Arni
Dewi Boronnia
Fakultas
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
Jualan Durian Pak Ajino (Foto : Arni D.B) |
Durian
adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, tentu saja buahnya bisa dimakan. Nama ini
diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam
sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala
buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial,
meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak
dengan aromanya (Wikipedia). Belakangan ini tengah musim durian, saatnya para penggila
durian untuk berburu buah yang berbau tajam ini. Bagi masyarakat Jogja pada
umumnya, kedai-kedai kecil pedagang durian dapat dijumpai di depan Gedung Olah
Raga Universitas Negeri Yogyakarta.
Bapak Ajino adalah
salah satu pedagang buah durian yang menjajakan dagangan durian bersama
keluarganya menggunakan mobil pickup di depan GOR UNY. Beliau berasal dari Solo
dan beliau membeli durian-durian tersebut dari petani-petani di Purworejo dan Jepara
untuk dijual kembali di Jogja. Selain durian, beliau juga berjualan buah lain
seperti rambutan pada musim rambutan. Mobil pickup beratapkan terpal tersebut
dibuka mulai pukul 10 pagi hingga pukul 12 dini hari. Menurut beliau, konsumen
yang berkunjung rata-rata membeli dagangannya untuk dijadikan oleh-oleh.
Berjualan buah menurut musimnya bukan berarti mudah mendapatkan keuntungan,
Bapak Ajino masih harus bersaing dengan pedagang seperti beliau yang juga
banyak berdagang di kanan dan kiri mobil pickup beliau. Selain bersaing dengan
pedagang lain, Bapak Ajino juga mengandalkan keberuntungan cuaca karena
berjualan di musim penghujan seperti saat ini cukup mengakibatkan berkurangnya
jumlah konsumen.
Berjualan buah
sesuai dengan musimnya memang tampak menguntungkan, namun dalam kasus Bapak
Ajino ini, persaingan antar pedagang sangat ketat karena di sepanjang Jalan
Colombo terutama di depan GOR UNY terdapat banyak pedagang durian seperti Bapak
Ajino yang berdekatan satu sama lain. Persaingan ini terutama diakibatkan
karena minim bahkan tidak adanya variasi barang dagangan yang dijual pada
masing-masing penjual.
Ada dua cara yang
dapat dilakukan oleh Bapak Ajino untuk meningkatan pendapatan, yang pertama
adalah mendekatkan kios dagangan dengan pedagang lain yang sejenis namun
berbeda tipe, contohnya pedagang jus buah durian. Dengan mendekatkan jarak kios
dagangan dengan kios sejenis akan meningkatkan economies of scale, yaitu dapat menghasilkan barang yang lebih
banyak dengan harga lebih murah. Hal tersebut dapat dicapai karena dalam
pembelanjaan bahan baku penjualan, macam usaha yang sejenis dapat membeli
secara bersama dalam jumlah besar sehingga mendapat harga yang lebih murah dan
dapat menghemat biaya transportasi. Cara kedua yang dapat dilakukan Bapak Ajino
untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menambah ragam barang yang dijual, contohnya
menjual beragam olahan durian seperti wingko, jus, eskrim, dan sebagainya. Semakin
banyaknya kategori akan meningkatkan konsumen untuk memberikan alasan kepada
diri mereka sendiri atas pilihan yang mereka ambil. Bapak Ajino dapat
mengadakan kerjasama dengan penjual olahan durian untuk menjualkan barang
dagangannya. Dilihat dari mayoritas konsumen Bapak Ajino yang membeli barang
dagangan untuk dijadikan oleh-oleh, maka penambahan ragam barang terutama
berupa olahan durian akan semakin menambah motivasi konsumen untuk membeli
barang lebih banyak.
3 Comments
Seandainya saya pedagang durian, belum tentu saya mau menuruti nasehat Mbak Arni lho. Kalau saya juga disuruh berjualan wingko durian, jus durian, atau dodol durian, maka kendalanya adalah modal. Siapa yang mau memberi pinjaman modal pada saya? Hayo mbak Arni, bagaimana cara mengatasi kesulitan saya itu? Ditunggu tulisan berikutnya ya.
ReplyDeleteSaya mencoba menjawab komen Mas Didiet ya. Penambahan barang dagangan bisa dilakukan dengan trik yang cerdik, kita mungkin tahu dengan sistem penjualan yang "menitipkan" barang dagangan yang sifatnya komplementer atau substitusif. Jika ingin melakukan penambahan barang dagangan namun modal belum siap, pertama-tama yang dapat dilakukan adalah menawarkan penjual barang komplementer (tentu saja yang kira-kira sebanding besar usahanya) untuk menjualkan barang mereka. Penjual yang dituju untuk diajak bekerjasama mungkin tetangga yang punya usaha kecil. Cukup simple, yang dibutuhkan hanya kreativitas "merayu" penjual barang komplementer untuk bekerjasama. Semoga jawaban ini bisa membantu :)
DeleteBibit Durian Musangking, Pelangi, Merah, Rinbud, Kumbokarno, Tanpa Biji dll hub. 087839145118
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji