SIARAN DI RRI BERSAMA ALUMNI PSIKOLOGI UP45
Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pemahaman
tentang seluk-beluk uang adalah sangat penting dan perlu diajarkan semenjak
kanak-kanak. Anak perlu mengetahui tentang pengelolaan uang, asal uang,
perilaku menabung, dan kejujuran tentang uang. Semua itu bisa dipelajari,
karena merupakan ketrampilan. Pengenalan uang juga mempercepat ketrampilan
berhitung pada anak-anak. Pengenalan uang juga memicu ide-ide untuk
berwirausaha.
Pembahasan
tentang literasi keuangan ini penting karena sekarang ini perilaku korupsi
sangat masif terjadi. Pelakunya mulai dari anak-anak sampai dengan lansia. Di
kantin sekolah, anak-anak belajar nggabrul
atau tidak mengatakan yang sebenarnya tentang makanan yang sudah dikudapnya. Mereka
mengatakan telah mengudap 2 pisang goreng padahal seharusnya 5 pisang goreng. Semenjak
kecil anak belajar untuk tidak jujur.
Persoalan yang
berhubungan dengan pendidikan literasi keuangan pada anak-anak antara lain adalah:
Ø Orangtua sering kali hanya memberikan uang saku sebagai
pengganti bekal makanan. Orangtua malas / tidak punya banyak waktu untuk
membuat bekal sehingga cukup uang saja yang diberikan pada anak.
Ø Orangtua sering kali tidak mengontrol penggunaan uang
pada anak-anaknya. Mungkin karena orangtua terlalu sibuk. Selain itu uang jajan
yang diberikan dipersepsikan terlalu sedikit, sehingga tidak perlu dikontrol.
Ø Orangtua tidak memperkenalkan perilaku menabung pada
anak-anak. Mungkin karena penghasilan orangtua hana cukup untuk satu hari saja
sehingga tidak cukup bila harus menabung. Selain itu, orangtua juga tidak
mengenal bank sebagai lembaga keuangan yang salah satu fungsinya adalah
menampung uang masyarakat secara sah dan dilindungi undang-undang.
Ø Orangtua tidak memperkenalkan perilaku memprioritaskan
kebutuhan utama. Orangtua membelanjakan uang berdsarkan keinginan bukan
kebutuhan. Dalam hal ini anak belajar untuk menjadi boros.
Persoalan tentang
literasi uang itu sebetulnya bisa dilakukan dengan melalui permainan mirip
monopoli (Kompas, 23 Agustus 2017, halaman 12). Dalam permainan tersebut, ada
gambar-gambar gedung yang diberi label “tempat cuci mobil”, “rumah makan”, dan “pasar”.
Para peserta membahas tentang cara-cara membelanjakan uang saku, namun harus
ada sisa untuk ditabung. Permainan itu mengajarkan anak untuk mengelola uang
dengan bijak.
Selanjutnya,
permainan tersebut juga mendorong anak untuk mengetahui asal-usul uang dan cara
menambahnya. Cara menambah uang antara lain dengan perilaku menabung, atau
menjadi wirausaha kecil-kecilan. Pembahasan berikutnya adalah jenis-jenis
pekerjaan sambilan yang bisa menghasilkan uang, dan apa saja persyaratannya. Jadi
dalam hal ini anak belajar bahwa untuk mendapatkan uang maka seseorang harus
bekerja. Bekerja bisa berarti paruh waktu atau penuh waktu.
Pembahasan
tentang literasi keuangan ini merupakan materi siaran di RRI pada 23 Agustus
2017. Siaran ini adalah bentuk implementasi dari kerjasama antara RRI
Yogyakarta dengan Fakultas Psikologi UP45. Siaran kali ini sangat menarik,
terbukti ada beberapa komentar pendengar. Komentar pertama datang dari Pa HAsan
di Pleret Kotagede Yogyakarta. Ia mempertanyakan tentang kejujuran dan
kebijaksanaan. Komentar kedua datang dari Ibu Rahayu, Parangtritis Yogyakarta.
Ia mempertanyakan pentingnya orangtua berterus terang tentang keadaan ekonomi
keuarga pada anaknya.
Siaran kali ini
istimewa, karena hadirnya Juni Wulan S.Psi., sebagai salah satu nara sumber.
Juni Wulan adalah alumni Psikologi UP45 yang baru saja diwisuda pada Mei 2017.
Juni adalah lulusan dengan nilai cum laude dan waktu tempuh stusi hanya 31/2
tahun. Komentarnya tentang partisipasi di RRI ini adalah rasa sesal, mengapa
tidak dari dulu ia bersedia menjadi nara sumber di RRI. Pada masa lampau ia
sering menolak tawaran siaran di RRI karena merasa takut / cemas mengemukakan
pendapat di depan publik. Ia merasa inferior. Berdasarkan pengalaman pertama di
RRI ini, ia berjanji akan bersedia menjadi nara sumber pada waktu-waktu
mendatang.
Nara sumber
kedua yaitu Ilmal, SH., MHum. Pak Ilmal adalah dosen Fakultas Hukum UP45. Pak
Ilmal ini banyak mengemukakan tentang prinsip-prinsip kejujuran dalam
masyarakat.
Referensi:
Kompas. (2017). Literasi keuangan:
Ketika siswa diajar mengelola uang saku. Harian
Kompas, 23 Agustus, halaman 12.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji