Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

STRATEGI INOVATIF BERBISNIS BUKU BEKAS



Arni Dewi Boronnia
Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Foto : Arni Dewi B.
Buku adalah jendela dunia, begitulah bunyi salah satu peribahasa. Menilik arti tersirat peribahasa tersebut, sudah tentu buku merupakan barang yang sangat dicari untuk menambah pengetahuan manusia. Dari waktu ke waktu, tren buku semakin berkembang. Dewasa ini buku bukan hanya melambangkan ilmu pengetahuan yang bersifat kaku dan kuno, namun kini buku merupakan bagian dari lifestyle. Setiap tahunnya, permintaan buku dalam berbagai genre semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan pengetahuan dan informasi masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, akses masyarakat terhadap buku semakin mudah dengan tersedianya e-book gratis. Namun membaca dengan menggunakan media reader yang pipih memiliki perbedaan sensasi dengan membaca secara konvensional. Penggemar buku bacaan konvensional inilah yang hingga saat ini menghidupi usaha toko buku dan usaha buku bekas. Usaha buku bekas saat ini cukup menggelitik untuk dibahas, karena para pedagangnya dituntut untuk semakin kreatif memasok, memilih, mempromosikan, dan memberikan servis terbaik untuk konsumen serta bersaing dengan toko buku dan penyedia e-book gratis di internet.
Pak Bejo adalah seorang pemilik kios buku bekas di Shopping Center, Jogja. Kios kecil milik beliau berada di lantai 2. Barang yang dijual Pak Bejo sebagian besar majalah, buku pelajaran, dan buku umum bekas dalam berbagai jenis serta beberapa buku-buku umum yang baru. Pak Bejo mendapatkan buku-buku bekas tersebut dari teman-temannya. Buku-buku baru di dapatkan dari penyalur buku. Menurut penuturan Pak Bejo, harga sewa kios di lantai 2 dan lantai 1 berbeda, karena konsumen cenderung lebih senang berkunjung ke lantai 1, maka harga sewa kios di lantai 1 lebih mahal. Pak Bejo mulai berjualan sejak pagi setelah mengantarkan anaknya sekolah hingga sore hari.
Menurut Pak Bejo, penjualan buku bekas sangat dipengaruhi tren, sehingga buku-buku seperti buku pelajaran yang seringkali berubah seturut perubahan kurikulum cukup sedikit peminatnya. Sementara buku-buku umum seperti novel kemudian majalah-majalah yang masih bagus kondisinya cukup diminati. Penjualan buku bekas ini pun cukup bergantung pada musim tahun ajaran baru, sehingga pada awal semester tempat-tempat penjualan buku baru maupun bekas kebanjiran konsumen. Pangsa pasar yang dituju selain anak sekolah, juga wisatawan dari luar kota, karena Shopping Center ini telah dikenal sebagai tempat mencari buku-buku murah, dalam kondisi baru maupun bekas. Meski begitu Pak Bejo merasa penjualan buku bekas belum terlalu menucukupi kebutuhan sehari-hari, maka beliau juga membuka warung kelontong di rumah untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Mungkin penjualan buku bekas memang tidak selancar penjualan buku baru, namun di setiap usaha perdagangan pasti ada kesempatan untuk meningkatkan pendapatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan Pak Bejo adalah dengan menghubungi perpustakaan-perpustakaan yang akan mengganti buku-bukunya, agar dapat diterima oleh Pak Bejo untuk dijual kembali. Kemudian jika Pak Bejo memiliki modal lebih, dapat menghubungi penerbit-penerbit yang biasanya menerima buku retur dari toko buku yang kemudian dijual kembali dengan harga yang sangat murah (Ekawati, 2013). Kemudian untuk pemasaran barang sendiri, Pak Bejo dapat memanfaatkan relasi dari anaknya yang masih bersekolah, dapat pula memulai promosi dari sesama orang tua siswa di sekolah anaknya tersebut. Selanjutnya untuk penawaran servis yang dapat dilakukan adalah dengan melengkapi koleksi barang dagangan dari berbagai genre buku serta membuat katalog tentang buku-buku yang dijual agar memudahkan konsumen untuk memilih buku. Selain itu inovasi yang tidak biasa yang mungkin dapat dilakukan yaitu meningkatkan kemampuan diri dengan memanfaatkan internet untuk berbisnis dan mempelajari mengenai e-book gratis untuk mengetahui tren buku terbaru saat ini, sehingga Pak Bejo dapat menyediakan tawaran servis terbaru yaitu e-book versi cetak, mengingat cara membaca buku secara konvensional masih digemari. Dengan adanya kegiatan promosi, pasokan buku yang lebih beragam, dan tersedianya tawaran akan jasa pencetakan e-book tersebut, diharapkan dapat menambah jumlah pendapatan Pak Bejo.

Sumber: Ekawati, D. 2013. Persiapan Membuka Usaha Jual Buku Bekas. Retrieved on March 10th, 2013 from http://www.bundainbiz.com/persiapan-membuka-usaha-jual-buku-bekas.html

Post a Comment

5 Comments

  1. Ide yang bagus untuk membangun motivasi entrepeneurship bagi siapa saja yang tertarik dalam buku.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih tulisannya sangat bermanfaat

    Btw, pak bejo kan ngambil buku2 bekasnya dr penerbit tuh.. Jd ngambil dr penerbit2 di daerah jogja atau di daerah lain juga?

    ReplyDelete
  3. Terimakasih tulisannya sangat bermanfaat

    Btw, pak bejo kan ngambil buku2 bekasnya dr penerbit tuh.. Jd ngambil dr penerbit2 di daerah jogja atau di daerah lain juga?

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji