Ahmad Yani
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hari raya idul fitri
merupakan salah satu hari kemenangan
bagi seluruh umat yang beragama islam,
setelah melakukan ibadah puasa sebulan penuh dan di akhiri dengan datangya hari raya idul
fitri,
Hari raya idul fitri atau akrab sering di
sebut dengan lebaran merupakan puncak kemenangan bagi umat islam yang melakukan
ibadah di bulan ramadhan, pada hari lebaran ini di sunnah kan oleh agama untuk
bermaaf - maafan guna memperbaiki hubungan antara sanak family serta semua tetangga
dekat “hablun minannas”. Acara lebaran
ini berlangsung selama satu minggu mulai di tutupnya bulan ramadhan sampai hari
ketuju. Namun yang akan menjadi bahasan untuk tulisan kali ini adalah mengenai
lebaran dan kesadaran social masyarakat beragama islam.
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar,
Laa Ilaha Illallah Hu Allah Hu Akbar Allahhu Akbar Walillah Ilham. Begitulah
suara takbir yang menyeruak di setiap masjid, surau serta tempat-tempat ibadah
lainya menandakan ramadhan telah usai serta menyambut datangnya hari
kemenangan.
Di hari lebaran juga ada
anjuran untuk memakai harum-haruman serta memakai pakaian yang rapi serta
bersih, sebagai simbul keistimewaan hari tersebut. Namun anjuran ini kadang di
salah artikan oleh sebagian orang. Terkadang seseorang terlalu berlebihan dalam
merias pakaian dan dirinya sehingga keluar dari konteks lebaran yang
sesungguhnya. Perbuatan semacam ini memyebabkan seseorang melakukan
penyelewengan-penyelewengan yang mengakibatkan kerugian bagi dirinya serta bagi
orang lain, secara sederhana dapat kita lihat dan saksikan akibat dari terlalu
berlebihan dalam merias pakaian serta perabot lainya tak jarang seseorang rela
mencuri guna untuk mencukupi biaya serta kebutuhan lainya. Padahal pada
hakikatnya ajaran islam tidak menuntut seseorang untuk berbuat criminal semacam
itu.
Kesalah pahaman semacam ini menjadi
ancaman terhadap agama islam karna setiap tindak criminal yang diatas namakan
agama islam akan mencoreng nama baik penganut agama islam, banyak hal yang harus di perhatikan utamanya
dalam menyambut hari lebaran. Terkadang seseorang di tekan oleh rasa gengsi yang
tinggi terhadap family serta orang di sekitarnya karna rasa gengsi inilah
seseorang berani mengatas namakan agama untuk mendapat sesuatu secara tercela.
Pengakuan seorang karyawan lestoran yang
berani mencuri dengan alasan hanya untuk membeli baju baru untuk menyambut hari
raya lebaran, karna rasa gengsi serta malu terhadap family dia rela melakukan
tindak criminal yang mengatas namakan lebaran. Dari beberapa kasus yang
berkembang di sekitar kita, kita bisa memanipulasi serta memberikan
pemahaman-pemahan yang lebih actual kepada para saudara-saudara kita yang masih
belum mengerti secara jelas bagaimana islam memberikan anjuran terhadap manusia
agar mereka tidak semena mena melakukan tindak criminal demi tuntutan hari
lebaran.
Mari kita meriahkan hari raya lebaran dengan
saling memaafkan, karna konsep dasar lebaran adalah halal bi halal saling
memaafkan dengan tulus dan ikhlas, semoga lebaran yang akan dating lebih baik
dari tahun-tahun berikutnya. Minal aidzin wal faizin Mohon maaf lahir dan batin
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji