Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

RINGKASAN ARTIKEL: KEPRIBADIAN ORGANISASI



RINGKASAN ARTIKEL: KEPRIBADIAN ORGANISASI

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Organisasi adalah bukan mesin. Organisasi adalah seperti halnya manusia yang kadang tindakannya (kebijakannya) tidak bisa ditebak, egois, bahkan mungkin saja pemurah. Cara untuk mengetahui apakah kepribadian organisasi itu menyenangkan atau tidak, dapat diketahui dari perilaku para mantan karyawannya. Bila para mantan karyawan itu rindu dan sering mengadakan pertemuan (reuni) dengan karyawan yang masih bekerja dalam organisasi, maka besar kemungkinannya organisasi itu mempunyai kepribadian menyenangkan. Reuni tersebut bisa menjadi sebuah kekuatan emosional organisasi.
Organisasi bisa berperan seperti layaknya orangtua, dan karyawan-karyawan itu berperan seperti halnya anak-anaknya. Organisasi, melalui serangkaian kebijakan dan keputusan, telah ‘mendidik’, memotivasi, menempa, bahkan mungkin saja menyengsarakan karyawan-karyawannya yang bekerja di dalamnya. Kepribadian karyawan menjadi terbentuk karena telah berkarya dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu lama. Hasil bentukan kepribadian tersebut akan terus dibawa karyawan, di mana pun ia berada. Jadi kepribadian organisasi itu nyata dan terasa, meskipun tidak teraba (intangible). Kepribadian organisasi lebih merupakan cara-cara karyawan organisasi secara mayoritas bereaksi terhadap suatu hal.

Apa saja yang membuat mantan karyawan selalu ingin menengok organisasi lama? Cara-cara organisasi yang telah membuat organisasi seperti ‘magnet’ bagi mantan karyawan antara lain:
  • Pemberian umpan balik yang simpatik dari atasan.
  • Adanya sistem kebersamaam dengan keluarga (family gathering) yang diorganisir dengan sangat baik.
  • Adanya metode pembinaan (coaching) dan mentoring intensif yang membuat karyawan merasa aman dan nyaman dalam berkarya.

Semakin banyak ‘magnet’ yang dapat diciptakan organisasi, maka semakin karyawan-karyawan tersebut berorientasi pada organisasi. karyawan-karyawan kemudian semakin bereaksi sama terhadap suatu hal. Dalam hal ini organisasi telah mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga karyawan menjadi kebal (imun) terhadap pengaruh eksternal yang negatif. Dampaknya organisasi menjadi kuat. Pembentukan kepribadian organisasi yang kuat pada organisasi perlu kerja keras dari pimpinan dan semua karyawan organisasi.

Sumber tulisan:
Rachman, E. & Jakob, E. (2015). Kepribadian organisasi. Kompas, 15 Agustus, halaman 33.

Suggested citation:
Shinta, A. (2015). Ringkasan artikel: Kepribadian organisasi. Published on line on October 21, 2015, at Kup45iana.

Post a Comment

0 Comments