Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KEPERCAYAAN WARGA NUSANTARA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI PARIWISATA KOTA JOGJA




Fitriani
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Saya bangga sebagai warga Jogja yang juga penduduk asli Jogja, Kota Jogja yang menyandang banyak sebutan  tentu merupakan predikat yang menunjukkan kekayaan yang dimiliki kota Jogja. Kota Jogja merupakan daerah istimewa dan memiliki sebutan sebagai Kota Budaya karena tingginya pengaruh kasultanan Jogja yang tidak terpengaruh oleh perkembangan zaman, Kota gudeg karena dikenal dengan gudegnya hingga banyak sekali penjual gudeg di setiap penjuru kota Jogja baik yang terkenal maupun yang tidak terkenal. Kota Jogja sangat mendukung dan menjunjung tinggi kebudayaan hingga banyak seniman lahir dari kota ini seperti Bagong Kusudiharjo, Affandi, Ebiet G Ade dan masih banyak lagi. Setiap sudut memungkinkan setiap orang menggali jiwa seninya di Jogja, hal inilah yang membuat Jogja sebagai Kota Seniman. Jogja juga memiliki sebutan Kota Museum, mulai dari museum bersejarah, museum dirgantara dan juga kemudian ada museum Merapi. Jogja juga merupakan kota pelajar, sebagian penduduk produktiv di Jogja adalah pelajar yang berasal dari seluruh penjuru tanah air serta tentunya penduduk asli jogja sendiri.

Sejak masa kemerdekaan berdiri Universitas Gajah Mada kemudian diikuti perguruan – perguruan tinggi di berbagai bidang seperti agama, seni rupa dan seni musik. Hampir semua ilmu pengetahuan berkembang di kota Jogja, sehingga kota Jogja memiliki sebutan sebagai kota pelajar. Hal ini tidak lepas dari kepercayaan pelajar dari seluruh penjuru tanah air untuk menuntut ilmu di Jogja, hingga saat ini ada sekitar 130an jumlah dari universitas negeri, universitas swasta, institute, sekolah tinggi, politeknik, akademi dan lembaga professional. Para orangtua dari berbagai daerah mengirim anak – anak mereka ke Jogja untuk melanjutkan ke perguruan tinggi khususnya, entah nantinya masuk ke perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, atau akademi. Meski keberhasilan pendidikan dari ilmu yang didapat bergantung pada masing – masing individu, namun merupakan kebanggaan bila kemudian kembali ke daerah dan dapat bekerja demi memajukan daerah masing – masing.

Jogja berhasil menarik perhatian penduduk tanah air karena predikat sebagai Kota Pelajar, kepercayaan ini tentunya dibangun tidak dalam waktu singkat. Belajar dari kepercayaan seluruh para orangtua dari daerah di tanah air untuk mensekolahkan putra – putrinya di Jogja, juga mampu menarik kepercayaan warga asing, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertukaran pelajar dari berbagai Negara ke Kota Jogja. Menarik perhatian penduduk tanah air sangat berperan dan mendukung dalam menarik perhatian warga luar negeri, dengan berbekal kepopularitasan apa yang kita usung khususnya pariwisata di kota Jogja yang sangat berpotensi untuk kita tingkatkan.

Warga nusantara saat ini masih enggan untuk berkunjung ke daerah- daerah lain di nusantara termasuk ke Jogja, sementara mereka hanya berkunjung ke daerah tetangga atau yang berdekatan saja atau bila jauh mereka lebih memilih ke luar negeri, kenapa kita tidak mendapat kepercayaan begitu besar dari warga nusantara sebesar kepercayaan mereka untuk menuntut ilmu ke Jogja ? kita tahu pelajar dan mahasiswa di Jogja ini bisa disebutkan berasal dari ujung paling barat Indonesia hingga paling timur, kenapa mereka tidak memiliki apresiasi yang sama terhadap pariwisata di Jogja, padahal peran warga nusantara ini sangat besar.

Popularitas dalam hal ini sebagai salah satu elemen yang dapat kita usahakan demi kemajuan Pariwisata Jogja, siapa pelaku yang dapat membumikan misi ini pada masa sekarang ? anak – anak, remaja dan kaum dewasa awal, mereka sangat berkompeten dalam menarik perhatian publik saat ini. Semangat dan waktu yang mereka miliki serta kompetensi sangat tinggi di kalangan seusia mereka akan sangat mendukung dan memungkinkan misi ini benar- benar membumi. Adanya kompetisi – kompetisi yang berkaitan langsung dengan obyek wisata Jogja akan mampu mencerap perhatian publik, serta hal ini harus berlangsung terus menerus hingga menjadi trend yang akan menjadi perhatian utama oleh seluruh warga nusantara serta membuat warga nusantara tidak lagi memperhitungkan jarak untuk datang ke Jogja. Trend yang tercipta ini dengan sendirinya akan dibawa oleh media visual, media cetak maupun dunia virtual secara berkelanjutan ke seluruh penjuru tanah air dan dunia, sesuai tujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke kota Jogja ini.  

Suatu tempat wisata harus mampu menciptakan trend dan memiliki keunggulan masing – masing, namun semenarik apapun atau sekaya apapun yang kita miliki tak akan diperhatikan oleh pihak luar tanpa adanya publikasi, media televisi saat ini yang dapat dijangkau oleh setiap elemen masyarakat di penjuru nusantara akan mampu menyedot perhatian mereka ke Jogja. Jogja sesungguhnya adalah kota yang sangat diperhatikan oleh warga luar dan dalam negeri, hal ini dapat dilihat dari saat sesuatu melanda kota Jogja, begitu banyak dukungan dan bantuan baik dari pihak dalam negeri maupun pihak luar yang sangat simpati. Kota Jogja merupakan kota yang cukup kaya untuk membuat iri daerah lain di berbagai bidang khususnya pariwisata, konsistensi dan usaha yang berkelanjutan sebagai modal utama demi memajukan industri pariwisata di kota Jogja demi membangun kepercayaan yang abadi.



·      Tulisan ini disiapkan untuk Lomba Karya Tulis Strategi Pemasaran dan Promosi Pariwisata 2013/14 DI Yogyakarta dan sekitarnya. Penyelenggara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan World Heritage, pada 20 Desember 2012

·      Tulisan ini sudah diterbitkan di http://funcanq.blogspot.com/2012/12/kepercayaan-warga-nusantara-sebagai.html

Post a Comment

1 Comments

  1. Suatu tempat usaha, termasuk tempat wisata, memang harus mampu menciptakan kekhasan atau keunikan yang tidak ada duanya. Semakin unik semakin laris. Tetapi bagaimana ya caranya bisa menemukan keunikan bagi pariwisata Yogya? Masyarakatnya harus sadar wisata dulu, seperti di Bali itu lho.

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji