Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Membentuk Perilaku Gemar Membaca sejak Dini



Restu Wahyuningtyas
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Foto : Elisa
Deni (bukan nama sebenarnya) adalah seorang anak laki-laki berumur 5 tahun. Pada usia tersebut ibunya telah mendaftarkan Deni ke sebuah kelompok bermain yang terletak tidak jauh dari rumah.  Deni adalah seorang anak yang aktif dan tidak pemalu, sehingga dengan cepat dia dapat beradaptasi dengan lingkungan kelompok bermain. Kemampuan adaptasi Deni terhadap lingkungan yang bagus, ternyata tidak sepenuhnya mendukung dalam proses belajar dalam kelompok bermain terutama ketika berada di dalam kelas.  Deni cepat merasa bosan dengan yang diajarkan guru, terlebih saat guru mengajarkan materi tentang membaca.  Deni lebih senang belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan gambar dan kegiatan di luar kelas.
Anak seusia Deni memang sedang berada pada masa merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Seperti yang diungkapkan Piaget pada teori tahap perkembangan kognitif anak, yaitu pada usia 2-7 tahun anak berada pada tahap Pra-operasional (Desmita, 2009). Tahap pra-operasional yaitu tahap dimana anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar.  Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dengan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik. Sehingga tidak heran jika Deni menyukai hal –hal yang berhubungan dengan gambar dan kegiatan fisik.
Prediksi yang ingin saya ungkapkan adalah jika orang tua dan guru menginginkan Deni juga menyenangi membaca maka guru perlu menyisipkan kegiatan membaca secara intensif pada buku-buku yang diberikan kepada siswanya.  Selain itu guru juga perlu menerapakan teori adaptasi Piaget, dalam teori tersebut menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif (Desmita, 2009). Peran orang tua dalam membentuk perilaku menyenangi membaca juga sangat penting. Salah satunya adalah dalam hal memberi motivasi.
Berdasarkan prediksi yang telah saya uraikan, pengendalian yang mungkin dilakukan supaya anak menyenangi membaca  misalnya dengan pemberian hadiah buku bergambar yang disukai anak, mengajak anak anak melakukan kegiatan diluar kelas setelah kegiatan membaca.  Dengan pengendalian tersebut diharapkan dapat terbentuk perilaku anak untuk menyukai membaca. Pembentukan perilaku seperti itu disebut pembentukan perilaku dengan kebiasaan, artinya pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan cara membiasakan individu untuk berperilaku seperti yang diharapkan sehingga terbentuklah perilaku tersebut (Walgito,2005).

Daftar Pustaka:
Desmita. 2009.  Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya
Walgito, B. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit ANDI