Arni Dewi Boronnia
Fakultas Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Foto : Arni Dewi B. |
Buku adalah
jendela dunia, begitulah bunyi salah satu peribahasa. Menilik arti tersirat
peribahasa tersebut, sudah tentu buku merupakan barang yang sangat dicari untuk
menambah pengetahuan manusia. Dari waktu ke waktu, tren buku semakin
berkembang. Dewasa ini buku bukan hanya melambangkan ilmu pengetahuan yang
bersifat kaku dan kuno, namun kini buku merupakan bagian dari lifestyle. Setiap tahunnya, permintaan
buku dalam berbagai genre semakin
meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan pengetahuan dan informasi
masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, akses
masyarakat terhadap buku semakin mudah dengan tersedianya e-book gratis. Namun membaca dengan menggunakan media reader yang
pipih memiliki perbedaan sensasi dengan membaca secara konvensional. Penggemar
buku bacaan konvensional inilah yang hingga saat ini menghidupi usaha toko buku
dan usaha buku bekas. Usaha buku bekas saat ini cukup menggelitik untuk
dibahas, karena para pedagangnya dituntut untuk semakin kreatif memasok,
memilih, mempromosikan, dan memberikan servis terbaik untuk konsumen serta
bersaing dengan toko buku dan penyedia e-book
gratis di internet.
Pak Bejo adalah
seorang pemilik kios buku bekas di Shopping Center, Jogja. Kios kecil milik
beliau berada di lantai 2. Barang yang dijual Pak Bejo sebagian besar majalah,
buku pelajaran, dan buku umum bekas dalam berbagai jenis serta beberapa
buku-buku umum yang baru. Pak Bejo mendapatkan buku-buku bekas tersebut dari
teman-temannya. Buku-buku baru di dapatkan dari penyalur buku. Menurut
penuturan Pak Bejo, harga sewa kios di lantai 2 dan lantai 1 berbeda, karena
konsumen cenderung lebih senang berkunjung ke lantai 1, maka harga sewa kios di
lantai 1 lebih mahal. Pak Bejo mulai berjualan sejak pagi setelah mengantarkan
anaknya sekolah hingga sore hari.
Menurut Pak Bejo,
penjualan buku bekas sangat dipengaruhi tren, sehingga buku-buku seperti buku
pelajaran yang seringkali berubah seturut perubahan kurikulum cukup sedikit
peminatnya. Sementara buku-buku umum seperti novel kemudian majalah-majalah
yang masih bagus kondisinya cukup diminati. Penjualan buku bekas ini pun cukup
bergantung pada musim tahun ajaran baru, sehingga pada awal semester
tempat-tempat penjualan buku baru maupun bekas kebanjiran konsumen. Pangsa
pasar yang dituju selain anak sekolah, juga wisatawan dari luar kota, karena
Shopping Center ini telah dikenal sebagai tempat mencari buku-buku murah, dalam
kondisi baru maupun bekas. Meski begitu Pak Bejo merasa penjualan buku bekas
belum terlalu menucukupi kebutuhan sehari-hari, maka beliau juga membuka warung
kelontong di rumah untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Mungkin penjualan
buku bekas memang tidak selancar penjualan buku baru, namun di setiap usaha
perdagangan pasti ada kesempatan untuk meningkatkan pendapatan. Salah satu cara
yang dapat dilakukan Pak Bejo adalah dengan menghubungi
perpustakaan-perpustakaan yang akan mengganti buku-bukunya, agar dapat diterima
oleh Pak Bejo untuk dijual kembali. Kemudian jika Pak Bejo memiliki modal
lebih, dapat menghubungi penerbit-penerbit yang biasanya menerima buku retur
dari toko buku yang kemudian dijual kembali dengan harga yang sangat murah
(Ekawati, 2013). Kemudian untuk pemasaran barang sendiri, Pak Bejo dapat
memanfaatkan relasi dari anaknya yang masih bersekolah, dapat pula memulai
promosi dari sesama orang tua siswa di sekolah anaknya tersebut. Selanjutnya
untuk penawaran servis yang dapat dilakukan adalah dengan melengkapi koleksi
barang dagangan dari berbagai genre
buku serta membuat katalog tentang buku-buku yang dijual agar memudahkan
konsumen untuk memilih buku. Selain itu inovasi yang tidak biasa yang mungkin dapat
dilakukan yaitu meningkatkan kemampuan diri dengan memanfaatkan internet untuk
berbisnis dan mempelajari mengenai e-book gratis untuk mengetahui tren buku
terbaru saat ini, sehingga Pak Bejo dapat menyediakan tawaran servis terbaru
yaitu e-book versi cetak, mengingat cara membaca buku secara konvensional masih
digemari. Dengan adanya kegiatan promosi, pasokan buku yang lebih beragam, dan tersedianya
tawaran akan jasa pencetakan e-book tersebut, diharapkan dapat menambah jumlah
pendapatan Pak Bejo.
Sumber: Ekawati,
D. 2013. Persiapan Membuka Usaha Jual
Buku Bekas. Retrieved on March 10th, 2013 from
http://www.bundainbiz.com/persiapan-membuka-usaha-jual-buku-bekas.html
5 Comments
Ide yang bagus untuk membangun motivasi entrepeneurship bagi siapa saja yang tertarik dalam buku.
ReplyDeletemenarik
ReplyDeleteMenarik
ReplyDeleteTerimakasih tulisannya sangat bermanfaat
ReplyDeleteBtw, pak bejo kan ngambil buku2 bekasnya dr penerbit tuh.. Jd ngambil dr penerbit2 di daerah jogja atau di daerah lain juga?
Terimakasih tulisannya sangat bermanfaat
ReplyDeleteBtw, pak bejo kan ngambil buku2 bekasnya dr penerbit tuh.. Jd ngambil dr penerbit2 di daerah jogja atau di daerah lain juga?
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji