Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

TAHU DIRI ADALAH KUNCI SUKSES MENITI KARIR



IMPLEMENTASI KERJASAMA DENGAN RRI YOGYAKARTA


Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Tahu diri atau dalam bahasa Jawa ngrumangsani adalah suasana batin yang mana individu merasa bahwa dirinya mempunyai level lebih rendah daripada lingkungan sekitar. Tahu diri ini berbeda dengan perasaan minder atau inferior. Inferior adalah perasaan bahwa dirinya lebih rendah daripada lingkungan sekitar namun individu sekaligus merasa tidak terima bahwa dirinya lebih rendah. Untuk menutupi rasa tidak terima tersebut, individu yang inferior sering berperilaku sombong untuk menutupi kekurangannya atau justru menarik diri sehingga orang lain semakin tidak mengetahui keberadaan dirinya. Pada konsep tahu diri, sebaliknya, setelah individu merasa dirinya kurang maka ia kemudian akan menyusun langkah-langkah cerdik agar ia menjadi unggul.


Langkah-langkah cerdik untuk menjadi unggul itu misalnya berpindah lokasi kerja sehingga ia tidak perlu berhadapan dengan pesaingnya yang pintar-pintar. Contoh lain adalah memilih produk yang dihasilkan berasal dari materi yang murah namun berdaya jual tinggi. Bisa juga produk yang dihasilkan itu diganti dengan produk lain yang justru tidak diminati orang lain. Oleh karena tidak diminati maka persaingannya menjadi rendah. Individu kemudian bekerja keras memoles produk yang tidak laku tersebut sehingga menjadi produk yang diminati.

Jadi inti dari konsep tahu diri adalah menyusun strategi cerdik agar dirinya menjadi unggul meskipun pesaingnya adalah orang-orang yang hebat. Kesadaran untuk menyusun strategi itu perlu dilakukan sekarang ini karena kompetisi di dunia kerja sudah semakin ketat. Konsep tahu diri mensyaratkana adanya kesediaan untuk berubah. Bila berubah itu dilakukan dengan cara kuno yaitu mengikuti cara-cara orang lain, maka hal itu sama saja dengan berkonfrontasi dengan pesaing-pesaing yang telah unggul lebih dahulu. Konsep tahu diri akan selalu mencari cara-cara berbeda, sehingga tidak ada pesaing yang mengetahuinya. Pesaing hanya mengetahui hasil akhirnya saja.

Tulisan ini adalah materi siaran di RRI Yogakarta, pada acara Sosok. Siaran tersebut dilakukan pada Senin 26 Februari 2018 pukul 2015.21.00. Ini adalah siaran langsung sehingga pendengar di seluruh tanah air dipersilakan untuk memberi tanggapan. Tanggapan yang masuk ada 3 yang mengirimkan SMS dan 1 penelepon langsung. Pengirim SMS itu adalah:

  • Bapak Hasan dari Pleret Bantul, Yogyakarta. Beliau menanyakan tentang kelebihan dari Psikologi UP45 dan perjalanan karir individu yang tehu diir itu dari masa ke masa.
  • Bapak Armando dari Surabaya. Beliau menanyakan tentang cara-cara untuk mempunyai sikap tahu diri dan tidak sombong.
  • Ibu Rahayu dari Prangtritis Yogyakarta. Beliau menanyakan tentang cara-cara menyembuhkan orang gila, cara membaca pikiran orang lain dan cara supaya bisa berkarya di masyarakat.

Selanjutnya pendengar yang melakukan telepon langsung adalah Bapak Hasan dari Bantul. Beliau menanyakan tentang cara-cara agar anak muda bersedia memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Siaran ini bisa berlangsung dengan lancar karena dilandasi oleh MOU atau kerjasama antara Fakultas Psikologi UP45 dan RRI Yogyakarta. Semoga siaran ini terus berlangsung dengan lancar. 

Post a Comment

1 Comments

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji