membantu Anda untuk meyakinkan para calon konsumen. Sampaikan informasi tentang kelebihan produk, kegunaannya, kualitasnya, serta harga produk kepada calon konsumen Anda, agar mereka semakin yakin untuk memilih produk atau jasa yang Anda tawarkan.
3.    Selalu optimis dan pantang menyerah
Kegiatan marketing memiliki tantangan dan hambatan yang cukup besar, sehingga tidak semua orang bisa bertahan dengan profesi tersebut. Di kejar-kejar dengan target perusahaan, atau mengalami penolakan dari calon konsumen merupakan salah satu tantangan kecil yang harus diterima para marketing. Karena itu usahakan untuk selalu optimis dalam melayani konsumen, dan pantang menyerah dalam setiap keadaan. Antusiasme dan semangat yang Anda tunjukan kepada calon pelanggan menjadi kunci utama kesuksesan Anda sebagai seorang marketing.

4.    Perluas jaringan bisnis Anda
Memperluas jaringan bisnis sama halnya dengan menciptakan peluang pasar. Semakin luas jaringan yang Anda miliki, maka semakin besar pula peluang yang Anda ciptakan untuk mendapatkan calon konsumen baru. Jadi, jangan pernah ragu untuk membuka jaringan baru dan perluas pengetahuan Anda untuk mendapatkan pelanggan baru.
5.    Perhatikan respon pelanggan
Terkadang setiap pelanggan memberikan respon yang berbeda terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan. Bila pelanggan puas dengan produk atau jasa Anda, maka cantumkan respon tersebut sebagai bukti nyata untuk memperkuat keunggulan produk yang ditawarkan. Namun bila respon konsumen kurang memuaskan, jadikan sebagai bahan evaluasi bagi Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik kedepannya.
6.    Buatlah strategi pemasaran produk yang menarik
Terakhir, buatlah kegiatan promosi yang dapat menarik minat pelanggan. Misalnya saja dengan memberikan potongan harga, menawarkan bonus tertentu untuk pembelian diatas rata-rata, menambahkan undian berhadiah pada event-event khusus, atau mengadakan beberapa kegiatan promosi yang melibatkan konsumen sebagai pesertanya (seperti menjadi sponsor utama kegiatan sepeda gembira, jalan sehat bersama, serta acara lainnya yang bertujuan membangun loyalitas konsumen).
7.    Tantangan Power Marketing
Landasan utama power marketing adalah memberikan service atau layanan yang terbaik bagi pelanggan yang terangkum dalam konsep Customer Care atau Customer Service. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci, yaitu moving, caring dan inovating. Perubahan (moving) merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving harus disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi ( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.
8.    Tantangan Biaya Marketing

Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Jadi, sekalipun biaya meningkat asil yang diperoleh sangat maksimal, bahkan bisa melebihi ekspektasi.
9.    Tantangan Merek

Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting lantaran banyaknya kompetitif merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Namun, harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke hati para konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.

10.  Tantangan pada Etika Pemasaran

Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik atau etika pemasaran yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Etika utama yang harus diperhatikan oleh Marketing adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, etika dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, etika dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.






DAFTAR PUSTAKA

http://snowlife-elisa.blogspot.com

Post a Comment

3 Comments

  1. Tulisan Elisa tentang marketing ini jauh lebih baik baik daripada tulisan yang lain, terutama dalam hal penataan bahasanya. Topiknya juga bagus. Beberapa hal yang nampaknya masih menjadi masalah yaitu: 1) Kesalahan mengetik (editing kurang rapi). 2)Penataan lay out (seperti penataan spasi). Salam sukses ya, wartawan UP45.

    ReplyDelete
  2. Betul banget, jadi marketing memang tidak gampang. Harus punya muka tebal dan tidak pemalu. Juga pandai bergaul, suka berkompetisi. Pokoknya komplit deh. Beda memang karakteristiknya dengan orang yang kerja di administrasi yang hanya mengerjakan segala sesuatu atas perintah atasan. Jarang yang punya inisiatif. Mbak Elisa, saya tunggu tulisan lain tentang marketing. Saya juga ingin belajar jadi marketing.

    ReplyDelete
  3. dunia marketing adalah dunia yang saya cintai,. jenjang karir yang cepat (jika berprestasi) gaji lebih besar (ada insentive dr penjualan),. dan sangat banyak mendapatkan relasi yang baru,. jadi tak heran orang marketing yang handal bakal bingung memperoleh tawaran dari sana sini untuk menjadikanya sebagai karyawan. Tidak ada yang mustahil di marketing,. dalam hitungan bulan bukan tidak mungkin akan upgrade ke level supervisor,. #pengalaman pribadi

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji