Nurul
Istiyani
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Game merupakan salah satu
media untuk melatih kecerdasan kognitif. Anak – anak sering dilarang oleh orang
tua apabila bermain game. Sebenarnya kebiasaan bermain game ini tanpa disadari
dapat mengembangkan cara berpikir anak. Memang, bermain game secara berlebihan
akan mengakibatkan kecanduan. Begitu pula seperti mengkonsumsi obat, apabila
dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif. Jadi, Segala
sesuatu yang dilakukan diluar batas
(over) akan mengakibatkan hal yang
buruk.
Game, tentunya kata yang
sudah tidak asing lagi ditelinga setiuap orang. Banyak pula yang mempunyai
persepsi bermain game mempunyai dampak negatif. Setiap orangtua akan merasa
cemas apabila anak-anaknya sudah kecanduan bermain game. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan lagi selain ada dampak negative game juga mempunyai beberapa
dampak positif yang dapat meningkatkan kognitif individu. Orang tua hanya perlu
melakukan pendekatan dan pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermain game.
Biarkan anak bermain game tapi dalam batas waktu tertentu.
Beberapa penelitian telah
menyebutkan bahwa para gamer lebih mempunyai daya ingat dan kemampuan
memecahkan masalah daripada bukan gamer (febriana, 2012; Yahya, 2013).
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti jerman membuktikan bahwa
seseorang yang bermain game selama 30 menit – 60 menit setiap hari dapat
mengembangkan kemampuan kinerja otak besar, korteks prefental kanan dan otak
kecil. Terpacunya kinerja otak, dapat memperbanyak lipatan neuron-neuron.
Semakin banyak lipatan neuron seseorang maka semakin besar kemampuan menyimpan
memori dan mengingatnya.
Penelitian di Amerika juga
membuktikan bahwa gamer yang setiap harinya bermain game selama 60 menit dapat
membantu para lansia menekan kepikunannya. Dampak positif dari game adalah
seseorang dapat melatih kinerja motorik tangan, mata dan otak. Para gamer
terbukti mempunyai kemampuan keselarasan kerja motorik dengan otak, dapat membaca
peluang , pandai dalam membuat strategi-strategi baru, mengurangi kepikunan,
menekan stress.
Sumber:
Febriana, S.WD. 2012. Kecanduan
mahasiswa terhadap game online (studi tentang kebiasaan mahasiswa bermain game
online di Seturan Sleman). E-societas. Vol 2 (2) Yogyakarta : UNY
Yahya, M. 2013. Pengaruh Game Online
terhadap prestasi belajar siswa. Jurnal ilmiah Teknologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
…………sumber: http://ligagame.com/index.php/home/1/513.
diakses minggu, 27 April 204
………..sumber: http://techno.okezone.com/read/2014/03/21/326/958592/ini-manfaat-bermain-game-untuk-otak.
diakses minggu, 27 April 2014