Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Penyebab Anak Mengalami Kesulitan Membaca




Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Membaca didefinisikan sebagai “proses untuk menerjemahkan kode-kode visual ke dalam bahasa pengucapan yang bermakna (Mayer, 2008; Chistoper, dkk, 2000). Menurut penulis, awal individu membaca adalah berbicara. Berbicara adalah komunikasi yang bisa kita dengarkan tanpa membaca dan menyampaikan sesuatu dalam arti berkomunikasi. Pertumbuhan kognisi, seorang anak akan mempelajari segala sesuatu mengenai teori dan praktek dari perilakunya dan kemudian baru melalui bahasa dalam arti berbicara. Setelah seorang anak bisa berbicara hal yang dilakukan adalah membaca. Tapi beberapa anak mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam hal membaca. Biasanya kesulitan membaca, disebabkan oleh beberapa faktor.
Kesulitan membaca sering terjadi pada anak-anak. Bentuk ketidaklancaran membaca tersebut antara lain adalah membaca secara lambat, menghilangkan kata dari teks, menambahkan kata pada teks dan tidak memahami teks (Kumara, 2010)
Kelancaran membaca merupakan dasar kesuksesan akademik anak. Anak-anak yang terampil membaca, sejak usia selalu dipaparkan dengan bahan cetakan, yang akan membuat anak memiliki rasa ingin tahu lebih besar dan selalu ingin memperluas pengetahuannya (Cunning ham &Stanonich, 1997). Menurut penulis, dalam ungkapan tersebut sekaligus menjelaskan bahwa anak yang dari usia dini tidak pernah dipaparkan tulisan atau bahkan tidak pernah diajarkan membaca, ini bisa mengakibatkan kesulitan membaca atau bahkan buta aksara pada anak. Ada kemungkinan bisa membaca tapi membutuhkan proses waktu yang lambat, anak-anak yang lambat dalam penguasaan keterampilan membaca lebih jarang mendapatkan latihan membaca dibandingkan teman sebayanya (Allington, 1984)
Faktor fisiologi juga berpengaruh, yakni ketidakmampuan mengucapkan mengartikulasikan fenomena ”tertentu dengan benar yang kemudian berimbas ketidakmampuan membaca teks dengan benar dan cepat (Davidson, 2003; Kumara, 2001). Mereka memerlukan banyak waktu dan kesempatan berlatih untuk dapat menyamakan langkah dengan anak-anak pada umumnya (Delphie, 2006)
Mempersiapkan anak untuk membaca harus dimualai sejak dini, meskipun begitu anak tidak bisa dipaksa karena anak juga memiliki tahapan perkembangan membaca dan kognitif. Karena membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulis tetapi juga memahami makna dari tulisan (Abdurrahman, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
·         Abdurrahman, M. (2012). Anak kesulitan belajar.. Jakarta: Rineka Citra.
·         Kumara, A, dkk. (2014). Perkembangan Kemampuan Membaca.Yogyakarta: Kanisius.