KEGIATAN PENGABDIAN DOSEN & MAHASISWA UP45
DI RADIO SONORA YOGYAKARTA
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA
Fakultas Psikologi UP45
Yogyakarta
Penggalian potensi diri pada anak-anak sangat bermanfaat yang nantinya akan menjadi kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi pribadi yang berhasil. Penting bagi orang tua mampu mengarahkan secara tepat dan sesuai usia anak. Seperti dalam bidang seni dan olahraga yang juga dapat sebagai rangsangan bagi tumbuh kembang anak. Dialog dengan tema menarik ini disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (12/1).
“Menekuni bidang seni seperti melukis, menari dan olahraga akan membuka berbagai peluang untuk lebih berprestasi. Bagi siswa juga sangat membantu ketika menentukan pilihan jurusan dalam pendidikan selanjutnya”, ungkap Arni Dewi Boronnia, ST, M.Sc. Alumni Wageningen University The Netherland sebagai salah satu narasumber.
Lebih dijelaskan oleh Arni yang juga sebagai aktivis lingkungan hidup, bahwa pada umumnya generasi milenial saat ini lebih kreatif dan mampu menggabungkan keterampilan dalam bidang seni dengan entrepreneur. Harapannya kreativitas tersebut tidak hanya dilakukan oleh generasi milenial yang berada di kota- kota besar saja, namun juga dilakukan oleh remaja yang tinggal di pelosok daerah.
Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan jawaban dari penulis dan narasumber lainnya.
1) Ibu Lilis, di Gejayan. Bagaimana mengetahui potensi diri pada anak Autis? Usia anak saya 10 tahun, hiperaktif, saat ini saya merasa kualahan dalam mendampinginya.
Jawaban: Anak autis perlu perhatian lebih dalam pendampingannya. Temukan ketertarikan anak dengan mengajak anak untuk mencoba berbagai kegiatan. Misal dari bidang seni dan olahraga. Anak autis cenderung fokus dengan yang disenanginya. Setelah menemukan hal yang disenangi maka pendampingan hendaknya terus mengarahkan agar anak autis dapat semakin mengembangkan potensinya.
2) Ibu Mayang, di Sleman. Bidang seni dan olahraga memiliki banyak jenis. Bagaimana mengetahui potensi dalam diri anak?
Jawaban: Orangtua dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak untuk mengenal berbagai kegiatan tersebut. Anak akan cenderung mengulangi kegiatan yang ia sukai. Selanjutnya Orangtua memberi dukungan positif agar anak dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara lebih optimal.
3) Bapak Andri, di Tamsis. Apakah model pembelajaran secara online dapat mengembangkan seluruh aspek kecerdasan, yang biasa kita sebut sebagai multiple intelligence ?
Jawaban: Agar dapat mengembangkan seluruh aspek kecerdasan pada anak, yang biasa kita sebut sebagai multiple intelligence yaitu kecerdasan bahasa, logika matematika, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan ekstensial, maka dalam pelaksanaan model pembelajaran secara online pun harus disertai kreativitas para pendamping dan tenaga pengajar dalam memfasiltasi, memberikan perhatian hingga apresiasi pada anak.
4) Ibu Neni, di Sleman. Saya mempunyai 2 orang anak yang memiliki minat yang berbeda. Ada yang atletik dan olahraga lainnya. Saya harus selalu mengantarkan anak ke tempat yang berbeda pula. Bagaimana cara mengelola waktu dalam mendampingi anak melakukan kegiatan sesuai minatnya?
Jawaban: Upaya mengelola waktu dalam mendampingi anak melakukan kegiatan sesuai minatnya dapat dengan menyusun jadwal kegiatan keseharian. Diskusikan dengan seluruh anggota keluarga agar semua dapat terlibat dan menjalankan jadwal kegiatan yang telah disusun secara lebih bertanggungjawab.
5) Mba Manik, di Pakualaman. Apakah aplikasi seperti Tiktok dapat digunakan sebagai penggalian potensi diri bagi anak?
Jawaban: Kemajuan tehnologi seperti halnya ragam aplikasi yang ada saat ini termasuk Tiktok dapat digunakan sebagai penggalian potensi diri bagi anak. Penting bagi orang tua agar memberi dukungan bukan hanya secara materi namun terlebih perhatian dan waktu, pujian dan bersedia untuk terus belajar terlebih agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dapat memberikan dampak besar dalam mendukung penggalian potensi diri pada Anak-anak.
6) Ibu Nazwa, di Jogja. Pertanyaan untuk Mba Arni, sebagai aktivis lingkungan hidup, bagaimana cara mengembangkan minat anak terkait dengan kecintaan pada lingkungan hidup?
Jawaban: Anak dapat diajak berkreasi menggunakan berbagai hal yang ada disekitarnya sebagai upaya pengenalan dan pengembangan kepedulian pada lingkungan hidup. Orang tua dapat mengajarkan cara-cara menjaga kebersihan lingkungan, pengolahan sampah, menanam tanaman hias di media yang ada dan sebagainya.
7) Pak Martono, di Purwakarta. Bagaimana mendampingi anak-anak yang suka corat-coret tembok?
Jawaban: Orang tua dapat menyediakan area khusus dalam rumah ataupun menyediakan media seperti kertas gambar sebagai tempat anak mengekspresikan kegemarannya corat-coret. Buat kesepakatan dengan anak bahwa anak hanya diijinkan mencorat-coret pada area atau media tersebut.
8) Mba Fikri Aulia Madani, di UMY. Bagaimana cara menyikapi orang tua yang memiliki minat berbeda dengan minat anak?
Jawaban: Anak dapat tetap mengikuti sesuai minat orang tua sebagai sebuah kesempatan untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dan mengembangkan kedekatan dengan orang tua. Selanjutnya anak diharapkan dengan santun dapat menyampaikan pada orang tua tentang minat yang lain dan memohon dukungan dari orang tua.
Siaran ini terlaksana berkat kolaborasi beberapa dosen dan mahasiswa UP45 yakni:
§ Dosen Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA sebagai nara sumber utama
§ Dosen Dr. Arundati Shinta sebagai kontibutor ide dan acara, serta publikasi.
§ Mahasiswa Tris Sabila Rahmah sebagai disainer poster.
Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular yaitu pemilik nomor 081…55. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (12 Januari 2021)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji