KUTUKAN PENGETAHUAN
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Add caption |
Persoalan yang relevan dengan kutukan penegetahuan adalah pihak penerima pesan sama sekali / sedikit sekali mampu menebak isi informasi yang dikirim. Adanya kesenjangan yang lebar antara asumsi pengirim pesan dengan rendahnya pemahaman pesan dari pihak penerima pesan, merupakan problem komunikasi.
Bagaimana cara membuktikan
adanya kutukan pengetahuan tersebut? Pembuktian tersebut berdasarkan percobaan
dari Elizabeth Newton yang dilakukannya dalam rangka untuk menyusun
disertasinya. Percobaan tersebut melibatkan dua kelompok orang. Kelompok
pertama disebut pengetuk dan kelompok kedua disebut pendengar. Penegetuk menerima
daftar berisi 25 lagu yang terkenal seperti “Happy Birthday to You” atau lagu
lainnya yang populer.
Langkah-langkah percobaan
adalah sebagai berikut:
- Setiap pengetuk diminta memilih satu lagu dari daftar 120 lagu-lagu yang populer. Pendengar tidak boleh tahu tentang daftar tersebut. Mereka hanya tahu bahwa kertas tersebut berisi daftar lagu-lagu populer.
- Pengetuk diminta untuk mengetuk meja berdasarkan ritme lagu yang dipilihnya.
- Dalam sebuah kertas, pengetuk diminta untuk menuliskan prediksi seberapa tepat pihak pendengar dapat menerka lagu yang diketuknya itu (dalam persentase).
- Pihak pendengar kemudian bertugas untuk menerka lagu tersebut berdasarkan ritme yang diketuk temannya.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata para pengetuk meramalkan kesuksesan tebakan lagu adalah 50%. Padahal
kenyataannya tingkat kesuksesan tebakan lagu hanya 2,5% saja. Mengapa terjadi
kesenjangan yang sangat lebar antara ramalan dan kenyataan?
Kesenjangan terjadi karena
ketika sang pengetuk sedang mengetuk meja, maka ia sebenarnya sedang
menyanyikan lagu tersebut dalam benaknya. Pada saat yang sama, sang pendengar
hanya mendengar ketukan-ketukan meja saja. Ia tidak memahami makna ketukan tersebut.
Bahkan mungkin saja ia seperti mendengar kode morse. Jadi dalam hal ini telah
terjadi kesenjangan pengetahuan antara pengetuk dan pendengar. Pengetuk tidak
bisa membayangkan bagaimana bingungnya pihak pendengar dalam menerka lagu
tersebut. Tersiksanya pendengar ini ibaratnya ia menerima kutukan pengetahuan. Kutukan
pengetahuan itu telah menuntun perilaku sang pengetuk untuk menjadi arogan.
Pengetuk akan berkomentar “Bukankah lagunya begitu jelas? Mengapa kau sangat
bodoh dan tidak bisa memahaminya?”.
Bagaimana penerapan
percobaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Kutukan pengetahuan ini bisa
dianalogikan dengan gangguan-gangguan komunikasi. Gangguan komunikasi terjadi
karena pihak pengirim begitu menguasai topik yang akan disampaikan, sehingga ia
memastikan bahwa pihak penerima pesan bisa memahami isi berita. Ini adalah
fenomena tidak tahu diri.
Bagaimanaa cara mengatasi
kutukan pengetahuan ini? Chip & Dan Heath dalam buku mereka Made to Stick memberikan resep bahwa
pesan yang dikirimkan hendaknya mempunyai prinsip SUCCESs (simple, unxpected, concrete, credible, emotional, story). Akronim
tersebut berarti pesan yang disampaikan harus:
- sederhana (simple),
- tidak terduga, unik, atau baru bagi pendengar (unexpected),
- disampaikan dengan disertai contoh-contoh, peragaan, alat bantu visual atau alat bantu lainnya untuk mendorong pemahaman (concrete),
- menyentuh pendengar secara emosi (emotional),
- sedapat mungkin mengandung unsur cerita (story).
Prinsip-prinsip komunikasi
tersebut sangat relevan dengan situasi komunikasi masa kini yaitu dilakukan
dengan cara tidak tatap muka / melalui dunia maya. Komunikasi yang dilakukan
sering disebut e-learning. Sangat
direkomendasikan pesan-pesan dalam e-learning
tersebut harus bermakna (meaningful)
dan selalu dikenang (memorable).
Referensi:
Wirajaya, D. (2015). Kutukan
pengetahuan. Kompas. 25 Juli, halaman
23.
Suggested citation:
Shinta, A. (2015). Ringkasan artikel: Kutukan pengetahuan.
Published on October 15, 2015 in Kup45iana.
1 Comments
Heboh, heboh, dosenku mejeng juga di depan mading.
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji