MENINGKATKAN KONSENTRASI KERJA PADA GURU TK
FX. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Konsentrasi kerja merupakan tema pelatihan
yang menarik dan diminati oleh berbagai kalangan. Upaya memenuhi permintaan
para Guru TK pada pelatihan-pelatihan sebelumnya maka Fakultas Psikologi UP45
kembali mengangkat tema ”Meningkatkan Konsentrasi Kerja Pada Guru TK” dalam
kegiatan rutin Psikologi Berbagi. Acara pelatihan dibuka oleh Ibu Dewi Handayani H, S.Psi., M.Psi., selaku Wakil
Rektor II UP 45 Yogyakarta. Peserta yang hadir merupakan Guru TK di Jogjakarta
dan sekitarnya yaitu antara lain KB TK Asem Ceria, Karang Asem Wukirsari
Imogiri, SPS Kemuning Tegalsari Wedomartani Ngemplak Sleman, Paud KB Bintang
Harapan, KB Ceria Sanggar, KB TK IT Khalifah Centre, PAUD Bunaya, Bambini
Montessori Jogjakarta.
Materi pelatihan disajikan dalam
beragam bentuk permainan yang sangat menarik. Diawali dengan “Game permen”
sebagai upaya saling mengenal antara sesama peserta dan trainer. Kegiatan game
yang juga bertujuan untuk melatih ingatan tentang identitas dasar lawan bicara
ini dipimpin oleh Tri Welas Asih, mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 yang
berprofesi sebagai guru TK. Suasana pelatihanpun telah terasa lebih akrab dan
tanpa disadari para peserta juga telah melatih diri untuk lebih kreativ dalam
memulai interaksi sosial dengan cara yang lebih menarik. Setelah melakukan Game
Permen para peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya konsentrasi dalam
bekerja yang merupakan materi inti dalam pelatihan ini oleh Arundati Shinta, ”Ada kalanya pikiran kita tidak terfokus
karena satu dan lain hal. Satu atau dua kali mungkin masih terhitung wajar,
tetapi jika sudah berkali-kali dan mengganggu konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan maka kita harus
segera memperbaiki pola kerja kita” demikian dijelaskan oleh Shinta. Game
selanjutnya yaitu ”Menghitung Kelipatan Tujuh”, para peserta dibagi menjadi 2
kelompok, masing-masing kelompok berkompetisi dalam menyebutkan angka-angka
sesuai dengan urutan yang telah ditentukan dan ternyata tidak semudah dengan
yang dibayangkan. Para peserta diajak merefleksikan game tersebut oleh Wahyu
Widiantoro, M.A., dijelaskan bahwa: ”Setiap
individu hendaknya memahami kekurangan dan kelebihannya. Selanjutnya mampu
menemukan cara dalam meningkatkan konsentrasinya masing-masing”.
Akhir acara pelatihan para peserta
mensharingkan apa yang didapat dari acara yang telah mereka ikuti. Para peserta
berharap acara pelatihan dari Fakultas Psikologi sering dilaksanakan dan mereka
berniat mengundang untuk diberikan pelatihan dengan materi yang berbeda-beda. Salah
satu peserta mengungkapkan bahwa mereka tidak menduga bahwa pelatihan yang
diadakan akan sangat berbeda dan menarik untuk diikuti karena terkesan santai
dengan game-game yang bisa mengajak untuk lebih mudah memahami materi. ”Saya semakin
menyadari konsentrasi sangat berhubungan dengan komitmen. Dalam sebuah tim
kerja kita harus mampu memaklumi kemampuan setiap anggota yang berbeda-beda.
Konsentrasi adalah pembiasaan diri, semakin kita merasa cakap kendala pun akan
semakin bervariasi”, demikian ungkap ibu Dina salah satu peserta pelatihan.
Pelatihan ini terlaksana di Ruang A
103, Universitas Proklamasi 45, pada Sabtu, 9 April 2016. Acara Psikologi
Berbagi ini adalah salah satu acara unggulan dari Biro Psikologi, Fakultas
Psikologi UP45, dengan pimpinannya Ibu Eny Rohyati, S.Psi., M.Psi. Acara ini sudah
terselenggara delapan kali. Kesuksesan acara ini berkat tangan dingin Bapak FX.
Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA., yang sangat gigih dan selalu melibatkan
mahasiswa dalam semua kegiatan fakultas. Bukti kegigihan itu adalah dengan
melibatkan mahasiswa (Tri Welas Asih) sebagai salah satu pemateri pelatihan,
dan juga Sri Mulyani sebagai koordinator konsumsi pelatihan. Jadi sebenarnya,
pelatihan ini selain bermanfaat bagi para guru TK, juga merupakan ajang pemberdayaan
mahasiswa. Kesuksesan ini tidak terlepas dari dorongan motivasi yang kuat dari
Dekan Fakultas Psikologi UP45 yakni Ibu Dra. Muslimah Zahro Romas, MSi.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji